SMPN 6 Surabaya Simulasikan Prokes Guna Sambut PTM

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 03 Mei 2021 15:25 WIB

SMPN 6 Surabaya Simulasikan Prokes Guna Sambut PTM

i

Sejumlah Guru dan Murid menggelar simulasi tatap muka (PTM) dengan menerapkan Prokes di sekolah SMPN 6 Surabaya, Senin (3/5/2021).  SP/ARLANA

SURABAYAPAGI,Surabaya -  Dalam rangka persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) yang rencananya akan dilangsungkan pada tahun ajaran baru. Sejumlah guru dan tenaga pendidik di SMP Negeri 6 Surabaya menggelar simulasi PTM.

SMP Negeri 6 mendapatkan lampu hijau dari Dinas Pendidikan untuk mengadakan simulasi PTM karena kesiapan sekolah tersebut untuk menyongsong tahun ajaran baru. Pada kesempatan itu, Kepala Sekolah SMPN 6 Ahmad Sya’roni bersama sejumlah guru meninjau langsung jalannya simulasi.

Baca Juga: Dispendik Gandeng Dispendukcapil Filter Penduduk Dadakan

“Sementara ini kami menggunakan para guru-guru untuk menjadi siswa-siswi. Kami ingin memastikan keamanan dan kesiapan pelaksanaan PTM nantinya,” ujar Ahmad Sya’roni, Senin (3/5/2021).

ec776143-8e14-4f66-bdf6-090aa86673a9ec776143-8e14-4f66-bdf6-090aa86673a9

Baca Juga: Manfaatkan Aset, Pemkot Surabaya Bangun 8 Lokasi Wisata Rakyat 

Rangkaian simulasi ini dilakukan dari menyisir gerbang pintu sekolah hingga masuk ke kelas guna menerapkan prokes ketat. Di antaranya jaga jarak antar siswa, pengecekan suhu tubuh saat di gerbang, cuci tangan di wash station, hingga penggunaan hand sanitizer sebelum masuk ke kelas dan tak luput juga sepatu siswa ikut disemprot dengan disinfektan.

“Kelas nantinya akan diisi maksimal 16 orang siswa. Sebelum masuk ke dalam kelas sepatu siswa dilepas. Sehingga kelas akan tetap aman dan steril,” tuturnya.

Baca Juga: Dampingi Siswa Inklusi, Guru di Surabaya Diberi Pembekalan

Pada tahun ajaran baru nanti, SMPN 6 akan menerapkan sistem pembelajaran hybrid. Artinya, bagi orang tua yang tidak mengijinkan anaknya untuk PTM bisa mengikuti kelas online dari rumah. Sementara sisanya bisa langsung mengikuti PTM.

“Pembelajaran tetap berlangsung serentak baik yang di kelas maupun yang di rumah. Sehingga guru tidak kelelahan harus mengajar dua kali. Diharapkan dengan hybrid learning yang sudah kami terapkan sejak lama ini memberikan pembelajaran yang maksimal,” pungkas Sya’roni. By

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU