Terjadi Over Supply, Harga Sepeda Lipat Turun 30 Persen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 06 Jun 2021 11:25 WIB

Terjadi Over Supply, Harga Sepeda Lipat Turun 30 Persen

i

Penjualan sepeda, khususnya sepeda lipat dan gowes menurun. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Aktivitas bersepeda atau gowes sempat menjadi tren di awal pandemi Covid-19 merebak. Namun kini geliat industri sepeda diproyeksikan mulai menurun hingga 30%. Beberapa sepeda lipat yang awalnya dibandrol harga Rp 4 juta lebih sekarang sudah menyesuaikan di Rp 2 juta hingga terjun Rp 2 juta ke bawah.

Selain itu, semarak gowes mulai menurun karena banyak masyarakat sudah kembali beraktivitas normal. Akibatnya banyak produsen mengalami oversupply karena stok produksi lebih banyak, sementara permintaan sudah menurun.

Baca Juga: Ada Kemungkinan Akhir 2022, PPKM Berhenti

Ketua Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo Utomo mengungkap penjualan sepeda kini mulai surut dibanding tahun lalu yang ekspektasinya bisa mencapai 7-8 juta unit per tahun. Sementara tahun ini paling mentok hanya 5 juta unit. Permintaan yang merosot juga berpengaruh pada harga jual sepeda.

"Kalau kita lihat di pasar, kan gini, ada upnormal price karena harga digoreng (di 2020), karena permintaan tinggi harga dinaikin. Tapi dari harga di importir maupun produsen plus minus itu antara 20-30%, kalau ada yang lebih dari itu, tadinya harganya tidak normal," ujar Eko, Minggu (6/6/2021).

Baca Juga: Riset: Tumbuhan Pegagan Embun Bisa Cegah Infeksi Covid-19

"Mulai daya beli masyarakat di bawah itu sudah mencari harga yang, ya udah price sensitif lah, lebih cari yang (murah). Contoh

Sebagai jalan keluar, para produsen ini mulai mencari kesempatan untuk mengekspor hasil produksinya ke negara tetangga hingga China. Setidaknya dalam satu bulan tiap produsen bisa mengirim hingga seribu unit sepeda.

Baca Juga: Kasus Omicron XBB Terus Naik, Menkes Budi Tenangkan Warga

Upaya lainnya yang dilakukan untuk menghadapi oversupply ini adalah dengan menurunkan harga jual. Menurut Eko setidaknya telah terjadi penurunan harga jual di kisaran Rp 2 juta per unit dari harga aktual Rp 3 juta-Rp 4 juta.

"Rp 2 jutaan dari harga Rp 3 juta - Rp 4 juta di sebelumnya. Contoh sepeda dengan frame, sama dia downgrade sparepart untuk kejar harga Rp 2 juta. Dulu harga Rp 3 juta - 4 juta bisa beli. Sekarang sensitif sama harga," terangnya. Dsy7

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU