SURABAYAPAGI, Surabaya - Pernah merasakan nyeri di bagian dada? Kemungkinan itu akibat heartburn, suatu sensasi panas seperti terbakar di dada dan tenggorokan.
Perasaan tidak menyenangkan dan sering kali menyakitkan itu biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, dalam beberapa kasus, keluhan tersebut bisa menjadi gejala kanker ovarium.
Baca Juga: RSUD Grati Raih TOP BUMD Awards 2024 Bintang 4
Kanker ovarium termasuk salah satu jenis kanker paling umum pada perempuan. Sering kali, kondisi itu terlambat didiagnosis hingga peluang bertahan hidup menjadi tipis.
Itu terjadi karena gejala kanker ovarium tidak begitu jelas. Gejalanya mulai dari sakit perut, kehilangan nafsu makan, dan kembung.
Baca Juga: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan Atasi PMK
Sebuah studi baru menemukan penderita kanker ovarium yang tidak terdiagnosis, tampak membeli obat gangguan pencernaan dalam jumlah yang meningkat untuk meringankan gejala mereka. Penulis studi dr James Flanagan dari Imperial College London, Inggris, menjelaskan gejala kanker yang cukup umum.
Dengan menggunakan data belanja, penelitian menemukan peningkatan nyata dalam pembelian obat nyeri dan gangguan pencernaan di antara perempuan dengan kanker ovarium hingga delapan bulan sebelum diagnosis. Itu dibandingkan dengan perempuan tanpa kanker ovarium.
Baca Juga: Jumlah Kunjungan Pasien Lansia ke RSUD Grati Naik Signifikan
Bagi sebagian perempuan, itu bisa menjadi tanda pertama dari sesuatu yang lebih serius. "Kami berharap penelitian ini dapat mengarah pada gejala yang terdeteksi lebih awal dan meningkatkan pilihan pasien untuk pengobatan," kata dr James, dikutip dari The Sun, Senin (30/1/2023).
Banyak gejala kanker ovarium yang sulit dikenali karena mirip dengan kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (IBS). Namun, menurut Cancer Research UK, ada beberapa hal yang harus diwaspadai, seperti berikut: Perut terasa bengkak, merasa kembung terus-menerus, merasa harus sering buang air kecil, ketidaknyamanan di perut atau area panggul, dan terasa cepat kenyang saat makan.hlt/hrt
Editor : Mariana Setiawati
