Stok Langka, Mendag: Program MinyaKita Terlalu Sukses

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 02 Mar 2023 17:42 WIB

Stok Langka, Mendag: Program MinyaKita Terlalu Sukses

i

Mendag Zulhas saat sidak gudang MinyaKita. Foto: Kemendag.

SURABAYAPAGI.COM, Lampung – Ketersedian produk minyak goreng jenis MinyaKita masih langka di pasaran. Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan alasan Minyakita sering kosong di beberapa daerah.

Menurut Zulhas, menyebut minyak goreng jenis Minyakita terlalu sukses sehingga semua orang mencarinya.

Baca Juga: Mendag Dorong Konsumsi Beras SPHP, Warga: Rasanya Kurang Enak, ‘Anyep’

Padahal awalnya, Minyakita ditujukan untuk kalangan menengah bawah agar kebutuhan minyak gorengnya terpenuhi. Namun, seiring berjalannya waktu justru masyarakat yang biasa memakai minyak goreng premium pun juga beralih ke Minyakita.

"Program Minyakita terlalu sukses, sehingga semua orang banyak yang memburu. Padahal, minyak goreng tersebut itu diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu," kata Zulhas usai membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, di Novotel, Bandar Lampung, Lampung, Rabu (1/3/2023).

Zulhas menuturkan, adanya peralihan massal ke program Minyakita ini mengakibatkan penjualan minyak goreng premium mengalami penurunan.

"Sekarang penjualan minyak goreng premium turun 80%, karena beralih ke MinyaKita dan pasar online juga jual Minyakita," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menghapus penjualan Minyakita di marketplace dan mengembalikan saluran distribusi Minyakita untuk dijual oleh para pedagang di pasar tradisional.

"(Dijual) online minyakita ya ga cukup minyaknya. Oleh karena itu, kita kembalikan ke pasar tradisional lagi, yang di marketplace kita takedown," tuturnya.

Baca Juga: Jelang Ramadhan Bapok Kian Mahal, Kemendag Pastikan Tak Akan Ubah HET Minyakita

Adapun sejak Februari 2023, Kemendag sendiri sudah menaikkan DMO minyak goreng sebesar 50% menjadi 450.000 ton per bulan, dari sebelumnya 300.000 per bulan agar MinyaKita membanjiri pasaran.

Ia juga menyampaikan, program Minyakita yang akan kembali di pasar tradisional hanya 30 persen dan sisanya minyak goreng curah. Sehingga, pasokan cenderung stabil dan harga tidak meninggi.

"Lebih banyak minyak goreng curah agar warga yang beli setengah liter itu ada. Sekarang, kita tambah 450.000 ton dari sebelumnya 300.000 ton Minyakita ini," ucapnya.

Kemendag menargetkan setidaknya 200.000 ton Minyakita bisa disalurkan pada bulan ini sehingga harga kembali ke HET.

Baca Juga: Kemendag Dihimbau Tak Gegabah Terbitkan Izin Impor Sapi, Berakibat Harga Anjlok

Meskipun belum genap 1 tahun, harga minyak goreng Minyakita yang semula dipatok Rp 14.000 per liter, kini sudah tembus di Rp 15.000-16.500 per liter di beberapa daerah atau mengalami kenaikan di atas HET.

Menanggapi hal tersebut, Zulhas menegaskan akan ada satgas yang mengambil atau menyita minyak goreng tersebut jika ada penjual yang masih menjual di atas HET.

"Sudah pasti, karena kalau lebih disita barangnya, jualnya lebih Rp 14.000 lapor saja nanti satgas ambil. Karena kita sudah tambah (pasokan) biasanya sebulan 300 ribu ton sekarang jadi 450 ribu ton (per bulan)," pungkasnya. lpg

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU