Teledor, Balita 3 Tahun Hanyut di Aliran Irigasi Desa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 04 Feb 2021 15:40 WIB

Teledor, Balita 3 Tahun Hanyut di Aliran Irigasi Desa

i

Pencarian korban harus dihentikan karena cuaca buruk. SP/Hadi Lestariono

 

SURABAYAPAGI.COM, Blitar - Akibat teledor tak mengawai anak anaknyasaat bermain di depan rumah, pasutri asal dari Desa Manyar Sidorukun Kab Gresik ini harus kehilangan putra bungsunya yang masih berumur 3 tahun diduga hanyut aliran irigasi desa.

Baca Juga: Berkat Dukungan TN-Polri, Pelayanan di Daop 7 Aman dan Terkendali

Peristiwa hanyutnya Muhammad Muharom Musaidi (3) ini, berawal kedua orang korban  Kasturi (33) dan istrinya Enik Kholifah Rohman (22) asal warga Desa Manyar Sidorukun Kab Gresik sedang bertamu di rumah sahabatnya di Desa Semen Kec Gandusari Kab Blitar. Saat berbincang bincang itulah tanpa disadari korban dengan saudaranya ini melihat aliran saluran irigasi depan rumah tuan rumah.

"Ketika saudaranya korban, Agung Maulana (10) setelah melihat aliran air di depan rumah, Maulana masuk kedalam rumah minta mandi, sekitar 4 sampai 5 menit, orang tua korban dan pemilik rumah mencari korban, ternyata sudah tidak ada, dan melapor ke perangkat desa lanjut ke Polsek Gandusari,” kata AKP Imam Subechi Kasubag Humas yang didampingi Kapolsek Gandusari AKP Tri Wahyudi, Kamis (4/2).

Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (3/2) sore. Petugas yang mendapat laporan langsung melakukan pencarian. Namun upaya pencarian yang dilakukan BPBD, polsek dan Koramil Gandusari serta dibantu warga itu tak membuahkan hasil.

Pencarian korban di aliran irigasi dengan lebar 75 sentimetr dan kedalaman 1 meter itu akhirnya harus dihentikan karena cuaca yang tidak mendukung.

Baca Juga: Bapak dan Anak Tewas Diduga Hirup Gas Beracun Mesin Diesel

"Sejak Rabu sore sampai tadi malam pencarian korban belum ditemukan, kesepakatan warga masyarakat dan BPBD dan petugas lainya sepakat pukul 21.00 dihentikan, dan diteruskan hari ini Kamis (4/2)," tambah AKP Imam Subechi di balai Desa Semen.

Berdasarkan keterangan para saksi, diduga kuat korban terseret arus air di parit saluran irigasi depan rumah yang saat itu kondisi arus deras karena  volume debit air penuh karena hujan.

Untuk diketahui, arus air di parit tersebut mengalir dari arah utara mengarah ke selatan. Jarak 100 meter arah selatan, parit irigasi menyambung ke Sungai Parang dengan lebar sungai 5 meter kedalaman 2 meter dan menyambung ke Sungai Lekso yang menghubung ke Kecamatan Wlingi.

Baca Juga: Motor Adu Banteng, Lansia di Blitar Tewas

"Hingga saat ini upaya pencarian masih kita terus lakukan," pungkas mantan Kapolsek Lodoyo Timur ini.

Untuk diketahui sejak Senin  (1/2) Kabupaten/Kota Blitar hujan lebat yang disertai angin kencang, yang menimbulkan beberapa kerusakan baik rumah warga masyarakat baik di wilayah Kab/Kota Blitar, dan kemarin Rabu (3/2) hujan sejak siang hari sangat lebat disertai angin puting beliung,  akibatnya beberapa wilayah Kota Kecamatan di Kab Blitar tergenang aliran air hujan setinggi pinggang orang dewasa dengan aliran air deras, bahkan jembatan yang menghubungkan dua desa terputus di Kec Kademangan Kab Blitar. Les

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU