Surplus 32 Bulan Berturut - turut, Neraca Perdagangan RI Desember 2022 Capai US$3,89 Miliar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 17 Jan 2023 09:02 WIB

Surplus 32 Bulan Berturut - turut, Neraca Perdagangan RI Desember 2022 Capai US$3,89 Miliar

i

Foto ilustrasi.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada Desember 2022 yakni sebesar USD 3,89 miliar. Hal itu artinya neraca perdagangan Indonesia pada Desember mengalami surplus untuk ke-32 kali sejak Mei 2020.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan surplus neraca dagang Desember 2022 tercatat menyusut dibandingkan surplus November yang mencapai US$ 5,16 miliar.

Baca Juga: Bukan hanya di Bali, BPS Catat Aceh Berpotensi Jadi Pilihan Wisata Favorit Wisman

"Walaupun sedikit mengalami penyusutan, neraca dagang Desember tetap mengalami surplus. Secara keseluruhan, surplus neraca dagang terjadi 32 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Margo, Senin (16/1/2023).

Neraca dagang yang surplus ini ditopang oleh ekspor yang lebih tinggi dibandingkan impor. Ekspor tercatat sebesar US$23,83 miliar atau turun 1,10 persen (month to month/mtm) dan naik 6,58 persen (year-on-year/yoy). Meski demikian, memang lebih lambat dibandingkan Desember 2021 yang pada saat itu ekspor bisa tumbuh 35,18 persen.

Sementara impor tercatat US$19,94 miliar atau naik 5,16 persen (mtm). Kendari demikian, realisasi impor masih turun 6,61 persen dibandingkan Desember 2021 (yoy).

Secara rinci, ekspor nonmigas turun sebesar 2,73 persen (mtm). Komoditas yang mendorong adalah bahan bakar mineral turun 19,44 persen, lemak dan minyak hewan/nabati turun 9,47 persen, barang dari besi dan baja turun 50,74 persen, serta logam mulia dan perhiasan permata turun 11,61 persen.

Baca Juga: Prabowo Sedih, Indonesia Jual Pisang, tak Diijinkan Jepang

"Turunnya ekspor non migas ini mengikuti bulan sebelumnya yang pada November turun 2,57 persen terhadap Oktober 2022 (mtm). Ekspor non migas memang terjadi penurunan di empat bulan terakhir baik dari sisi nilai maupun volume," ujarnya.

Selanjutnya, dari sisi impor untuk non migas naik 3,60 persen ditopang komoditas serealia naik 66,03 persen, barang besi dan baja naik 43,92 persen, serta kereta api trem dan bagiannya naik cukup tinggi 605,06 persen. Kemudian, ekspor migas juga naik 14,15 persen sepanjang Desember 2022.

"Hal ini ditopang oleh meningkatnya impor hasil minyak sebesar 17,72 persen, dan minyak mentah yang naik 12,80 persen. Namun, secara tahunan impor turun sebesar 6,61 persen (yoy), sehingga ini adalah penurunan impor terdalam dalam dua tahun terakhir,” tuturnya.

Baca Juga: Berikan Pembinaan Statistik Sektoral pada Produsen Data, BPS Gelar Sosialisasi Romantik dan Metadata Statistik

Dengan demikian, secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia dari Januari 2022 hingga Desember 2022 tercatat sebesar US$ 54,46 miliar. Jumlah tersebut naik 53,76% bila dibandingkan dengan kinerja surplus pada tahun 2021 yang mencapai US$ 35,42 miliar.

"Neraca perdagangan secara kumulatif pada tahun 2022 mencatatkan pertumbuhan lebih dari 50% dibandingkan tahun sebelumnya dan ini impresif," tutupnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU