Terapi Pendidikan untuk Siswa Pelajar, Lewat Jalur IKM

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 28 Sep 2022 18:40 WIB

Terapi Pendidikan untuk Siswa Pelajar, Lewat Jalur IKM

i

Kepala Sekolah SDN I Pangarangan, Slamet Santoso S.Pd, MM diruang kerjanya. (SP/Ainur Rahman)

SURABAYAPAGI, Sumenep - Kepala sekolah  SDN I Pangarangan, Slamet Santoso S.Pd, MM, mengaku pihaknya mengabdi menjadi Kepala Sekolah di SDN I Pangarangan sudah lima tahun. Dan sudah dua tahun menjalankan program Implementasi kurikulum merdeka (IKM) di SDN I Pangarangan.

"Saya sudah 5 tahun bertugas di SDN I Pangarangan, untuk tiga tahun kedepan saya masuk di periodesasi, tapi tak masalah saya menjadi Guru kembali, karena bagian dari bentuk perjuangan," ungkapnya.

Baca Juga: Pertengahan Ramadhan, Harga Sembako di Pasar Tradisional Mulai Berangsur Landai

Menurutnya sejak diberlakukannya Program IKM bermunculan pesan dari wali siswa yang katanya program belajarnya tidak berurutan sesuai dengan buku mata pelajaran.

"Untuk kelas I dan 2  menggunakan Program Implementasi Merdeka, jadi metode pembelajarannya menggunakan buku pelajaran, tapi pembelajaran tidak teratur sesuai dengan mata pelajaran," jelasnya.

Makanya sambung Kepsek, sejak IKM diberlakukan di sekolah ini, ada banyak Wali siswa  yang komplain, mengenai mata pelajaran anaknya. "Misalnya kemarin membahas sampai di bab ini, kemudian melompat ke bab lain, jadinya kan bingung," jelasnya.

Dikatakan kepsek, buku itu hanya sebagai sumber belajar, jadi tidak dijelaskan secara teratur atau berurutan, lebih kepada pencapaian belajar.

"Implementasi Kurikulum merdeka (IKM) lebih kepada pencapaian belajar siswa, berbeda jauh dibanding dengan kurikulum ke 13 titik penjelasannya terarah dan fokus secara teratur dan mengikuti alur pembelajaran," katanya.

Di jelaskan kepsek SDN I Pangarangan, tentang sekolah Penggerak dengan menggunakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Kata dia, " Bagi sekolah Penggerak, kepala sekolah hampir  tiap hari mengikuti kegiatan panduan dari kementerian pendidikan Nasional melalui zoom meeting," jelasnya.

Baca Juga: Aktivis Praja Sumenep Demo Soroti Peredaran Minol

"Jadi melalui kegiatan zoom meeting kita lebih banyak belajar dari program sekolah lain, dan dapat saling mengenal dengan kepsek di lembaga lain" imbuhnya,

Sekolah penggerak itu melalui seleksi, tidak semua lembaga itu berstatus lembaga penggerak, dan sekolah penggerak itu wajib menggunakan IKM di seluruh Nusantara.

Untuk diketahui,siswa tahun pelajaran 2022-2023 di SDN I Pangarangan melakukan pengurangan kuota rombel siswa, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

" Siswa tahun ini dibatasi perkelas hanya 28  siswa, terdiri dari dua pagu A/B masing-masing kelas, dikarenakan, antara yang keluar dan yang masuk Siswa itu tidak sama," katanya.

Baca Juga: Bupati Sumenep Himbau Agar Produk Lokal Dipertahankan

Kedepannya, kita akan terus melakukan pembinaan terhadap siswa dengan cara melakukan pendampingan belajar bagi kelas 1 dan 2 dan untuk kelas 3 keatas dapat digolongkan disesuaikan dengan kemampuan siswa.

 "Pihak sekolah terus melakukan pendampingan ekstra belajar untuk siswa-siswi khususnya di SDN I Pangarangan, melalui, Pengurus Manajemen Organisasi (PMO) selama 3 tahun dan ini baru berjalan dua tahun," pungkasnya. (Ar)

 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU