Sukses Kreasikan Kripik dari Gedebok Pisang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 27 Agu 2021 09:48 WIB

Sukses Kreasikan Kripik dari Gedebok Pisang

i

Robi Priya dnegan produk kripik gedebok pisang miliknya. SP/ MDN

SURABAYAPAGI.com, Madiun - Gedebok pisang yang biasanya dibuang, kini dapat menjadi pundi-pundi bisnis bagi Robi Priya. Ia menjadikan gedebok pisang menjadi makanan yang renyah dan bernilai ekonomi tinggi. Saat ini, keripik gedebok pisang kreasinya itu sudah dipasarkan hingga ke Hongkong.

Namun sebelum sukses, Robi merupakan salah satu korban pemutusan hubungan kerja (PHK) di salah satu perusahaan yang ada di Kota Madiun. Pandemi Covid-19 benar-benar membuatnya sempat frustrasi menjalani kehidupan.

Baca Juga: Pemkab Madiun Serahkan Bantuan RTLH 550 Unit

Sebulan setelah menikah, istrinya kemudian juga menjadi korban PHK. Online shop tempat kerja istri Robi mengurangi karyawan karena selama pandemi orderan juga sangat sedikit.

Tidak mau terus berlarut dalam kesedihan, Robi kemudian mencoba peruntungan dengan berjualan jajanan pentol keliling. Bermodal sekitar Rp1,5 juta, ia membeli gerobak untuk berjualan pentol.

Lagi-lagi nasib baik belum menghampirinya. Ia hanya menjalankan usaha berjualan pentol itu sepekan saja. Setelah itu, gerobak tersebut hanya teronggok di depan rumah.

Hingga akhirnya pada akhir September lalu, Robi diberitahu orang tuanya ada pelatihan wirausaha yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Bojonegoro. Ia pun mendaftarkan diri untuk mengikuti pelatihan tersebut.

Baca Juga: Gelar Bazar Ramadhan Berkah di Tiga Kecamatan

Robi mengaku sempat dikira gila oleh orang lain karena membuat makanan dari gedebok pisang. Namun, hal itu tidak dihiraukannya. Hingga akhirnya, ia menemukan jalan untuk mempromosikan produknya itu.

Iseng-iseng, dia mengunggah produk keripiki gedebok pisang tersebut di Facebook. Tak disangka ternyata antusias warganet sangat tinggi. Banyak orang yang penasaran kemudian membeli keripik gedebok pisang itu. Toko oleh-oleh di wilayah Madiun, Caruban, hingga Ponorogo pun banyak yang memesan keripik itu.

Sehari rata-rata, ia bisa menjual keripik gedebok yang diberi brand Master Kethebog ini sekitar 5 kg. Seiring berjalannya waktu, pesanan bukan hanya dari wilayah Madiun dan sekitarnya saja. Dia pun sudah mendapatkan order dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ada di Hongkong.

Baca Juga: Angka DTKS di Madiun Turun Jadi 348.912 Jiwa

Robi mencatat sudah dua kali menerima pesanan dari PMI di Hongkong. Pesanan pertama sebanyak 50 kg dan pesanan kedua 100 kg.

Lantaran pesanan semakin banyak, lanjutnya, kini ia pun dibantu oleh tiga karyawan. Menurutnya, kalau pesanan banyak tidak mungkin bisa dikerjakan seorang diri.

Pada bulan pertama usahanya berjalan, dia mampu meraih omzet hingga Rp30 juta dengan menjual keripik gedebok pisang seharga Rp70.000/kg. Dia berharap usahanya ini bisa berkembang dan menjadi sumber perekonomian keluarga. Dsy5

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU