SURABAYAPAGI.COM, Pasuruan - Pasar adalah tempat bertemunya antara penjual dan pembeli, sederhananya pasar adalah tempat berdagang bagi penjual dan tempat membeli bagi pembeli atau konsumen. Di pasar pembeli maupun penjual kemudian melakukan transaksi.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pasuruan, lewat UPT Pengelolaan pasar Purwosari terbilang sangat sukses dan memuaskan sampai akhir tahun 2021.
Baca Juga: Pemkot Malang Bebaskan Retribusi Pasar
Wartawan harian Surabaya Pagi Selasa (14/12) yang mengunjungi kantor Pasar Purwosari yang dipimpin oleh Sugeng, namun saat ditemui, saudara Sugeng ada acara penting di luar sehingga diterima oleh stafnya yaitu saudara Iswanto.
Dalam obrolan santai tersebut saudara Iswanto, staf dari pak Sugeng mengatakan untuk target Retribusi pasar Purwosari tahun 2021 sudah mendapatkan pendapatan sejumlah Rp 263.774.309.
Baca Juga: Wali Kota Gelontor Bantuan dan Bebaskan Retribusi Pasar saat PPKM Darurat
Pendapatan tersebut didapatkan dari hasil retribusi pajak yang ditarik tiap hari dari sekitar 500 Los atau lapak ataupun kios kios di dalam Pasar Purwosari. Kemudian 50% dari hasil Parkir yang dikelola oleh pihak yang ditunjuk sesuai MOU, kemudian dari hasil ponten maupun dari hasil retribusi sejumlah kios yang membayar Rp 1,2 juta per tahun.
Baca Juga: Biaya Retribusi Pasar di Kota Pasuruan Digratiskan 2 Bulan ke Depan
Pasar di bawah pimpinan saudara Sugeng yang membawahi total 18 pegawai pasar, 5 diantaranya adalah berstatus sebagai pegawai negeri, mengelola manajemen pasar dengan keterbukaan sehingga situasi di pasar Purwosari berjalan dengan aman tanpa terjadi gejolak apapun. Kebersihan pasar selalu tetap terjaga agar suasana pasar terasa nyaman bagi penjual maupun pembeli.
Memang keadaan pasar tradisional di Purwosari tersebut sangat ramai pada pagi hari dan pada jam 12.00 siang mulai sedikit sepi karena parameternya bisa dilihat dari banyaknya kios kios yang sudah tutup kecuali kios atau lapak lapak yang menjual makanan maupun minuman yang masih tetap buka sampai sore hari bahkan malam hari karena tempat kios tersebut berada depan jalan umum. her
Editor : Moch Ilham
