SMPN 2 Sapeken Kab Sumenep, Program Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Keberlanjutan dari K13

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 13 Nov 2022 17:23 WIB

SMPN 2 Sapeken Kab Sumenep, Program Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Keberlanjutan dari K13

i

Kepala Sekolah SMPN 2 Sapeken Kab. Sumenep, Endy Winarko, S.Pd saat ditemui reporter Surabaya pagi. SP/Ainur Rahman

SURABAYAPAGI.COM, Sumenep - Kepala Sekolah SMPN 2 Sapeken, Kab. Sumenep, Endy Winarko S.Pd, mengaku Program IKM itu masih terbilang baru dalam metode pembelajaran di sekolah, dan program IKM merupakan bentuk perpanjangan dari K 13.

Menurutnya, saat ini masih sedikit sekolah yang menggunakan program IKM, karena sosialisasinya menggunakan jaringan internet, jadi ada keterbatasan jaringan khusus di kepulauan

Baca Juga: Bupati Sumenep Himbau Agar Produk Lokal Dipertahankan

"Program IKM itu masih terbilang baru, dan metode aplikasinya menggunakan jaringan, jadi untuk dikepulauan masih terkendala dengan jaringan, makanya program IKM itu, tidak semua guru mengetahui metode mengajarnya, jadi masih terus dilakukan sosialisasi pengenalan tentang program IKM tersebut," katanya kepada Surabaya Pagi.

Namun kata dia, di dalam program IKM itu, ada hal yang menarik bagi siswa dalam beraktifitas, sebab dalam program IKM itu, di dalamnya ada istilah P5,  yakni  profil program Pelajar  Pancasila.

Dikatakan Kepsek, Di SMPN 2 Sapeken, sudah pernah melaksanakan beberapa program kegiatan sosial,  keagamaan dan pesta Demokrasi seperti pemilihan ketua OSIS.

"Nah untuk kelas VII, kita sudah melaksanakan P5 itu, kegiatan projek sekolah yang diprogramkan selama tiga tahun kedepan, kegiatan sosial, keagamaan, dan kebudayaan," tegasnya.

Makanya,  dalam program IKM khusus para guru pengajar harus menguasai materi sesuai dengan mata pembelajarannya, dan wajib untuk mendownload aplikasi platform merdeka mengajar (PMM)

Baca Juga: Lalin dari Bangkalan Menuju Sampang dan Sumenep Tersendat Banjir

Selain itu juga para guru pengajar di SMPN  2 Sapeken, harus lebih aktif untuk mengikuti kegiatan workshop tentang pentingnya menggunakan kurikulum merdeka melalui Webinar dan zoom meeting.

Dikatakan Kepsek, program Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) itu lebih dominan siswa menguasai kelas, sementara Kurikulum 13 (K13) dengan metode guru ceramah dan lebih dominan menguasai kelas.

"Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) itu siswa lebih aktif di kelas, artinya 75% menguasai kelas dan guru hanya sebagai pembimbing, jika K13 dengan metode ceramah lebih banyak guru yang menguasai kelas," jelasnya

Baca Juga: Oleng, Bus Tabrak Pohon dan Rumah Warga di Sumenep

"Saya hanya berharap, semua guru pengajar benar-benar menguasai materi mengajar, sehingga dengan mudah memberikan gambaran dan metode bagi siswa, baik dalam memberikan praktek dan nalar belajarnya," imbuhnya.

Ia juga memberikan gambaran, kepada para guru, perihal mendekati siswa agar termotivasi belajar sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya, dengan tujuan agar siswa senang belajar.

“Semoga Progran IKM mampu menjadikan siswa lebih produktif dan lebih semangat belajar baik di dalam kelas maupun diluar kelas,” pungkasnya. AR

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU