Temuan JoMan Relawan Jokowi, Sejumlah Menteri Terlibat Pengadaan PCR

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 01 Nov 2021 20:36 WIB

Temuan JoMan Relawan Jokowi, Sejumlah Menteri Terlibat Pengadaan PCR

i

Immanuel Ebenezer.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Ketua Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer mengantongi data yaitu ada sejumlah menteri yang bertanggung jawab dari pengadaan PCR selama satu tahun setengah belakangan.

Endusan gelagat aneh dari bisnis dan konglomerasi tes polymerase chain reaction (PCR) ditemukan diblingkaran pemerintahan. Menurut Noel, panggilan akrab Immanuel Ebenezer alat tes PCR diakui sebagai bisnis yang ternyata dimainkan.

Baca Juga: Kantor BUMN Pindah ke IKN, Erick Thohir Cari Investor Kelola Aset Gedung di Jakarta

Dugaan tersebut karens sudah sejak beberapa tahun bisnis PCR telah membuat kehidupan rakyat makin sulit. Terlebih, gelagat aneh itu kentara lantaran harga bisa mudah diubah oleh Pemerintah.

“Satu setengah tahun lalu harga PCR mahal. Bahkan pernah di atas Rp1,2 juta di awal pandemi. Sekarang terbongkar semua, ada kongsi pengusaha dan politisi cari cuan,” kata Noel, dikutip Senin (1/11/ 2021).

Kendati Noel tak menyebut nama siapa pihak yang bermain di balik bisnis PCR ini, namun menurut dia, para pihak-pihak yang diduga berbisnis tes covid-19 untuk berhenti mengeruk uang rakyat.

 

Menteri harus Mundur

Selain itu, ia juga meminta kepada politisi dan konglomerat yang diduga berbisnis PCR demi memperkaya diri untuk bertanggung jawab di depan hukum atas mahalnya harga PCR. “Apalagi jika ada menterinya yang terlibat. Dia harus mundur,” lanjutnya.

Baca Juga: Jokowi Uber China Rampungkan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pada kesempatan itu, Noel juga menyinggung soal mafia bisnis PCR yang diketahuinya. Kata Noel, dari data yang dia punya, ada sejumlah menteri yang terlibat pengadaan PCR selama satu tahun setengah belakangan.

“Data saya ada menteri terlibat. Dari kepala sampai ekor harus tanggung jawab. Siapapun yang memiskinkan rakyat terdampak pandemi harus dihukum mati. Saya akan kawal apapun risikonya,” katanya.

Sementara Mantan Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Agustinus Edy Kristianto mengungkapkan sejumlah nama menteri yang disebut terafiliasi dengan bisnis tes Covid-19 baik PCR maupun Antigen.

Melalui akun Facebook pribadinya, Edy menyebut sejumlah nama yakni, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan; dan Menteri BUMN, Erick Thohir. Kedua menteri ini diduga terlibat dalam pendirian perusahaan penyedia jasa tes Covid-19, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Baca Juga: Apple akan Bangun Akademi Developer di Surabaya

Edy menjabarkan, PT GSI lahir dari PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtra, anak PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang sebagian kecil sahamnya dimiliki oleh Luhut.

Selain itu, PT GSI juga dilahirkan oleh PT Yayasan Adaro Bangun Negeri yang berkaitan dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO), 6,18 persen sahamnya dimiliki Boy Thohir yang tak lain adalah saudara dari Erick Thohir.

“Gunakan akal sehat. Seorang Menko Marives merangkap jabatan sebagai Koordinator PPKM. Dia pucuk pimpinan dalam hal kebijakan Covid-19 dan investasi. Lalu, seorang Menteri BUMN merangkap Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Menteri Kesehatannya bekas Wakil Menteri BUMN. Tapi, menteri itu ternyata terafiliasi (ada kaitannya) dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia," tulis Edy,  seperti dikutip Suara.com yang telah mendapatkan izin untuk kepentingan pemberitaan. n jk, er,05

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU