Sindrom Text Neck, Penyakit yang Serang Aktivitas WFH

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 13 Agu 2021 14:15 WIB

Sindrom Text Neck, Penyakit yang Serang Aktivitas WFH

i

Sindrom Text Neck saat melakukan aktivitas WFH. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Selama pandemi Covid-19 banyak para pekerja harus bekerja dari rumah, Work From Home (WFH) untuk mencegah penyebaran klaster Covid-19. Namun, banyak aktivitas WFH yang ternyata dapat menyebabkan sindrom Text Neck.

Sindrom ini dikaitkan dengan aktivitas berkirim pesan terlalu lama, namun berbagai aktivitas lainnya yang membuat kamu harus menunduk terlalu lama untuk melihat layar genggam, seperti bermain game, bekerja, atau browsing, juga bisa menyebabkan sindrom text neck.

Baca Juga: Jumlah Kunjungan Pasien Lansia ke RSUD Grati Naik Signifikan

Dokter konsulran Nyeri di Denpasar, Prof DR dr I Ketut Suyasa SpB SpOT (K), sindrom text neck ini sebenarnya adalah istilah yang diciotakan oleh seorang chiropractor asal Amerika Serikat. "Istilah tersebut untuk menunjukkan cedera yang terjadi akibat tekanan berulang dan nyeri di daerah leher akibat menonton atau mengirim pesan teks secara berlebihan pada perangkat genggam selama periode waktu tertentu," jelasnya, Jumat (13/8/2021).

Penyebabnya adalah karena postur kepala yang cenderung ke depan dan bagian bahu menonjol. Kondisi ini disebabkan karena terlalu lama menunduk melihat smartphone, otot di leher, dada, dan punggung atas bisa menjadi tidak seimbang, karena postur kepala ke depan terlalu lama.

Selain gejala tersebut, masih banyak gejala tidak nyaman yang disebabkan oleh kebiasaan ini. "Karena itu, untuk mencegah terjangkit syndrom ini, maka seseorang yang tetlalu lam beraktivitas dengan smartphone harus mulai membiasakan pola managemen waktu menggunakan smartphone," lanjutnya.

Baca Juga: RSUD Bangil Miliki Gedung Instalasi Farmasi dan Dropzone Instalasi Gawat Darurat

Selain managemen waktu penggunaan smartphone hal lain yang juga harus diperhatikan jika sudah menggunakan smartphone dalam waktu yang lama adalah, cara menggunakan smartphone, mulai dari menempatkan smartphone sejajar dengan mata, sehingga tidak perlu menhnduk ketika menggunakannya. 

Namun jika kondisi nyeri sudah tidak tertahankan lagu, dr. Suyasa menghimbau si pasien segera melakukan konsultasi ke dokter. "Karena jika kondisi nyeri dibiarkan dalam waktu lama, maka kondisi tersebut bisa berpengaruh pad kerusakan otot atau sistem sarat yang ada," tambahnya.

Baca Juga: Cek Kesehatan Gratis, Balai RW 02 Pos Mawar 1 Dukuhsari Jabon Gelar Posyandu Lansia

Bila terpaksa menggunakan smartphone dalam waktu lama, usahakan posisi smartphone sejajar dengan posisi mata. Sebuah studi mengatakan bahwa berat kepala manusia pada posisi netral sekitar 5-6 kg. pada posisi menunduk dengan sudut 15° berat ini bertambah 20 kg, 30 kg pada posisi menunduk 60°. 

Selain itu, dapat melakukan perenggangan otot dengan tundukkan dan tengadahkan kepala secara bergantian, lalu tekuk ke kanan dan kiri bergantian. Juga lakukan gerakan memutar bahu searah dan berlawanan arah jarum jam secara bergantian. Dengan peregangan ini diharapkan otot dapat kembali normal dan terhindar dari sindrom text neck. Dsy5

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU