Suami Tega Bakar Istri dan 2 Anaknya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 14 Apr 2023 19:55 WIB

Suami Tega Bakar Istri dan 2 Anaknya

i

Petugas BPBD sedang mengevakuasi korban kebakaran, yakni pelaku tak lain suami dan istri dan dua anaknya dari rumahnya di daerah Jalan Dukuh Bulu, Lontar, Surabaya, Jumat (14/4/2023)

Gara-gara Suami Dikunci Istrinya dari Dalam Rumah, Berujung Cek-cok, dan Siram Bensin. Luka Bakar diatas 80 Persen

 

Baca Juga: Bejat, Ayah Kandung di Sidoarjo Cabuli Anaknya Sendiri yang Masih Berusia 3,5 Tahun

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Seorang bapak tega membakar istri sirinya dan dua anaknya sendiri di rumahnya di Jalan Dukuh Bulu, Lontar, Kecamatan Sambikerep, Surabaya, Jumat (14/4/2023) dini hari WIB kemarin. Alhasil, mereka semua mengalami luka bakar cukup serius.

Pria paruh baya bernama Sutikno (53) ini membakar istrinya berinisial NNZ (36) dan dua anaknya berinisial DRLS (22) serta ABS (8) dengan menggunakan bensin.

Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri, Ipda Bambang Setiawan, mengatakan, peristiwa pembakaran ini diduga dipicu pertengkaran rumah tangga antara Sutikno dengan istrinya.

Bambang menjelaskan, kasus ini berawal saat Sutikno mendatangi rumah istrinya tengah malam. Namun, saat Sutikno ingin masuk, pintu rumahnya dalam keadaan terkunci.

"Kemudian pelaku memasuki rumah korban dengan cara memecah kaca jendela," ujar Bambang saat dikonfirmasi Surabaya Pagi, Jumat (14/4/2023).

Setelah itu, istrinya terbangun dan terjadi pertengkaran antara Sutikno dan istrinya NNZ. Namun, belum diketahui penyebab pertengkaran pasangan suami istri (pasutri) itu.

Tak lama, pelaku mengambil satu jerigen berisi 5 liter bensin dan menyiramkan ke korban dan dua anaknya. "Lalu korban menyulut dengan korek api sehingga mengakibatkan terjadinya kebakaran terhadap pelaku dan tiga orang korban," ucapnya.

 

Sering Cek-cok

Berdasarkan keterangan saksi bernama Budi, usai kejadian itu, pelaku sempat berkata kepada dirinya bahwa memang ada perselisihan dengan istrinya.

"Bojo ditoto gak kenek, wes tak obong ae omahe masio urusan polisi gak popo (istri diatur enggak bisa, saya bakar aja rumahnya walaupun berurusan dengan polisi enggak masalah)," ungkapnya.

Sementara Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Buyung Hidayat, mengatakan, dari keterangan saksi warga sekitar mengatakan kedua pasutri tersebut memang seringkali bertengkar.

"Mengingat korban adalah suami istri yang nikah siri," katanya.

Buyung menjelaskan, saat warga sekitar tahu rumah korban terbakar, mereka langsung mendatangi dan berusaha memadamkan api yang membakar tubuh korban.

"Saksi melihat bahwa keseluruhan sudah dalam keadaan terbakar lalu warga sekitar berusaha untuk memadamkan korban tersebut menggunakan air," jelasnya.

 

Luka Bakar Diatas 80 Persen

Usai mendapat laporan itu, petugas BPBD langsung mendatangi lokasi dan mengevakuasi korban serta pelaku.

Tiga korban anak dan istrinya langsung dilarikan ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan pelaku dibawa ke RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya.

Baca Juga: Mahasiswi Unesa Tewas Terjatuh dari Lantai 3 Kosan, Tak Sengaja Injak Atap Plastik

Peristiwa ini mengakibatkan Sutikno mengalami luka bakar 95 persen, istrinya NNZ mengalami luka bakar 90 persen, anaknya DRLS luka bakar 80 persen dan ABS luka bakar 10 persen.

 

Juragan Tanaman Hias

Berdasarkan informasi yang didapat, Sutikno biasa dikenal sebagai salah satu juragan tanaman hias atau pedagang tanaman hias di kawasan Jalan Dukuh Kupang, Dukuh Pakis, Surabaya.

Sedangkan, istri sirinya, NNZ (37), dikenal warga sebagai penjual jajanan ringan gorengan yang memiliki lapak di Pasar Pradah, kawasan Kelurahan Lontar, Sambikerep, Surabaya.

Istri siri Sutikno memiliki dua orang anak, yang juga turut menjadi korban aksi pembakaran tersebut.

"Istri setiap hari jualan gorengan. Kalau Sutikno jualan bunga, punya stand bunga," ujar tetangga korban, Ngadinem (74) di lokasi.

 

Nikah Siri Tahun 2021

Pernikahan siri antara Sutikno dan NNZ terbilang masih seusia jagung. Sejak tahun 2021, NNZ dipersunting oleh Sutikno yang kala itu, berstatus sebagai duda.

Sosok Sutikno di mata warga, diakui Ngadinem kurang bersosialisasi dengan warga. Bukan hanya karena irit dan jarang berbicara dengan para warga.

Baca Juga: Pelaku Curanmor di Gor Futsal Unesa Berhasil Diringkus

Saat sejumlah warga mengalami musibah meninggal dunia. Sutikno disebut tampak enggan turut berpartisipasi memakamkan ataupun mengikuti pembacaan doa 'Tahlilan' setelahnya.

"Bahkan ada tetangga meninggal, juga gak pernah ikut melayat atau tahlilan. Makanya tetangga tidak suka. Sama orang sini namanya pak Sutikno enggak digubris," kata nenek empat cucu itu.

 

Dikenal Kasar

Bahkan, keberadaan Sutikno bagi keluarga atau anak-anak istri sirinya, juga telah mafhum diketahui para tetangga kerap bermasalah. Sutikno disebut-sebut kerap memperlakukan kasar anak-anak tirinya.

"Iya tapi gak mau. Pak Sutikno itu kereng (jahat) kepada anaknya yang kelas 2 SD (8 tahun). Jadi, ibunya diajak kembali lagi, enggak mau. Iya (gak harmonis. Karena kereng sama anaknya," ungkapnya.

Menginjak di tahun ketiga usia pernikahan siri mereka. Sutikno dan NNZ belakangan ini diketahui sedang pisah ranjang.

Belum dapat dipastikan, apakah hal tersebut menjadi sebab utama Sutikno naik pitam hingga kalap membakar istri siri dan kedua anak tirinya itu.

Namun, hampir seluruh warga atau para tetangga yang mengetahui gelagat dan tabiat Sutikno, memaklumi dugaan tersebut.

"Enggak. Pisah sudah pisah. Siri. Tapi sudah pisah. Diajak balik, enggak mau (istri sirinya)," jelasnya. ham/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU