Survei Poltracking Indonesia, Elektabilitas MAJU Unggul 17,6 Persen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 02 Nov 2020 17:42 WIB

Survei Poltracking Indonesia, Elektabilitas MAJU Unggul 17,6 Persen

i

MAJU unggul 17,6 persen atas lawannya, ErJi dalam Elektabilitas Pilwali 2020 dirilis resmi oleh Poltracking di Hotel Novotel, Senin (1/11/2020).SP/Alqomaruddin.

SURABAYAPAGI, Surabaya - Lembaga Survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei peta kekuatan politik pasangan calon peserta Pilkada Surabaya 2020, Senin (2/11). Hasil menunjukkan Paslon Nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) unggul dengan selisih signifikan atas paslon nomor urut 1 Eri Cahyadi - Armuji (ErJi) dalam keterpilihan atau Elektabilitas Pilwali 2020. 

Sesuai hasil survei, MAJU unggul sebanyak 17,6 persen atas lawannya dalam Pilwali Surabaya, Eri Cahyadi (ErJi) dalam keterpilihan atau Elektabilitas Pilwali 2020 dirilis resmi oleh Poltracking di Hotel Novotel, Senin (1/11/2020). 

Baca Juga: Dana Hibah untuk Penyelenggaraan Pilkada Surabaya 2024 Capai Rp114,551 Miliar

Hasil survei yang diambil 19 Oktober hingga periode 23 Oktober 2020 Pilkada Surabaya 2020 di lembaga tersebut, Elektabilitas paslon nomor urut 1 Eri-Armuji sebanyak 34,1 persen. Sementara, Paslon nomor urut 2 MAJU tingkat elektabilitasnya 51,7 persen.

"Keunggulan ini kami temukan saat kami melakukan survei periode 19-23 Oktober 2020. Tapi secara tren dari awal tahun hingga rekom, Paslon MAJU memang unggul," ungkap Masduri, Manajer Riset Poltracking Indonesia.

Masduri menjelaskan, Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei pada 19 – 23 Oktober 2020 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1200 responden. Klaster survei ini menjangkau 31 kecamatan di seluruh Kota Surabaya secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.

a7463db7-2d8a-4e9c-b75c-7a526cc65092a7463db7-2d8a-4e9c-b75c-7a526cc65092

Baca Juga: Anggaran Pilkada Lombok Tengah Sebesar Rp 52,752 Miliar Telah Disetujui

Metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu kelurahan terpilih. 

"Margin of error surveinya plus minus 2,8 persen. Sementara tingkat kepercayaan sebanyak 95 persen. Klaster survei ini menjangkau 31 kecamatan," urai dia.  

Masduri menyimpulkan, sesuai tren yang diperoleh dari Survei Poltracking, Paslon MAJU berpeluang melenggang memenangi Pilkada Surabaya 2020. Namun demikian, masih ada waktu sebelum pemilihan yang juga bisa berpeluang memenangi suara pemilih.  

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Beri Nilai Rapor 8,72 Dua Tahun Kepemimpinan Eri-Armuji

"Kalau dilihat dari trennya yang terjadi MA berpeluang besar memenangkan Pilkada nanti. Tapi siapa nanti yang bisa memanfaatkan suara dari swing voter dan pemilik suara yang belum menentukan pilihan itu nanti yang akan memenangkan pilkada surabaya," urai Masduri.  

Dia memastikan, kredibilitas dan integritas Poltracking Indonesia. Pasalnya, sudah sekian kali lembaga ini secara nasional dipercaya untuk melakukan riset dan survei sejumlah pemilihan umum termasuk Pilpres 2019 lalu. 

"Kami sudah punya pengalaman di sejumlah pemilihan di nusantara. Boleh siapa saja pihak yang meminta kami untuk survei, tapi mereka tidak boleh mengintervensi kerja kami, kami tidak akan mempertaruhkan kredibilitas kami," pungkasnya. Alq

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU