Spekulan Tabung Oksigen di Medsos Gila-gilaan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 20 Jul 2021 21:52 WIB

Spekulan Tabung Oksigen di Medsos Gila-gilaan

i

Tangkapan layar perbandingan penjualan tabung oksigen di online shop dan salah stau penjual di WA.

Ukuran 1 m3 Dijual oleh Seorang Wanita Sampai Rp 6,5 Juta Secara Terselubung

 

Baca Juga: Imigrasi I Surabaya Berhasil Terbitkan Hampir 10 Ribu Paspor

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Ternyata, di tengah kasus Covid-19 terus meningkat, spekulan tabung oksigen masih merajalela. Modusnya, spekulan tabung oksigen ini berjualan melalui media sosial baik berjualan melalui WhatsApp hingga market place. Tak tanggung-tanggung, spekulan ini menjualnya cukup mencekik dan jauh diatas harga normal. Mereka menjual hingga Rp 5 juta - Rp 6,5 Juta untuk tabung oksigen ukuran 1 meterkubik (1 m3). Hal ini membuat tim wartawan Surabaya Pagi menelusuri keberadaan spekulan tabung oksigen yang meresahkan masyarakat.

Surabaya Pagi sempat mendapatkan nomor yang menawarkan jual tabung oksigen di WhatsApp Grup. Ada salah satu anggota WhatsApp grup itu rajin menawarkan berbagai obat dan tabung oksigen. Dia cukup aktif.

Sebut saja EVR, seorang wanita yang sebelumnya pernah menawarkan harga Azithromycin 500mg dengan harga diatas HET (Harga Eceran Tertinggi). Kali ini ia menawarkan di grup tabung oksigen berukuran 1 m3 yang paling banyak diburu oleh pasien Covid-19.

Tim Surabaya Pagi sempat melakukan 'undercover' dengan hendak membeli tabung oksigen tersebut kepada EVR, pemilik nomor kontak 081136527xx.

"Sore pak, oksigennya untuk 1m3, teman saya minta Rp 6,5 juta. Tabung dan isi, tanpa regulator," jawab EVR, melalui pesan WhatsAppnya, Selasa (20/7/2021).

Saat dinego Surabaya Pagi, harga terkait tabung untuk ukuran 1 m3, lagi-lagi, EVR hanya menjawab "Saya hanya membantu teman saya pak," jawabnya. Sama seperti saat dia menawarkan obat Azithromycyn 500 mg yang dijualnya seharga Rp 550 ribu / 10 tablet. Padahal HET Azithromycyn 500 mg hanya Rp 7.500 / tabletnya.

Ia pun berdalih dirinya juga sedang menjalani isolasi mandiri karena positif Covid-19. Sembari dirinya mengirimkan hasil bukti Tes Swab PCR yang ia jalani di salah satu klinik di Surabaya.

Lagi-lagi, Surabaya Pagi mencoba menawar lagi dengan harga Rp 1,5 juta untuk tabung dan oksigen, serta permintaan untuk mengambil tabung oksigen. "Gini aja bu, Rp 1,5 juta gmana? Saya ambil dimana?" tanya Surabaya Pagi. EVR hingga Selasa (20/7/2021) malam tidak merespon kembali.

 

Dijual di Market Place

Sama halnya saat Surabaya Pagi mencoba membeli di Tokopedia, salah satu market place dengan nama akun "Pod-Mon^". Dari pantauan Surabaya Pagi, akun ini berdomisili di Surabaya.

"Tabung oksigen set 5.8 jt. Tabung 4 jt, regulator 1.8 jt, oxycan 240 rb," tulis Pod-Mon^ saat Surabaya Pagi hendak membeli.

Anehnya, Pod-Mon^ menawarkan harga Rp 1 juta di sistem Tokopedia yang ia miliki. Sementara, ia menawarkan harga langsung berbeda dengan harga di sistem. "Itu untuk harga regulator 1,7 juta medical. Regulator akl hanya Rp 1,9 juta. Kalau tabung 1 set, harga Rp 5,8 jt. Tinggal pakai," kembali jawab dia dalam pesan chat.

 

Harga Normal di Toko Resmi

Padahal dari penelusuran Surabaya Pagi di lapangan, harga normal tabung oksigen 1 m3 hanya sekitar Rp 750 ribu - Rp 850 ribu. Hal ini penelusuran Surabaya Pagi di Toko Mitra Gas Oxygen di Jalan Gubeng Kertajaya 7H No. 12 Surabaya.

Namun toko tempat pengisian dan penjualan tabung oksigen itu, saat ini tidak menjual tabung gas baru lagi. Hanya isi ulang tabung oksigen. Hal ini dikatakan pemilik Mitra Gas, Gunawan, Selasa (20/7/2021). "Kita sudah tidak menjual tabung lagi mas. Hanya isi ulang saja. Sekarang langka. Banyak yang cari. Diluaran juga yang jual banyak yang ugal-ugalan," kata Gunawan, Selasa (20/7/2021).

 

Tabung Oksigen Langka

Mereka mematok harga isi ulang oksigen untuk 1 m3 adalah Rp40.000. Untuk 2 m3 seharga Rp80.000. Gunawan mengatakan, sudah sejak seminggu yang lalu tokonya sudah tidak lagi menjual tabung dan regulator oksigen.

"Sudah hampir dua mingguan lalu toko saya sudah tidak menjual tabung dan regulator oksigen, sekarang hanya melayani isu ulang tabung oksigen saja," ujar Gunawan.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat

Ia menjelaskan, sudah tidak tersedianya lagi tabung dan regulator oksigen ditokonya sendiri disebabkan karena pabrik tempat ia kulakaan pun juga tidak menyediakan. "Sekarang ini beneran langkah untuk tabung dan regulator oksigen. Bahkan, banyak juga warga yang datang kesini untuk membelinya. Tetapi kami memang sudah tidak jualan itu karena memang sudah langkah," jelasnya.

Sementara, dari pantauan Surabaya Pagi, Selasa (20/7/2021), sejak pukul 11:00 WIB sudah dipenuhi masyarakat yang mencari dan menyiapkan oksigen bagi pasien Covid-19. Seperti salah satu warga Surabaya, sebut saja, YT, 39 tahun, warga Pucang, yang sedang mengantri isi ulang tabung oksigen 1 m3 yang ia miliki.

"Susah sekarang cari-cari isi tabung. Ini saya aja pinjam tabung bude saya. Karena butuh banget untuk papa saya. Ada yang jual online, tapi mahal banget. Sampai ada 5 juta. Gila-gilaan sekarang," kata YT, saat ditemui sedang mengantri di depan Mitra Gas Kertajaya.

Bahkan, dirinya juga sempat mencari-cari penjualan tabung gas di berbagai WhatsApp Grup yang ia gabung. Menurutnya banyak yang menjual tinggi. "Heran yah, kondisi kayak gini, masih ada yang mau ambil untung banyak. Gitu kok polisi gak mau nindak yah," lanjut YT.

Tak hanya YT, salah satu warga Surabaya yang sedang mengantri juga menimpali perbincangan Surabaya Pagi. Bahwa kini mencari tabung gas sudah langka dan susah. "Saya sudah muter di beberapa toko kayak gini (toko Gas resmi), sudah banyak yang gak jual. Ada yang jual pun di Tokped (Tokopedia, red), Shopee. Tapi regane awur-awuran. Gak masuk akal," timpal AG, pria warga Kedung Tarukan, yang mengisi tabung oksigen 1 m3 untuk kakaknya positif Covid-19.

AG pernah mencari regulator untuk tabung gas yang ia miliki saat ini pun juga cukup mahal. "Untung tabung ini kita punya saat bapak dulu. Nah gak hanya tabung, regulator juga naik. Regulatore ae biyen mek 150 - 200 ribuan. Lha saiki wis 1,5 - 2 juta. Gendeng!" jawabnya.

 

Polri Harus Menindak

Masih adanya spekulan yang bermain tabung oksigen dengan harga jual tinggi, pun disorot oleh Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya Akhmat Suyanto. Menurutnya, dengan ditemukan masih ada spekulan yang bermain tabung oksigen di tengah Pandemi Covid-19, pihak aparat yakni Polri harus segera menindak.

"Saya dapat kabar banyak warga tertipu pembelian oksigen lewat media sosial. Kalau begitu segera laporkan kepada pihak yang berwajib," kata politisi asal PKS ini, Selasa (20/7/2021).

Menurut dia, kelangkaan oksigen yang terjadi akhir-akhir ini memacu harga tinggi dan tindakan tidak benar yang lainnya. Harga tabung oksigen yang saat normal di kisaran Rp700.000, kini melambung menjadi di atas Rp1,5 juta. "Pemerintah harus hadir pada saat kondisi seperti ini. Jangan jadikan hukum pasar sebagai acuan harga oksigen di pasaran, di saat rakyat sedang membutuhkannya," kata Suyanto.

Baca Juga: Tingkatkan Kepuasan Masyarakat, Satpas SIM Colombo Gaungkan Pelayanan Prima dan Transparansi

Selain itu, kata dia, pemerintah harus mengawal dengan mempelajari distribusi oksigen yang berjalan selama ini. "Kalau perlu sidak stasiun pengisian oksigen atau penjual oksigen tabung yang ada di kota Surabaya," ujarnya.

Ketua Fraksi PKS DPRD Surabaya ini mewanti-wanti agar suplai oksigen di rumah sakit juga tidak boleh terlambat. Penumpukan pasien datang di UGD dan IRD Rumah Sakit melampaui batas sehingga jangkauan oksigen di rumah sakit harus sampai di pelataran.

"Jangan sampai ada pasien meninggal di pelataran gara-gara tidak tertangani kegawatdaruratannya. Pertolongan pertama oksigen jangan sampai terlambat. Kalau sedikit saja terlambat maka nyawa di UGD dan IRD tidak tertolong," ujarnya.

 

Kenaikan di Surabaya Tertinggi

Terpisah, permainan harga tabung gas oksigen yang masih diatas harga normal direspon Kepala Kantor KPPU Wilayah IV Surabaya, Dendy Rakhmad Sutrisno. Dendy mengatakan, berdasarkan pantauan KPPU Kanwil IV Surabaya di 12 daerah rata-rata harganya naik, seperti tabung gas oksigen ukuran 1m3 yang biasanya dijual dengan harga dikisaran Rp700 ribu Rp 800 ribu, melonjak menjadi Rp 1,2 juta hingga Rp 2,1 juta.

"Sedangkan jasa isi ulang tabung gas oksigen juga mengalami peningkatan menjadi kurang lebih Rp 150 ribu per m3 dari semula Rp 30 ribu per m3," ucapnya.

Dendy mengungkapkan, harga tabung gas oksigen 1m3 terendah terpantau Rp 900 ribu (Mataram), tertinggi Rp 2,1 juta (Banyuwangi), sedangkan jasa isi ulang terendah Rp 30 ribu/ m3 (Mataram), tertinggi Rp 150 ribu/ m3 (Surabaya).

"Harga itu, kami pantau di 12 daerah, masing-masing Madiun, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, Bali, Banyuwangi, Jember, Mojokerto, Kediri, Denpasar, dan Mataram, yang menunjukkan terbatasnya stok tabung gas oksigen di kota-kota itu," ujar Dendy.  

Sementara, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko, saat dikonfirmasi, mengenai masih beredarnya penjualan tabung gas Oksigen diatas HET di media sosial. Apalagi, 12 Juli 2021 lalu, Polda Jatim sudah pernah menangkap sepasang kakak - adik yang menjual tabung gas diatas HET.

Namun, pesan WhatsApp yang ditujukan ke Kabid Humas Polda Jatim, hingga Selasa (20/7/2021) malam pukul 21:00 WIB belum mendapat konfirmasi dan pesan sudah terbaca. ang/alq/cr4/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU