Sukses Budidayakan Lobster Kualitas Ekspor

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 28 Apr 2021 09:46 WIB

Sukses Budidayakan Lobster Kualitas Ekspor

i

Pengepul lobster memperlihatkan salah satu jenis lobster kualitas super. SP/ TRG

SURABAYAPAGI.com, Trenggalek - wilayah pesisir pantai di Bumi Menak Sopal menyimpan kekayaan laut yang luar biasa. Sehingga sebagian masyarakat menggantungkan nasibnya dari hasil laut tersebut seperti mencari lobster. Hanya lobster dengan kualitas super yang bisa dijual dan diolah untuk makanan dengan kualitas ekspor dengan harga yang mahal. Hal inilah yang membuat warga di wilayah Kecamatan Watulimo selalu berhati-hati dalam mencari dan mengepul lobster tersebut.

Dari situ, untuk menjaga habitatnya agar tetap lestari labstor dengan kualitas super yang bisa dijual. Sehingga butuh kehati-hatian dalam memilih lobster di laut yang selanjutnya dijual

Baca Juga: Truk Terperosok ke Jurang, 3 Orang Luka-luka

Selain itu, lobster merupakan hewan laut yang jika diolah dengan benar selain rasanya yang lezat, juga memiliki kandungan gizi yang banyak. Tak ayal hal tersebut membuat harganya tergolong mahal jika dibandingkan makanan laut lainnya.

Sebab, selain sehat, lobster harus memenuhi kriteria khusus agar laku di pasaran. Hal itu seperti berat setiap ekor minimal 2 ons, tidak boleh cacat, tidak dalam bertelur, juga tidak dalam keadaan multing (ganti kulit, Red).

Selain itu, ketika dijual lobster harus dalam keadaan segar sehingga penggunaan zat-zat kimia untuk mencarinya yaitu potasium sangat dilarang. "Selain merusak lingkungan, penggunaan potasium juga membuat lobster tidak laku. Sebab, akan membuatnya cepat mati hanya beberapa jam saja," katanya, Rabu (28/4/2021).

Baca Juga: Gerakan Pangan Murah di Trenggalek Diserbu Warga

Di samping itu, salah satu pengepul lobster, Makmur menambahkan, sebelum dijual, lobster harus menjalani karantina. Itu dilakukan untuk mengetahui bahwa lobster benar-benar sehat. Sehingga jika dalam proses karantina tersebut ada yang mati, pastinya terdapat kesalahan ketika mencarinya.

"Salah satu kesalahan itu jika mencari lobster dengan bantuan obat. Sebab, sekitar 1 jam masa karantina pasti lobster itu akan mati," ujarnya.

Selain itu untuk ekspor, dicari lobster yang memiliki kualitas super, seperti tidak boleh cacat. Kaki yang patah pada satu tempat tidak boleh lebih dari atau sama dengan tiga. Jika terdapat kaki patah tiga harus di tempat yang berbeda seperti dua di kiri dan satu di kanan atau yang sebaliknya.

Baca Juga: Stok Beras di Trenggalek Aman hingga Lebaran

Selain itu, untuk lobster yang bertelur dilarang selain memengaruhi populasinya di alam, juga akan mudah mati jika dibawa keluar dari laut. Sehingga lebih baik lobster ketika bertelur dibiarkan saja hidup di alam.

"Untuk harga jual termurah berada di kisaran Rp 100 ribu per kilogram tergantung jenis dan ukuran. Lobster ini akan saya kirim ke Jakarta untuk diekspor. Makanya keadaannya harus benar-benar sehat agar bisa bertahan hidup lama," jelas. Dsy5

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU