Tekan Inflasi, Pemprov Jatim Gelar Operasi Pasar Lumbung Pangan di 25 Titik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 27 Sep 2022 11:48 WIB

Tekan Inflasi, Pemprov Jatim Gelar Operasi Pasar Lumbung Pangan di 25 Titik

i

Operasi Pasar Lumbung Pangan Jawa Timur.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pemerintah Provinsi (Pemprov) JawaTimur (Jatim) menggelar kegiatan Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim di 25 titik pasar yang menjadi sampling Badan Pusat Statistik (BPS). Kegiatan yang digelar di 8 kota/kabupaten tersebut merupakan upaya Pemprov dalam menekan laju inflasi, menstabilkan harga bahan pokok, meningkatkan daya beli masyarakat dan membantu meringankan beban masyarakat setelah kenaikan harga BBM.

“Operasi Pasar Lumbung Pangan dan juga Pasar Murah adalah bagian dari program perlindungan sosial yang digagas Pemprov Jatim guna mengendalikan inflasi akibat dampak kenaikan harga BBM. Menjaga harga tetap stabil menjadi sangat penting. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjadi penurunan daya beli masyarakat," kata Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, Minggu (25/9/2022).

Baca Juga: 217 Pos Kesehatan Tersebar di 35 Kabupaten/Kota Jatim Selama Musim Mudik Lebaran

Gubernur Khofifah melepas dan memberangkatkan puluhan truk yang mengangkut komoditas kebutuhan bahan pokok untuk diberangkatkan dari Gedung Negara Grahadi menuju 25 pasar tujuan, Minggu (25/9/2022).

“Hari ini kita bersama-sama membangun komitmen bahwa dampak kenaikan BBM akan bisa kita tangani dengan baik. Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim ini adalah upaya kita menjaga daya beli masyarakat untuk mengendalikan inflasi setelah adanya penyesuaian harga akibat kenaikan harga BBM,” ujar Khofifah.

Adapun 25 lokasi sasaran ini berada di Pasar Mangli dan Pasar Kreongan di Jember, lalu Pasar Jajag, Pasar Genteng 1, Pasar Blambangan, Pasar Rogojampi, Pasar Banyuwangi di Banyuwangi, Pasar Anom Baru, Pasar Bangkal Sumenep, Pasar Besar, Pasar Belimbing, dan Pasar Dinoyo di Kota Malang.

Selain itu juga ke Pasar Wonokromo, Pasar Genteng, Pasar Pucang Anom, Pasar Soponyono di Surabaya, Pasar Wonoasih dan Pasar Baru di Kota Probolinggo, Pasar Setono Betek dan Pasar Pahing di Kota Kediri, serta Pasar Sleko dan Pasar Besar di Kota Madiun.

Di setiap titik Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim ini, dijual daging ayam ras, minyak goreng, telur ayam ras, bawang merah, gula, beras, cabai kriting, cabai rawit, daging sapi. Semuanya komoditas tersebut dijual dengan harga di bawah harga pasar.

Contoh harga, ayam di Pasar Soponyono Rungkut yang rata-rata Rp 34.000 per kg, namun dijual dengan harga Rp 32.000.

Operasi Pasar di 8 Pasar di Kota Surabaya dan Kota Malang dilaksanakan pada setiap hari Minggu dan Senin. Sedangkan 17 lainnya dilaksanakan tiap hari Senin. Semuanya akan dilakukan mulai pukul 06.30 WIB.

Baca Juga: Khofifah dan Pj Wali Kota Ali Kuncoro Serahkan Santunan 500 Anak Yatim se-Kota Mojokerto

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini mengimbau, masyarakat supaya membeli sesuai dengan kebutuhan dan tak perlu memborong. Sebab operasi pasar ini juga akan dihelat rutin hingga akhir Desember 2022 mendatang, setiap sepekan sekali.

Mantan Menteri Sosial RI itu juga berharap pengelola pasar-pasar bisa membangun komunikasi dan koordinasi sebaik mungkin. Hal itu penting dalam rangka menjaga agar harga bahan pokok di pasaran stabil.

"Kita juga mengordinasikan dengan pemerintah kabupaten/kota untuk memetakan apa yang lebih efektif dilakukan oleh pemprov dan apa yang lebih efektif dilakukan oleh pemerintah kota/kabupaten untuk bersama menjaga daya beli masyarakat sekaligus mengendalikan inflasi," tandasnya.

Program operasi pasar ini akan terus dievaluasi setiap pekan guna mengetahui dampak dan pengaruhnya dalam pengendalikan inflasi di Jatim. Karena itu, Khofifah turut menggandeng BPS Jatim dalam penyelenggaraan program ini.

Baca Juga: Ungguli Surabaya, Kota Mojokerto Sabet Juara II Penghargaan Pembangunan Daerah Tingkat Jatim

Sebagaimana diketahui, Pemprov Jatim menggelontorkan dana dengan total Rp 257 miliar untuk mengendalikan inflasi dampak kenaikan harga BBM yang diwujudkan dalam berbagai bentuk bantalan sosial.

“Ada Rp257 Miliar program perlindungan sosial yang disiapkan Pemprov Jatim. Sebagian untuk Operasi Pasar dan Pasar Murah. Karena di tengah kenaikan harga BBM, masyatakat butuh penguatan daya beli,” ujarnya.

Khofifah berharap program perlindungan sosial ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi berbagai stabilisasi pengendalian inflasi di Jatim.

“Kita berharap bahwa daya beli masyarakat akan bisa terus dijaga dan dikendalikan inflasinya, sehingga kita bisa membangun tahap kesejahteraan masyarakat yang relatif terjaga. Harapan besar ini mudah-mudahan berseiring dengan ridho dan barokah Allah,” ujarnya. by

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU