Tahun Depan, Belanja di Malaysia Bisa Pakai QRIS

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 12 Des 2022 13:14 WIB

Tahun Depan, Belanja di Malaysia Bisa Pakai QRIS

i

Foto ilustrasi.

SURABAYAPAGI.COM, Yogyakarta - Bank Indonesia (BI) menargetkan transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) antarnegara pada pertengahan 2023 dapat digunakan secara penuh.

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI  Fitria Irmi Triswati mengatakan, sebelumnya pemanfaatan transaksi menggunakan QR code Indonesia telah lebih dulu diimplementasikan di Thailand pada 29 Agustus 2022.

Baca Juga: Terapkan Pembayaran Pajak QRIS, Kepala Bapenda Jatim: Ini Pertama di Indonesia

“Kemarin baru diluncurkan pada 29 Agustus 2022 oleh Presiden, kita me-launch QR antarnegara untuk Indonesia dan Thailand. Jangan khawatir, dalam tagline ke depan ini ada banyak negara juga yang sudah kita jajaki,” kata Fitria dalam Closing Ceremony 4th Indonesia Fintech Summit & Bulan Fintech Nasional 2022, di Yogyakarta, Senin (12/12/2022).

Kemudian setelah Thailand, QRIS antar negara akan diterapkan di Malaysia dan dilanjutkan ke Singapura, untuk menyambungkan sistem pembayaran melalui QR code currency.

“Dalam pipeline ke depan ini, ada banyak negara yang sudah dijajaki. Dengan Malaysia, pada saat ini kita sudah piloting, Insyaallah di 2023 pada pertengahan pertama sudah implementasi. Lalu kemudian dengan Singapura, kita juga sedang penjajakan,” ujar Fitria.

Sementara dengan Singapura, masih pada di tahap penyelesaian untuk tanda tangan kerjasama antara Bank Indonesia dengan Bank Singapura. Menurutnya, dalam mengimplementasikan QRIS antarnegara tidak bisa terburu-buru, banyak proses yang harus dilewati.

Baca Juga: Jelang Natal dan Libur Akhir Tahun, Tingkat Inflasi Diprediksi Meningkat

“Lalu dengan Singapura juga sudah penjajakan, sehingga inisiasi dan sebagainya, kan dalam prosesnya ada piloting, dan kita juga perlu menyusun kerjasama dengan pihak di luarnya ‘switching’, sehingga butuh beberapa tahapan memastikan agar Indonesia Outbound tadi bisa nyaman bertransaksi,” terangnya.

Sebagai informasi, QRIS antar negara ini merupakan pengembangan fitur dari QRIS yang sudah diluncurkan sejak 2019. Lebih lanjut, Fitria menambahkan, inovasi ini merupakan upaya bersama yang dilakukan BI dan kementerian/lembaga lainnya serta asosiasi industri dalam membangun ekosistem yang ''Cemumuah'' atau cepat, mudah, murah, aman dan handal.

“QRIS antarnegara ini tentunya sangat memenuhi kaidah 'Cemumuah'. Bagi merchant, dia bisa menerima (pembayaran) dengan cepat. Kemudian juga sangat mudah, hanya dengan satu QR Code bisa dipakai di semua aplikasi yang digunakan oleh pengguna. Lalu murah, ada merchant discount rate untuk biaya jasanya dan sangat rendah. QRIS juga aman, ini sudah pasti, dan tentunya handal,” jelas Fitria.

Baca Juga: Cadangan Devisa RI Terus Anjlok, BI: Ada Tekanan-tekanan Global, Wajarlah

Sejak diluncurkan pada 2019, QRIS saat ini telah diadopsi oleh sekitar 22 juta merchant dan 26 juta pengguna.

“QRIS itu didukung oleh 22 juta merchant di Indonesia sudah sangat meluas. Kemudian di dukung oleh Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) di Indonesia ada sekitar 80 PJSP, sehingga basisnya sudah sangat kuat. Jadi memang sangat membantu UMKM, sangat merupakan game changer dan breakthrough,” pungkasnya. yog

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU