Surabaya Level 1, KBS Tambah Kuota Kunjungan Wisatawan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 21 Okt 2021 12:13 WIB

Surabaya Level 1, KBS Tambah Kuota Kunjungan Wisatawan

i

Pengunjung wajib scan QR code PeduliLindungi. SP/INW

SURABAYAPAGI,Surabaya - Seiring turunnya status PPKM di Kota Surabaya ke level , Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) akan menambah kuota kunjungan wisatawan. 

Humas PDTS KBS, Agus Supangkat memastikan, mestipun dilakukan penambahan kuota wisatawan, namun penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan secara ketat.

Baca Juga: Jelajahi Kebun Binatang Surabaya, Anggota DPR RI Djarot Saiful Hidayat Beri Nilai B

Sebelumnya, kuota wisatawan yang berkunjung ke KBS dibatasi hanya 25 persen, atau sekitar 2.000 kunjungan setiap harinya. "Sekarang jadi 75 persen (6.000 wisatawan) dari kapasitas normal," ujarnya,kemarin.

Meski ditambah, kata Agus, antusiasme wisatawan mengunjungi KBS terbilang masih sedikit.  Misalnya pada momen libur nasional memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, pengunjung yang datang tidak sampai 50 persen dari kapasitas normal. "Masih agak landai, sampai jam (11.00 WIB) ini 1.500-an (kunjungan)" ujarnya.

Baca Juga: Marak Jukir Liar Minta Rp50 Ribu, Target Pengunjung di KBS Tak Capai Target

Agus Supangkat mengatakan, bagi wisatawan yang akan ke KBS, bisa membeli tiket secara daring maupun luring. Dalam upaya mengantisipasi penumpukan pembeli tiket, PDTS KBS melayani pembayaran cashless atau nontunai. "Kami sudah ada QRIS, penbayaran bisa lewat GoPay, OVO atau QRIS bank," kata Agus.

Agus mengingatkan seluruh wisatawan yang berkunjung untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Seperti memakai masker dan menyiapkan aplikasi PeduliLindungi atau bukti sudah divaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Komisi B DPRD Surabaya Dukung Percepatan Pembangunan Infrastruktur KBS

Ia mengatakan, bagi wisatawan di bawah 12 tahun diperbolehkan masuk meski belum vaksin. Asalkan orang tua yang mendampingi harus sudah divaksinasi.

"Jadi nanti orang tuanya saja yang scan PeduliLindungi, harus sudah vaksin," ujarnya.sb3/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU