Stok Vaksin Sinovac di Sumenep Kosong

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 13 Okt 2021 18:28 WIB

Stok Vaksin Sinovac di Sumenep Kosong

i

Vaksinasi di halaman Pemkab Sumenep beberapa waktu yang lalu.

SURABAYAPAGI.COM, Sumenep - Tingginya animo masyarakat Sumenep terhadap vaksin cukup tinggi. Namun hal tersebut tidak dibarengi dengan jumlah vaksin yang tersedia. Akibatnya, selama 4 hari belakangan, stok vaksin jenis  Sinovac di Sumenep kosong.

“Stok vaksin di Dinas Kesehatan untuk Sinovac sudah kosong. Ini karena jumlah masyarakat yang berminat untuk vaksinasi melonjak tajam. Animo masyarakat luar biasa. 1 hari bisa mencapai 10.000 orang yang divaksin,” kata Penanggung jawab vaksin di Dinas Kesehatan Sumenep, Imam Muttaqin, Rabu (13/10/2021).

Baca Juga: Bupati Sumenep Himbau Agar Produk Lokal Dipertahankan

Ia menjelaskan, sebenarnya masih ada stok vaksin AstraZeneca dan Moderna. Namun masyarakat Sumenep lebih suka divaksin menggunakan Sinovac dibanding yang lain. Karena itu, yang bisa dilakukan saat ini adalah relokasi vaksin dari satu Puskesmas ke Puskesmas lainnya.

“Kalau ada Puskesmas yang membutuhkan vaksin, maka akan diambilkan dari Puskesmas lain yang stok vaksinnya masih ada. Pinjam dululah istilahnya,” terang Imam.

Baca Juga: Lalin dari Bangkalan Menuju Sampang dan Sumenep Tersendat Banjir

Kasus serupa ini pernah terjadi pada akhir September 2021. Kala itu bahkan seluruh Puskesmas kehabisan stok vaksin. “Akhirnya kami pinjam stok vaksin ke kabupaten lain yang stoknya masih banyak. Waktu itu ke Sampang. Tapi Alhamdulillah tidak lama kemudian ada dropping vaksin dari pusat sebanyak 150.000 dosis,” paparnya.

Untuk itu, lanjut Imam, pihaknya tengah mengajukan permohonan tambahan vaksin Sinovac ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Karena berdasarkan surat yang diterima Dinkes Sumenep, dari Kemenkes akan mengirimkan stok 6.800 vial.

Baca Juga: Oleng, Bus Tabrak Pohon dan Rumah Warga di Sumenep

“Sumenep inginnya ada percepatan vaksinasi. Bahkan Pak Bupati, Pak Kapolres, dan Pak Dandim mentargetkan setiap hari ada 17.000 warga yang divaksin. Kalau dari Kemenkes tambahannya hanya 6.800, ini sangat jauh dari kebutuhan. Karena itu, kami mengajukan tambahan lagi ke Dinkes Jawa Timur,” terangnya.

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU