Tadi Malam, Cen Liang Meninggal Dunia di Rutan Medaeng

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 22 Agu 2020 20:55 WIB

Tadi Malam, Cen Liang Meninggal Dunia di Rutan Medaeng

Diduga Kena Serangan Jantung

 

Baca Juga: 'Pidanakan Investor Pasar Turi yang Telah Rugikan Pedagang'

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Sabtu (22/8/2020) malam tadi, Bos PT Gala Bumi Perkasa yang juga narapidana empat  kasus perkara hukum yang berkaitan dengan Pasar Turi Baru, Henry Jocosity Gunawan alias Cen Liang, 65 tahun, dikabarkan meninggal dunia di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Surabaya, Waru, Medaeng. 

Dari informasi yang dihimpun SurabayaPagi.com, Cen Liang diduga meninggal karena serangan jantung saat sedang menjalani hukumannya di Rutan Medaeng.

"Iya benar, pak Henry baru saja meninggal dunia. Kena (serangan) jantung," kata salah satu karyawan Cen Liang di Gala Bumi Perkasa, yang dihubungi SurabayaPagi.com, Sabtu (22/8/2020).

Kepala Rutan Klas I Surabaya atau Medaeng, Handanu membenarkan perihal meninggalnya Bos PT. Gala Bumi Perkasa Cen Liang.

Namun pihaknya masih meminta waktu untuk memberi keterangan resmi karena saat ini masih diteliti.

"Benar. Saya berterimakasih atas konfirmasinya. Tapi saya minta waktu untuk kronologis secara detail supaya tidak simpang siur," terang Handanu saat dikonfirmasi SurabayaPagi.com, Sabtu, (22/8/2020).

Sementara itu saat ini Handanu menjelaskan pihaknya bersama kepolisian masih melakukan pemeriksaan di Medaeng.

Baca Juga: Pemkot Harus Bidik Konsorsium, Jangan Cen Liang Saja

 

Empat Perkara Hukum

Cen Liang sendiri harus menjalani hukuman di Rutan Medaeng setelah tersangkut masalah yang berkaitan dengan pembangunan Pasar Turi.

Pertama, Henry juga terbelit kasus penipuan jual beli tanah di Celaket Malang dengan pelapor Notaris Caroline C Kalempung. Henry pun divonis 2 tahun penjara oleh Hakim Pengadilan Tinggi Surabaya, pasca Kejari Surabaya melakukan banding atas putusan hakim PN Surabaya yang menghukum Henry dengan hukuman 8 bulan percobaan dengan masa tahanan selama 1 tahun penjara.

Baca Juga: Pemkot Harus Gugat Konsorsium (JO) PT Gala Megah Investment

Sedangkan di kasus pidana kedua, Henry divonis 2,5 tahun penjara karena terbukti menipu 12 pedagang Pasar Turi atas pungutan sertifikat strata title dan BPHTB.

Untuk kasus ketiga, Henry melakukan penipuan terhadap 3 kongsinya dalam pembangunan Pasar Turi. Atas kasus ini, Henry pun divonis 3 tahun penjara di Pengadilan Negeri Surabaya.

Kemudian,  Cen Liang dan istrinya Ieuneke Anggraini juga yang divonis karena memalsukan akta pernikahan saat melakukan akta jual beli. Untuk perkara ini, Cen Liang divonis tiga tahun penjara, sementara istrinya Ieuneke divonis satu tahun enam bulan. (sg/bd/rmc)

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU