Tekan Stunting, Pemprov Beri Penguatan Gizi Bumil dan Balita

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 16 Okt 2022 19:36 WIB

Tekan Stunting, Pemprov Beri Penguatan Gizi Bumil dan Balita

i

Gubernur Khofifah saat menyerahkan bantuan di Gedung Bundar Al As’ary Unisma Malang, Minggu (16/10/2022). SP/JATI

SURABAYAPAGI, Surabaya -  Upaya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam memperkecil angka stunting terus digelorakan. Hal itu dilakukan mulai dari pemberian tambahan gizi untuk ibu hamil hinggal bantuan khusus bagi balita yang terindikasi mengalami stunting.

Hal ini karena permasalahan stunting, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu ujung tombak dalam pembangunan SDM yang berkualitas dan berdaya saing. 

Baca Juga: Pemkot Batu Terapkan Berbagai Program untuk Turunkan Stunting

“Pemprov Jatim terus bekerja keras untuk menurunkan stunting serendah-rendahnya. Pak Presiden menergetkan angka stunting 14% di tahun 2024, ini akan menjadi kerja keras kita semua,” ujar Gubernur Khofifah usai menyerahkan bantuan pencegahan stunting kepada 20 balita, bantuan untuk 100 ibu hamil dan zakat produktit kepda 100 pelaku usaha ultra mikro.

Pemberian bantuan tersebut dilakukan Gubernur Khofifah di sela acara Reuni Akbar Alumni Haji Al Hikam Angkatan 1993-2022 dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Gedung Bundar Al As’ary Unisma Malang, Minggu (16/10/2022).

Untuk diketahui, berdasarkan data yang dirilis Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), tarrget dan capaian prevalensi stunting di Jatim dari tahun 2019 hingga 2021 terus mengalami penurunan. Tercatat penurunan terjadi dari 26,86% pada 2019 menjadi 25,64% pada 2020. Kemudian menjadi 23,5% pada tahun 2021. 

Gubernur Khofifah menegaskan, penanganan stunting yang dilakukan Pemprov Jatim dengan melibatkan berbagai pihak. Yakni peran serta intansi vertikal, lintas organisasi masyarakat, perguruan tinggi , organisasi profesi dan mitra non pemerintah lainnya.

Dalam penanganan stunting di Jawa Timur, terdapat dua macam intervensi. Yakni itervensi spesifik (bidang kesehatan) kontribusinya sebesar 30% dan intervensi sensitif (bidang non kesehatan) dengan kontribusi sebesar 70%.

Baca Juga: Cegah Stunting, KKP Ajak Makan Ikan Bersama Ribuan Santri Sunan Drajat

“Jadi kita terus melakukan berbagai upaya baik koordinasi lintas sektor, edukasi, konseling, dan koordinasi baik soal gizi, makanan bayi dan anak, pelaksanaan imunisasi, sampi dengan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita secara rutin di posyandu,” katanya.

Edukasi dan konseling ini, lanjut Khofifah, dilakukan terkait pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan. Kemudian setiap anak berusia 6 - 23 bulan mendapat makanan pendamping ASI, serta setiap balita dengan status gizi buruk mendapatkan penanganan tata laksana gizi buruk.

Kemudian Koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait Tim Percepatan Penurunan Stunting terus dilakukan secara rutin.

“Imunisasi dasar lengkap dan suplementasi berupa vitamin A dan zinc sangat penting bagi bayi dan balita. Sedangkan bagi ibu hamil kecukupan zat besi dan folat juga harus terpenuhi. Terutama pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita yang terindikasi stunting harus terus diperhatikan,” katanya.

Baca Juga: Tilik Deso, Bupati Ikfina Ajak Warga Aktif Cegah Stunting

Menurut Gubernur Khofifah, penyebab stunting ini diantaranya karena asupan gizi seimbang belum terpenuhi dan penyakit infeksi berulang. Untuk itu, dalam menangani masalah stunting ini, pemberian asupan gizi seimbang dan stimulasi tumbuh kembang pada balita sangat penting. 

Sementara itu, terkait pemberian zakat produktif, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa zakat produktif yang berasal dari Baznas Jatim ini merupakan bentuk pertanggungjawaban dari para muzakki (pemberi zakat) di Baznas Jatim kepada para mustahiq (penerima zakat). 

Untuk itu, ia terus berkeliling kab/kota di Jatim untuk terus menyalurkan zakat produktif terutama untuk para pelaku usaha ultra mikro sehingga dapat digunakan sebagai bantalan ekonomis.

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU