Sukses, Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 15 Sep 2023 21:07 WIB

Sukses, Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia

Peneliti AS: Babi Miliki Organ Mirip Manusia 

 

Peneliti China Suntikan Sel Manusia ke Babi 

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Transplantasi ginjal babi mulai direkayasa secara genetik pada jenazah mati otak. Ginjal babi yang ditransplantasikan tersebut berhasil 'hidup' dalam jenazah mati otak dengan jantung yang berdetak dengan dukungan ventilator. Penelitian tersebut mencetak rekor saat selama dua bulan ginjal babi berhasil bekerja di jenazah mati otak.

Setelah eksperimen tersebut berakhir, jenazah Maurice Miller yang sebelumnya didonasikan, dikembalikan kepada keluarganya untuk dikremasi. Penelitian tersebut menandai keberhasilan ginjal babi hasil rekayasa genetika paling lama berfungsi di tubuh manusia, meskipun pada jenazah.

Hasil penelitian tersebut rencananya akan dibagikan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Harapan percobaan pada manusia yang masih hidup bisa segera dilakukan.

"Ini adalah kombinasi kegembiraan dan kelegaan. Dua bulan adalah waktu yang lama untuk memiliki ginjal babi dalam kondisi sebaik ini. Ini memberikan kepercayaan diri yang besar untuk penelitian selanjutnya," kata ahli bedah Robert Montgomery sebagai pemimpin eksperimen dikutip dari APNews, Jumat (15/9/2023).

 

Atasi Keterbatasan Donor

Montgomery mengatakan, penelitian transplantasi organ hewan ke manusia dapat mengatasi masalah keterbatasan donor organ manusia dan bisa menyelamatkan banyak nyawa.

Berbagai upaya transplantasi organ hewan ke manusia atau xenotransplantasi telah gagal selama beberapa dekade. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh manusia langsung menghancurkan jaringan hewan yang asing. Dalam penelitian ini, ginjal babi dimodifikasi secara genetik sehingga organnya lebih mirip manusia.

Beberapa eksperimen singkat pada tubuh orang mati dapat menghindari serangan kekebalan langsung, namun tidak dapat menjelaskan bentuk penolakan yang dapat memakan waktu hingga satu bulan untuk terbentuk.

 

Bekerja Baik Setelah 32 hari

Ahli bedah di Amerika Serikat yang mentransplantasikan ginjal babi yang dimodifikasi secara genetik ke pasien mati otak mengatakan organ itu masih bekerja dengan baik setelah 32 hari. Ini merupakan sebuah langkah signifikan dalam upaya untuk menutup kesenjangan donasi organ.Prosedur eksperimental terbaru ini adalah bagian dari bidang penelitian yang sedang berkembang yang bertujuan memajukan transplantasi lintas spesies. Termasuk menguji teknik pada tubuh yang telah disumbangkan untuk ilmu pengetahuan. "Ada lebih dari 103 ribu orang menunggu organ di Amerika Serikat, 88 ribu di antaranya membutuhkan ginjal. Kami memiliki ginjal babi yang direkayasa secara genetik mampu bertahan selama lebih dari sebulan pada manusia," kata Robert Montgomery, direktur Institut Transplantasi Langone Universitas New York, mengatakan kepada wartawan, Rabu sebelumnya.m

"Saya pikir ada cerita yang sangat menarik yang ada pada saat ini, yang menurut saya harus memberikan jaminan lebih lanjut untuk memulai beberapa studi awal pada manusia yang masih hidup."

Montgomery melakukan transplantasi ginjal babi pertama yang dimodifikasi secara genetik ke manusia pada September 2021. Lalu diikuti dengan prosedur serupa pada November 2021. Sejak saat itu, ada beberapa kasus lain, dengan semua eksperimen berjalan selama dua atau tiga hari. Sementara transplantasi sebelumnya melibatkan bagian tubuh dengan hingga 10 modifikasi genetik, yang terbaru hanya memiliki satu: dalam gen yang terlibat dalam apa yang disebut "penolakan hiperakut", yang jika tidak akan terjadi dalam beberapa menit organ hewan terhubung ke sistem peredaran darah manusia.

 

Obat Imunosupresif

Dengan "merobohkan" gen yang bertanggung jawab atas biomolekul disebut alpha-gal -- target utama untuk melindungi antibodi manusia -- tim NYU Langone mampu menghentikan penolakan dari antibodi pasien.“Kami sekarang telah mengumpulkan lebih banyak bukti untuk menunjukkan bahwa, setidaknya di ginjal, hanya menghilangkan gen yang memicu penolakan hiperakut mungkin cukup bersama dengan obat imunosupresif yang telah disetujui secara klinis, dapat berhasil mengelola transplantasi pada manusia untuk kinerja optimal, dan berpotensi dalam jangka panjang," kata Montgomery.Adam Griesemer, dari NYU Grossman School of Medicine, menambahkan bahwa praktik ini memungkinkan sel kekebalan dalam tubuh inang belajar mengenali sel babi sebagai miliknya, dan mencegah penolakan. Kedua ginjal pasien sendiri diangkat, kemudian satu ginjal babi ditransplantasikan, dan segera mulai memproduksi urin.Pemantauan menunjukkan bahwa kadar kreatinin, produk limbah, berada pada tingkat optimal, dan tidak ada bukti penolakan. Yang terpenting dalam percobaan ini, tidak ada bukti sitomegalovirus babi -- yang dapat memicu kegagalan organ -- telah terdeteksi sejak transplantasi, dan tim berencana untuk lanjutkan pemantauan untuk satu bulan lagi.

 

Pasien Kanker Otak

Penelitian ini dimungkinkan oleh keluarga pasien laki-laki berusia 57 tahun, Maurice "Mo" Miller, yang ditemukan tidak sadarkan diri di kamar mandinya pada Juli lalu. Dokter memutuskan dia menderita kanker otak yang agresif, dan tidak akan siuman lagi."Meskipun saudara laki-laki saya tidak bisa berada di sini, saya dapat mengatakan dengan yakin dia akan bangga dengan fakta dalam tragedi kematiannya, warisannya akan membantu banyak orang untuk hidup," kata saudara perempuannya Mary Miller-Duffy kepada wartawan.

Para ilmuwan AS telah bekerja selama beberapa dekade untuk menyelamatkan nyawa manusia dengan organ hewan. Lebih dari 100.000 orang menunggu transplantasi organ, menderita gejala dan efek samping yang mengerikan. Sekitar 6.000 meninggal setiap tahun menunggu orang lain memberi ginjal, jantung, atau paru-paru. Babi memiliki organ yang mirip dengan manusia. Jika organ-organ itu dapat digunakan dalam transplantasi, penantian akan berakhir. Itulah janji dari apa yang disebut xenotransplantasi dan berhasil mengambil lompatan besar ke depan dengan operasi Bennett, Jumat, pekan lalu.

 

Ahli Bedah dan Pasien

"Ini benar-benar terobosan luar biasa. Saya senang dengan berita ini dan harapan yang diberikan kepada keluarga dan pasien lain. Mereka akhirnya diselamatkan terobosan ini," kata Robert Montgomery, ahli bedah transplantasi di NYU Langone dan juga pasien transplantasi jantung.

Pada bulan September, Montgomery memajukan pekerjaannya dengan menjadi orang pertama yang melakukan transplantasi ginjal babi ke dalam tubuh seseorang, tetapi dalam kasus itu, dan operasi berikutnya, orang tersebut dinyatakan mati otak. Montgomery mempertahankan fungsi tubuh melalui mesin selama lebih dari dua hari setiap kali. Ini menunjukkan bahwa sistem kekebalan manusia tidak akan langsung menolak ginjal dari babi yang diedit gennya.

"Kita semua telah melakukan ini untuk waktu yang sangat lama. Saya yakin menjadi yang pertama pasti menyenangkan," kata Joseph Tector, ahli bedah transplantasi dan peneliti xenotransplantasi di University of Miami. Tector, yang berfokus pada transplantasi ginjal, menunggu sampai yakin dapat memberi hasil andal dan tahan lama.

 

3.000 orang Jantung Baru

Sementara itu, aktivis hak-hak binatang keberatan penggunaan organ babi. Akan ada lebih banyak organ manusia yang tersedia untuk transplantasi jika otoritas kesehatan menganggap semua orang adalah donor organ. Sedangkan ahli etika memiliki lebih sedikit kekhawatiran. "Percobaan pada hewan sangat penting untuk memulai terapi baru pada manusia," kata Pendeta Tadeusz Pacholczyk, Direktur Pendidikan di Pusat Bioetika Katolik Nasional di Philadelphia.

Sekitar 3.000 orang Amerika per tahun cukup beruntung karena mendapatkan jantung baru. Sedang 20 persennya masuk daftar tunggu, mati menunggu atau menjadi terlalu sakit untuk menerimanya. Bennett tidak memenuhi syarat untuk daftar, karena tidak mengikuti perintah dokter. Dia melewatkan janji medis dan menghentikan obat yang diresepkan. Sejarah telah menunjukkan bahwa orang dengan rekam jejak seperti itu tidak berhasil dengan transplantasi organ.

 

Peneliti China

Ilmuwan di China belum lama ini memodifikasi ginjal manusia untuk bisa berkembang di tubuh babi. Penelitian ini menandai pertama kalinya organ manusia diproduksi di tubuh hewan.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Stem Cell ini melibatkan sejumlah perubahan susunan genetik embrio babi dan kemudian menyuntikkan sel manusia yang akan 'membuat' ginjal di dalam hewan tersebut.

Dalam studi tersebut, tim yang dipimpin oleh para ilmuwan di Institut Biomedis dan Kesehatan Guangzhou menyuntikkan lebih dari 1.800 embrio babi dengan sel induk manusia dan kemudian memindahkannya ke dalam rahim 13 babi betina. Mereka membiarkan embrio chimeric tumbuh hingga 28 hari, kemudian menghentikan kehamilan untuk mengeluarkan dan memeriksa embrio.

Mereka mengumpulkan lima embrio, yang semuanya memiliki ginjal yang berkembang secara normal dan mengandung hingga 65 persen sel manusia.

"Pendekatan kami meningkatkan integrasi sel manusia ke dalam jaringan penerima dan memungkinkan kami menumbuhkan organ manusia pada babi," kata penulis senior Liangxue Lai, dari Institut Biomedis dan Kesehatan Guangzhou, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, dan Universitas Wuyi dikutip dari jurnal tersebut. n dna/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU