Terekam CCTV, Pencurian Emas di Malang Diduga Dilakukan Pasutri

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 03 Agu 2021 20:37 WIB

Terekam CCTV, Pencurian Emas di Malang Diduga Dilakukan Pasutri

i

Tangkapan layar rekaman CCTV pencurian di toko emas.

SURABAYAPAGI.COM, Malang - Aksi pencurian di toko emas Mandiri yang berlokasi di Pasar Gondanglegi, Jalan Gajahmada, Malang terekam CCTV. Dalam rekaman CCTV terlihat pelaku laki-laki dan perempuan yang diduga pasangan suami istri (pasutri).

Rekaman CCTV itu menjadi viral di media sosial (medsos).

Baca Juga: Motif Ekonomi, 2 Pemuda di Malang Bobol 3 Sekolah

Salah satu penjaga di toko emas, Hafidz Kamay menyebutkan peristiwa itu berlangsung pada Senin, (2/8) sekitar pukul 15.00 Wib.

Dua gelang emas dengan berat 15 gram hilang. Terlihat di rekaman berdurasi 2 menit 50 detik, pria dan wanita itu berpura-pura membeli perhiasan dan meminta penjaga toko mengeluarkan beberapa pilihan.

"Nah saat kami lengah gelang itu diambil oleh pelaku pria. Nampak digenggam tangan kirinya sebelum disembunyikan dalam saku celananya dengan cepat," kata Hafidz Kamay, Selasa (3/8/2021).

Sesuai rekaman dalam CCTV, pelaku perempuan terlihat paling aktif. Dari mulai meminta penjaga toko untuk mengeluarkan perhiasan yang ada dalam etalase kaca.

Baca Juga: Stasiun Malang Dipadati Pemudik pada Masa Arus Balik

Sementara, pelaku pria hanya mendampingi. Setelah beberapa perhiasan dikeluarkan, pelaku perempuan bergeser tempat, dengan maksud mengalihkan perhatian penjaga toko.

Terpisah, Kapolsek Gondanglegi, Kompol Agus Siswo Hariadi saat dihubungi membenarkan bila aksi pencurian tersebut sudah viral di media sosial. Tetapi belum ada laporan resmi kepada pihaknya.

"Kita masih menyelidiki, karena merupakan tugas kita. Meskipun, sampai hari ini pemilik toko emas tidak melapor," ujar Kapolsek Gondanglegi Kompol Agus S Hariyadi ditemui terpisah.

Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Himbau Warga tak Stok Bahan Pangan Berlebih

Agus menghimbau pemilik toko emas berhati-hati dalam melayani calon pembeli. Agar kejadian serupa tak terulang kembali.

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU