Sukses Budidaya Itik Senilai Gaji PNS Golongan III

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 05 Agu 2021 03:56 WIB

Sukses Budidaya Itik Senilai Gaji PNS Golongan III

i

Guncang Gunawan dan Tuslam saat menjaga itik peliharaannya. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Meski profesi peternak itik dinilai sebelah mata, namun kesejahteraan mereka boleh dibilang berkecukupan. Namun, Guncang Gunawan yang merupakan salah satu peternak itik mampu meraih omzet ternyata melebihi gaji seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Golongan III.

Ternak itik yang dipelihara Guncang bersama orang tuanya sebanyak 300 ekor. Jumlah ini dibagi dalam dua kandang dengan isi masing-masing 150 ekor. Umurnya berbeda sehingga harus dipisah.

Baca Juga: Kinerja Ekonomi Jatim Triwulan III 2023 Tumbuh 4,86%

Namun, semuanya sudah bertelur. Dari 300 ekor itu, rata-rata sehari menghasilkan 200 butir telur. Harga satu butir Rp 1.400.-.  Juragan telur itik secara rutin dua hari sekali mengambil telur-telur itu. Jika dihitung, penghasilan per bulan rata-rata Rp 8,4 juta.

”Kalau sisa padi di sawah masih banyak, telur yang dihasilkan bisa lebih banyak. Ya, tidak mesti mas. Bisa saja hanya bertelur sekitar 150 an,” ujarnya.

Baca Juga: Penguatan Bisnis, Bank Jatim Cetak Kinerja Positif di tahun 2023

Menurut Guncang, biaya pakan yang dikeluarkan hampir tidak ada saat panen padi tiba. Namun, jika pakan sudah mulai berkurang, terpaksa harus membeli loyang (sisa nasi yang dikeringkan) seharga Rp 2.700 per kilogram. Setiap harinya butuh sekitar 10 kilogram loyang.  Soal tempat, Guncang hanya meminta ijin kepada pemilik sawah. ”Biasanya kalau yang punya sawah datang, ya diberi telur itik,” ungkap Guncang.

Selain Guncang, peternak lain Tuslam Setiyadi (16) juga mengaku hal yang sama. Tuslam yang boleh dibilang masih remaja itu, memelihara 300 ekor bersama orang tuanya. Hanya saja, 150 ekor ternak itiknya masih belum bertelur. ”Ternak yang belum bertelur ya tetap digembalakan, jadi mengurangi biaya pakan yang harus dibeli,” ujar Tuslam.

Baca Juga: Kinerja PNM Berdayakan Ekonomi Perempuan Lampaui Grameen Bank

Tuslam mengaku, dari 150 ekor itiknya, rata-rata bertelur hanya sekitar 80 butir sehari. Namun menurutnya, penghasilannya sudah cukup lumayan.

Tuslam dan Guncang biasanya membawa ternak itiknya berombongan. Ada 3 – 4 peternak. Soal lokasi, biasanya sudah dicari dahulu ke persawahan yang sudah panen dan banyak air. Biaya yang dikeluarkan dari pada untuk membeli pakan, akan lebih hemat menyewa kendaraan bak terbuka untuk memindahkan itiknya ke lokasi lain. Dsy5

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU