Sukses Tekuni Bisnis Makanan Instan Non-MSG dan Tanpa Bahan Pengawet

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 08 Apr 2021 09:47 WIB

Sukses Tekuni Bisnis Makanan Instan Non-MSG dan Tanpa Bahan Pengawet

i

Khatarine Paula. SP/ MGT

SURABAYAPAGI.com, Magetan - Khatarine Paula, pengusaha muda yang sedang menekuni bisnis makanan instan non-MSG dan tanpa bahan pengawet sejak 2017 ini menorah untung banyak. Semua itu berawal dari hobi berjualan, namun ia mulai serius menekuninya sejak terimpit kondisi keuangan keluarga.

Akan tetapi perjalanan bisnis Khatarine Paula ini tak semulus sekarang, sebab dulu selama menjalankan bisnis tersebut, omzetnya mengalami penurunan hingga menjual perabotan kafe dan tidak bisa membayar gaji karyawan. Tidak berhenti sampai di sini, dia mulai teringat dengan bisnis makanan instan non-MSG dengan merek cap “Sayang” yang telah lama vakum.

Baca Juga: Belasan Warga di Magetan Diduga Terjangkit DBD, Mayoritas Dirawat di Rumah

“Saya punya balita dan baby dengan keuangan minus, kebutuhan semakin banyak, listrik naik, dan SPP naik. Akhirnya saya ingat dengan bisnis makanan instan yang sudah lama vakum dan ini saya tekuni selama wabah Covid-19,” ujarnya.

Salah satu varian bisnis Khatarine Paula ‘Ayam Suwir Sayang’. SP/ MGT

Rupanya perkembangan bisnis brand cap “Sayang” yang hanya bermodal dari hasil penjualan perabot kafe mengalami perubahan yang signifikan. Tak hanya itu, selama kurang lebih 1 tahun, dia memiliki banyak reseller dari berbagai daerah.

“Saya jualan perabotan modalnya digunakan untuk menggenjot usaha cap ‘Sayang’ dan sudah memiliki 3 agen. Yaitu, di Jawa Tengah, Manado, dan Blitar. Serta punya 32 reseller,” imbuhnya.

Baca Juga: Ruko Alat Sekolah di Magetan Hangus Terbakar, Kerugian Telan 5 Juta Lebih

Untuk promosi brand-nya yaitu melalui media sosial (medos) Instagram maupun Facebook. Tak disangka, usaha dia untuk bangkit dari perekonomian terpuruk, kini malah jauh lebih baik hasilnya.

“Awalnya suami saya tidak tertarik dan sempat ganti usaha karena dapat modal buka warung. Tapi, justru rezekinya dari usaha ayam suwir cap ‘Sayang’ yang menjadi tiang penghasilan kami. Untuk masaknya, dulu ya masak sendiri gantian sama suami memakai kompor rumahan ala kadarnya sambil mengurus 2 anak, tapi sekarang sudah punya karyawan,” paparnya.

Saat ini brand cap “Sayang” yang awalnya hanya ayam suwir dengan 2 varian yaitu original dan pedas, kini bertambah varian baru yaitu super pedas. Tak hanya itu, bisnis ayam suwir instan non-MSG dan tanpa bahan pengawet ini juga merambah ke sambal dengan berbagai varian.

Baca Juga: Cuaca Buruk, Jalur Pendakian Gunung Lawu Via Cemoro Sewu Ditutup

Melalui usaha ini, harapannya bisnis yang tengah dia jalani bukan hanya menjadi home industry, tapi memiliki rumah produksi sendiri dan bisa membuka banyak lapangan pekerjaan di tengah pandemi.

Selain berbisnis, Paula juga bergabung dengan komunitas Tangan Di Atas (TDA) mulai tahun 2020. Banyak manfaat yang dia peroleh mengikuti komunitas itu. Salah satunya yaitu banyak mentor untuk mengembangkan bisnis. Bukan hanya itu, komunitas TDA juga aktif di kegiatan sosial.

Tujuannya yaitu membagikan tip bisnis bagi generasi muda atau pemula. Di antaranya, harus punya tekad, memiliki semangat, tidak menunda pekerjaan, mengikuti komunitas, dan selalu berpikir positif. Dsy3

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU