Spesialis: HIV Dapat Berdampak pada Sistem Saraf

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 11 Des 2022 20:00 WIB

Spesialis: HIV Dapat Berdampak pada Sistem Saraf

SURABAYAPAGI, Surabaya -  Dokter spesialis saraf RSUP Fatmawati Arfan Mappalilu mengatakan bahwa HIV dapat berdampak pada sistem saraf penderitanya atau dikenal dengan istilah neuro HIV. Salah satu gejalanya adalah sering merasakan kebas.

"Jarang yang mengetahui kadang-kadang terkena sistem saraf, baik sistem saraf pusat maupun sistem saraf perifer," ujar Arfan dalam diskusi virtual Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan yang diikuti dari Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Jumlah Kunjungan Pasien Lansia ke RSUD Grati Naik Signifikan

Arfan menjelaskan, yang dimaksud neuro HIV ialah adanya keterlibatan sistem saraf sebagai dampak infeksi HIV, baik sistem saraf pusat atau otak maupun tulang belakang dan sistem saraf perifer seperti yang ada di lengan.

"Ketika virus HIV masuk ke dalam tubuh sampai dengan timbulnya gejala dari penyakit yang dikenal sebagai AIDS bisa memerlukan waktu lima hingga 10 tahun," katanya.

 Menurut dia, gejala HIV memiliki berbagai macam. Paling banyak menyerang sistem organ di luar saraf.

Baca Juga: RSUD Bangil Miliki Gedung Instalasi Farmasi dan Dropzone Instalasi Gawat Darurat

"Namun, tidak jarang juga menyerang sistem saraf terutama otak," jelas Arfan.

Andaikan sudah sampai ke otak ini bukan virus HIV langsung yang menyerang otak. Akan tetapi , kondisi tubuh yang daya tahan tubuhnya sudah minimal membuat kuman-kuman masuk, baik virus, bakteri, maupun jamur yang dapat juga menyerang otak.

Arfan mengatakan yang paling banyak ditemukan adalah kuman TB dan toksoplasma. Dalam jumlah sedikit terdapat pula yang terinfeksi jamur dan herpes simplex virus (HSV).

Baca Juga: Cek Kesehatan Gratis, Balai RW 02 Pos Mawar 1 Dukuhsari Jabon Gelar Posyandu Lansia

Arfan menyebut, gejala AIDS yang menyerang sistem saraf seperti sering mengalami kesemutan dan kebas. Ada juga pasien yang sudah merasakan gangguan pada sistem kognitif.

"Kalau gejala-gejala ringan seperti ini seringkali pada awal-awal diabaikan oleh penderitanya," kata dia.hlt/hiv

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU