Tahun "Windu Sancohyo" Masanya Indonesia Bersinar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 13 Agu 2021 21:04 WIB

Tahun "Windu Sancohyo" Masanya Indonesia Bersinar

i

Warga beraktivitas seperti biasa dengan tetap menjaga prokes (memakai masker) guna pandemi segera berakhir.

Perhitungan Dalang Ki Surono Memasuki Tahun Baru Islam 11 Agustus 2021

 

Baca Juga: Covid-19 di Indonesia Naik, Ayo Masker Lagi

 

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Percaya atau tidak datangnya tahun baru Islam yang berbarengan dengan tahun baru dalam kalender Jawa. Seorang dalang kondang (terkenal) menghitung dengan alam perhitungan kalender Jawa, tahun baru mulai 11 Agustus 2021 ini, memasuki 'Windu Sancohyo' alias 8 tahun masanya bersinar setelah masa kesengsaraan.

Tokoh Adat yang juga dalang kondang Gunungkidul, Ki Surono menuturkan, tahun-tahun lalu merupakan tahun Windu Sengoro, artinya musibah atau kesengsaraan, dan sekarang Windu Sancohyo, maknanya sumunar atau bercahaya. "Dan yakinlah bahwasanya pelaku kejahatan dalam bentuk apapun akan sadar dan insaf," ujarnya, Kamis (12/8/2021).

 

Intip Primbon Jawa

Ki Surono menerangkan, mengintip primbon orang Jawa, satu windu ada 8 tahun. Dan Windu itu dibagi empat, masing-masing adalah Windu Adi, Windu Kuntoro, Windu Sengoro, dan Windu Sancohyo. Dan menurut perhitungan Jawa, sejak 2013 sampai 2021 masuk Windu Sengoro.

Dan Windu Sengoro berahir pada 10 Agustus atau 1 Suro dalam penanggalan Jawa. Arti sengoro sebenarnya adalah penuh dengan musibah. Jadi setelah 1 Suro, bangsa Indonesia akan segera memasuki Windu Sancahya. "Mudah-mudahan kita segera bebas dari pandemi Corona," harapnya.

Baca Juga: Jelang MPLS 2023, SMP Tenggilis Jaya Surabaya Hanya Punya 1 Siswa

 

Berbagai Musibah Selama ini

Menurut Ki Surono, berbagai musibah yang terjadi dalam 8 tahun belakangan ini bagi masyarakat Jawa memang bukan sesuatu yang aneh. Sehingga berbagai musibah banyak terjadi sejak 8 tahun terakhir. Dan ia yakin musibah termasuk pandemi Covid-19 tersebut akan segera berakhir.

Sehingga ia yakin kehidupan segera pulih dan perekonomian akan berputar kembali serta ketentraman bisa tercapai. Demikian juga dengan para pelaku kejahatan akan segera sadar.

"Setelah melewati tahun kesengsaraan maka Indonesia akan menjadi negara yang makmur gemah ripah loh jinawi," kata Ki Surono.

Baca Juga: 18 Juli Besok, 1 Suro dan 19 Juli, 1 Muharam

 

Trah keluarga Keraton

Cucu Sri Sultan HB VIII, Gusti Kukuh Hestrianingsih mengatakan, meski para pujangga seperti Ki Surono berasal dari trah keluarga Keraton Ngayogyakarto, namun uraian tersebut tidak mewakili pernyataan resmi keraton.

"Tapi uraian para pujangga ini bisa menambah wawasan masyarakat," katanya. n jo/erk/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU