Tempat Tidur Isolasi Pasien Terisi Nyaris 100 Persen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 17 Jun 2021 22:15 WIB

Tempat Tidur Isolasi Pasien Terisi Nyaris 100 Persen

i

Jumlah pasien covid-19 di RSLI telah mencapai 92 persen dari kapasitas RSLI. SP/SAMMY MANTOLAS

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Hingga Kamis (17/6/2021), beberapa ruang isolasi pasien Covid-19 di sejumlah Rumah Sakit nyaris penuh 100 persen. Salah satunya Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya dan Rumah Sakit Penyakit Tropis Infeksi (RSPTI) Universitas Airlangga Surabaya.

Untuk ketersediaan tempat tidur ruang isolasi pasien covid-19 di RSLI sudah hampir penuh atau mencapai 92 persen. Sementara di RSPTI juga sudah mencapai angka 90 persen.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Rencana Tambah 2 Rumah Anak Prestasi

Untuk RSLI, dari 410 tempat tidur yang tersedia, hingga kini telah ditempati 377 pasien Covid-19 dari berbagai kluster.

Kenaikan pasien yang cukup tinggi ini disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa diantaranya adalah kedatangan Pekerja Migran Indonesia dari luar negeri serta naiknya kasus Covid-19 di wilayah Bangkalan Madura.

"Untuk PMI dari 184 pasien yang masuk sudah 128 yang diwisuda, sehingga tinggal 56 orang yang dirawat. Dan untuk kluster Madura dari 240 pasien yang masuk, 226 dirawat di sini dan 14 orang lainnya dirujuk untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," kata Penanggung Jawab RSLI, Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, Sp.B., Sp. BTKV, Kamis (17/06/2021).

Mengingat jumlah kapasitas tempat tidur di RSLI tidak sebanding dengan lonjakan pasien yang terkonfirmasi positif, maka dr. Nalendra menghimbau agar diberikan dukungan dan tambahan tenaga medis serta unsur pendukung lainnya khususnya dalam menghadapi kondisi kasus klaster Bangkalan.

"Kita terus berupaya menambah nakes [tenaga medis] yakni 6 dokter dan 12 perawat dari TNI serta akan mengupayakan tambahan bed dari BNPB," katanya.

Hingga kini pihaknya tengah merawat 2 pasien yang terkonfirmasi varian baru delta B.1.617.2 asal India. Kondisi dua pasien yang terkonfirmasi varian delta B.1.617.2 saat ini masih stabil dan dalam tahap penyembuhan dengan monitoring yang ketat dan perawatan intensif dalam ruangan tersendiri.

Perawatan pasien dengan varian baru bukan yang pertama di RSLI. Sebelumnya RSLI juga sempat merawat 2 pasien PMI yang terkonfirmasi varian baru covid-19, yakni B.117 dan B.1351. Kedua pasien ini telah dinyatakan sembuh oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) serta hasil swab PCR negatif secara 2 kali berturut-turut.

Dengan munculnya varian baru ini, dr. Nalendra menghimbau kepada masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan.

 

Nakes Kewalahan

Sementara, Rektor Universitas Airlangga, Prof Moh Nasih, menyatakan peningkatan pasien Covid-19 yang dirawat di RSPTI membuat tenaga kesehatan kewalahan. "Kita mendengar ada peningkatan di Bangkalan, sekarang sudah 40 sekian bahkan 50 lebih yang ditangani di RSKI. Ini menandakan bahwa ada peningkatan yang cukup tajam, ada penyebaran yang sangat cepat. Dan ini perlu antisipasi dan kesadaran semua. Jika terus bertambah, kewalahan," kata Prof Nasih.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Disnakertrans Jatim Buka 54 Posko Pengaduan THR

Nasih berharap kasus Covid-19 ini bisa ditangani sebaik-baiknya. Karena saat ini akses utama dari Madura ke Surabaya ialah Suramadu Nasih berharap akses utama ini bisa dipantau sebaik-baiknya.

Bahkan, Nasih memerintahkan para dosen maupun pegawai di Unair yang pulang pergi Bangkalan-Surabaya untuk WFH. Hal ini sebagai antisipasi mencegah penyebaran Covid-19.

"Saya khawatir, pergerakan Bangkalan-Surabaya sangat dekat. Di Unair sendiri kalau rumahnya di Bangkalan sudah kita minta WFH untuk semua pegawai Unair, termasuk dosen yang rumahnya atau tiap hari, atau tiap minggunya harus ke Surabaya-Bangkalan. Ini antisipasi kami untuk bisa ikut serta berpartisipasi mencegah penyebaran," jelasnya.

Saat ditanya apakah RSPTI banyak menerima rujukan dari Bangkalan, Nasih tak menepis hal tersebut. "Kita jadi penyangga, kita tahu RSU dr Soetomo sudah mulai full, tentu alternatif berikutnya ke RSPTI dan informasi tambahan terbanyak dari Bangkalan," ujarnya.

 

Gencarkan Swab Massal

Baca Juga: Mengatasnamakan Media Nasional, Warga Lamongan Diperas Wartawan Gadungan

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya,  kasus aktif Covid-19 di Kota pahlawan mengalami kenaikan dari sebelumnya yang hanya 170 orang hingga Rabu (16/6/2021) mencapai 190 orang.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya  berupaya terus mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.  "Kami terus berkomitmen mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 dengan melakukan swab test (tes usap) massal tidak hanya di pasar tapi juga di pusat perbelanjaan," katanya, Kamis (17/6/2021).

Menurut Cak Eri-sapaan akrab Wali Kota Eri, Dinkes Surabaya terus menggelar tes Covid-19 baik tes cepat antigen maupun tes usap secara massal di sejumlah tempat keramaian, seperti halnya Pasar Atom pada Senin (14/6) dan Pusat Grosir Surabaya (PGS) pada Selasa (15/6) dan Mal BG Junction Surabaya pada Rabu (16/6).

"Tes usap massal itu menyasar kepada seluruh pegawai serta pengunjung mal. Ini sebagai salah satu upaya untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Surabaya," ujarnya.

Selain itu, Cak Eri menyatakan, bahwa Satgas Covid-19 Surabaya meminta kepada seluruh warga untuk memperketat protokol kesehatan dimanapun berada.

Ia juga memastikan, untuk tes usap massal yang digelar di mal tersebut, menyasar kepada seluruh pedagang dan pengunjung. "Kalau pengunjung diambil secara acak. Kami gunakan tes usap PCR jadi mudah-mudahan hasilnya cepat keluar," katanya. alq/sem/cr3/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU