Home / Hukum dan Kriminal : Penipuan Jual Beli Kayu Meranti Merah Rp 6,5 M

Terdakwa Dituntut Jaksa 3 Tahun Penjara

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 15 Sep 2022 17:50 WIB

Terdakwa Dituntut Jaksa 3 Tahun Penjara

i

Terdakwa mendengarkan tuntutan JPU di PN Surabaya. SP/Budi Mulyono

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Gegara melakukan tindak pidana penipuan jual beli kayu meranti merah, Hendra Sugianto akhirnya dituntut selama 3 tahun penjara. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Yulistiono menyatakan warga Semarang itu terbukti bersalah menipu korban Hadi Djojo Kusumo.

Dalam amar tuntutan JPU dari Kejaksaan Tinggi Jatim itu menyatakan perbuatan Hendra telah memenuhi seluruh unsur pidana sebagaimana dimaksud pasal 372 KUHP dalam surat dakwaannya. 

Baca Juga: Edy Mukti Pemborong Proyek PN Surabaya Dituntut 2,5 Tahun Penjara

"Menuntut, memohon kepada majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, menjatuhkan pidana kepada terdakwa Hendra Sugianto selama 3 tahun penjara," kata JPU Yulistiono kepada majelis hakim yang diketuai Pharta Bargawa di Pengadilan Negeri Surabaya, Kamis (15/9).

Dalam pertimbangannya untuk hal yang memberatkan tuntutannya, JPU menilai terdakwa Hendra tidak mengakui kesalahan  perbuatannya. Selain itu, akibat tindakannya korban Hadi Djojo Kusumo mengalami kerugian sebesar Rp 6,5 miliar.

"Sedangkan untuk hal yang meringankan, terdakwa berlaku sopan dan belum pernah dihukum," ucap JPU. 

Terhadap tuntutan JPU tersebut, terdakwa yang didampingi penasihat hukumnya, Sudiman Sidabukke berencana mengajukan nota pembelaan (pledoi) pada persidangan berikutnya. "Kami akan mengajukan pembelaan yang mulia," ujarnya. 

Baca Juga: Bunuh Pacar, Anak Anggota DPR RI Terancam 15 Tahun Penjara

Untuk diketahui, kasus ini terjadi berawal saat terdakwa Hendra menawarkan kayu meranti merah kepada komisaris PT Kayu Mas Podo Agung. Saat bertemu Hendra mengaku sebagai direktur utama  PT Tanjung Alam Sentosa (TAS).

Untuk meyakinkan korban, Hendra juga mengatakan perusahaannya adalah rekanan dari PT Talisan Emas (TE), perusahaan pemegang izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam yang berlokasi di Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku luas areal 54.750 Hektar selama 45 tahun.

Setelah terjadi kesepakatan, korban akhirnya mentransfer Down Payment senilai lebih kurang Rp 6,5 miliar. Namun, kayu yang dijanjikan tidak sesuai spesifikasi (Playwood Grade) yang dijanjikan Hendra di awal. 

Baca Juga: Tempati Rumah Tanpa Ijin, Diadili

Karena tidak bisa menyediakan kayu yang dipesan Hadi, dibuatlah surat pernyataan dan kesepakatan dengan dibukakan 2 lembar cek. Dua cek dengan senilai Rp 6,5 miliar. Namun, hingga jatuh tempo ternyata Hendra tidak dapat menyediakan pesanan kayu korban. Bahkan, cek yang diberikan ternyata tidak bisa dicairkan. 

Terkait dengan seluruh uang korban, ternyata dibuat operasional di tempat lain dan kayu sebagaimana dijanjikan telah dijual kepada pihak lain tanpa seijinnya. Dan hasil penjualan kayu ke pihak lain tersebut, tidak diserahkan kepada korban Hadi. nbd

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU