Tak Terima Nama Istrinya Dicatut Nasabah, Keluarga Busa'i Luruk Kantor Bank

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 09 Jun 2022 18:53 WIB

Tak Terima Nama Istrinya Dicatut Nasabah, Keluarga Busa'i Luruk Kantor Bank

i

Busa'i bersama istrinya Asrifah didampingi ketua LPH RI Drs. Ec. Moh. Anwar SH berpose di depan Kantor BRI Unit Lenteng. (SP/Ainur Rahman)

SURABAYAPAGI, Sumenep - Busai mendampingi istrinya Asrifah Dusun Nangger, Desa Kambingan Timur, Kecamatan Saronggi ke Bank Unit Lenteng,  Sumenep, Madura.

Kedatangan mereka bermaksud hendak mengklarifikasi terkait nama istrinya yang dicatut oleh Nasabah Bank BRI pada tahun 2017 lalu. 

Baca Juga: Pertengahan Ramadhan, Harga Sembako di Pasar Tradisional Mulai Berangsur Landai

Informasi yang dihimpun wartawan Surabaya pagi, Asrifah, warga Dusun Nangger Desa Kambingan Timur ini memiliki tabungan di Bank BRI. Beberapa hari yang lalu mendapat kiriman dari anaknya yang kerja di Jakarta, senilai Rp 3,5 juta, namun uang kiriman anaknya itu tidak bisa dicairkan utuh melalui ATM BRI. 

Kepada wartawan Surabaya pagi, Asrifah mengaku uang yang dikirim anaknya itu hanya bisa diambil  Rp 1,5 juta sementara Rp 2 jutanya terblokir oleh Bank BRI

"Saya tak bisa mengambil uang kiriman anak saya secara utuh, padahal saya sangat membutuhkannya" katanya, Kamis (9/6).

Padahal, kata dia, pihaknya tidak pernah ada sangkutan dengan Bank BRI kok bisa uang kiriman anak saya terpotong oleh Bank.

"Saya kaget mas, kok semua berkas KTP saya dan KK termasuk  surat cerai saya dengan suami yang dulu, ada di Bank BRI. Padahal saya tidak pernah merasa pinjam uang ke Bank BRI," ungkapnya. 

Kata dia, awalnya saya hanya pinjam ke Bank BTPN di desa, nominalnya hanya dua Juta dan itu sudah selesai terbayar lunas, bank itu sudah tidak ada lagi di desa Mas," ungkapnya.

Asrifah yang didampingi suaminya Busa'i mendatangi kantor BRI Unit Lenteng dan mendesak petugas BRI untuk mengeluarkan identitas dirinya. 

Namun pihak Bank BRI tidak memberikan data detailnya sesuai dengan permohonan Asrifah dan suaminya. Bahkan pihak bank menyarankan agar nasabah mengajukan surat permohonan kepada Bank BRI.

Baca Juga: Aktivis Praja Sumenep Demo Soroti Peredaran Minol

Busa'i, mengaku sangat kecewa dengan pelayanan administrasi di Bank BRI yang diduga telah mencederai istrinya dengan mencatut namanya. 

"Kok bisa bank itu mencairkan uang kepada nasabah dengan menggunakan nama istri saya, sementara istri saya tidak tahu pada saat pencairan uang pinjaman itu. Kok bisa, padahal istri saya pemegang KTP asli," tegasnya.

 Tak puas dengan keterangan pihak Bank BRI Asrifah dan suaminya meminta perlindungan secara Hukum, kepada LPH. RI, Jawa Timur.

Drs. Ec. Moh. Anwar, SH selaku ketua LPH RI Jatim mengaku akan melakukan mediasi antara Busa'i selaku suami dari Asrifah ke Bank BRI Unit Lenteng.  

"Saya hanya ingin menyelesaikan kesalahpahaman antara Nasabah BRI dan Pimpinan Cabang BRI, terkait dugaan pemotongan tabungan di ATM milik Asrifah," katanya. 

Baca Juga: Bupati Sumenep Himbau Agar Produk Lokal Dipertahankan

Menurutnya, secara administratif pihak Bank tidak mungkin main-main dalam urusan administrasi dengan Nasabah.

Hanya klain saya ingin meluruskan bahwa dirinya tidak memiliki sangkutan ke Bank BRI, Kok tiba-tiba namanya berurusan dengan Bank, makanya saya akan lacak kebenaran data validnya dulu. Ungkapnya 

Sementara, Kepala Unit BRI Lenteng, Irwan mengaku kalau Nasabah atas nama Asrifah itu secara administrasi di Kantor Bank BRI itu memiliki tanggungan ke Bank. 

" Saya sudah cocokkan nama dan alamat Asrifah,  Dan ternyata benar,  jadi pihak Bank hanya memblokir kalau nanti Asrifah menyelesaikan tanggungannya, maka secara otomatis uang yang dibekukan itu bisa diambil lagi" pungkasnya. (Ar)

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU