Surabaya Target Nol Balita Stunting di Tiga Bulan ke Depan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 07 Des 2021 17:16 WIB

Surabaya Target Nol Balita Stunting di Tiga Bulan ke Depan

i

Wali Kota Eri saat rapat evaluasi penanganan stunting di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Senin (6/12/2021).SP/HUMAS PEMKOT SURABAYA

SURABAYAPAGI, Surabaya -  Upaya pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menekan angka balita stunting di Kota Pahlawan cukup berhasil. Hal ini terlihat dari angka kasus stunting di 31 kecamatan Surabaya menurun secara signifikan hingga 300 persen lebih dalam triwulan terakhir.

Hasil dari upaya tersebut, salah satunya merupakan output dari kolaborasi antara pemkot bersama Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya melalui program Jago Ceting atau Jagongan Cegah Stunting. Melalui program itu, pemkot bersama TP PKK menyasar setiap kecamatan dan kelurahan untuk memberikan sosialisasi. Termasuk membedah masalah, dan memberikan solusi agar segera dilakukan penanganan yang dibutuhkan.

Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, bahwa pada triwulan sebelumnya, angka stunting di 31 kecamatan Surabaya mencapai 5.727 kasus dan turun 300 persen lebih menjadi 1.785 kasus. Namun, jumlah tersebut merupakan akumulasi total warga KTP Surabaya dan non-KTP Surabaya atau domisili.

"Dalam waktu tiga bulan ini, itu ada bayi stunting yang memang ternyata ada yang KTP Surabaya dan bukan KTP Surabaya. Ada (warga luar) yang baru masuk (Surabaya) dan berubah KTP Surabaya. Nah, ini posisinya berarti harus dicek," kata Wali Kota Eri seusai memimpin rapat evaluasi penanganan stunting di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Senin (6/12/2021).

Meski demikian, ia menjelaskan, bahwa penanganan stunting yang dilakukan pemkot selama tiga bulan terakhir, menunjukkan hasil yang signifikan. Jika sebelumnya balita stunting tercatat 5.727 kasus, dalam triwulan terakhir turun menjadi 1.785 kasus. Untuk langkah selanjutnya, pemkot akan memetakan sisa 1.785 kasus stunting di Surabaya tersebut.

Baca Juga: SK Kwarda Jatim Terbit, Semangat Baru Bagi Pramuka Jawa Timur

"Dengan pengalaman ini, stunting bisa diturunkan dari 5.727 ke 1.785. Jadi pada posisi-posisi inilah yang kita lakukan (pemetaan), dari 1.785 itu kita pisahkan lagi. Kita sentuh dalam tiga bulan terakhir, maka dalam tiga bulan ke depan (stunting) harus titiknya nol," jelasnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani menyampaikan, bahwa TP PKK Surabaya siap mendukung penuh upaya Wali Kota Eri Cahyadi yang mentargetkan nol kasus balita stunting dalam tiga bulan ke depan.

"Alhamdulillah pak wali kota tadi hadir, bahwa beliau ada target bulan Februari 2022 atau setelah tiga bulan ini berharap ada penurunan angka stunting dari 1.785," kata Rini Indriyani.

Baca Juga: Hari Kamis, Presiden Jokowi Dijadwalkan ke Surabaya

Ia pun mengaku optimistis angka stunting dalam tiga bulan ke depan dapat turun signifikan. Apalagi, dari hasil evaluasi penanganan pada triwulan sebelumnya, angka balita stunting di Kota Surabaya turun signifikan.

"Alhamdulillah kita data pertama ada 5.727, tapi dalam tiga bulan kita bisa turun menjadi 1.785. Insya Allah ke depan setelah tiga bulan, kita juga bisa turun lagi dari jumlah 1.785," terangnya.sb2/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU