Terkait Skandal Taipan Adani, Oposisi Demo Turun ke Jalan-jalan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 07 Feb 2023 20:05 WIB

Terkait Skandal Taipan Adani, Oposisi Demo Turun ke Jalan-jalan

SURABAYAPAGI.COM, New Delhi - Taipan India yang sedang berada di pusaran tudingan skandal manipulasi saham, Gautam Adani, kini diramaikan dekat dengan pemimpin India. Kedekatannya dengan Perdana Menteri Narendra Modi ikut membantu bisnisnya berkembang signifikan sejak Modi menjabat sebagai pimpinan tertinggi India.

Adani yang semula menjadi wajah kesuksesan industrialisasi India kini prestasinya dipertanyakan setelah perusahaan investasi AS, Hindenburg Research, menerbitkan laporan berisi tudingan bahwa konglomerat bisnis Adani memanipulasi harga saham lewat berbagai cara, salah satunya melalui jaringan perusahaan cangkang.

Baca Juga: Aktivis Praja Sumenep Demo Soroti Peredaran Minol

Dilansir dari Reuters, Selasa (7/2/2023), partai-partai oposisi mulai mempertanyakan kedekatan Perdana Menteri India Narendra Modi dengan Gautam Adani.

Sehari sebelumnya, para pengunjuk rasa mengungkapkan kemarahan tentang investasi yang dilakukan oleh Life Insurance Corporation yang didukung negara dan bank pelat merah State Bank of India di Adani Group.

Oposisi menuding, taipan Adani telah menjadi pendukung kuat agenda Modi sejak dia berkuasa. Andani dituding pernah menggelontorkan miliaran dolar ke bidang-bidang yang dianggap prioritas oleh pemerintah. Termasuk secara bersamaan berinvestasi dalam penambangan batu bara - dimana India ingin memenuhi permintaan listrik yang tumbuh cepat - dan energi terbarukan. Juga prioritas jangka panjang karena India menetapkan target ambisius dalam dekarbonisasi ekonomi.

Praktis, Krisis yang melanda Grup Adani meningkat pada Senin (6/2/2023) ketika ratusan anggota partai oposisi India turun ke jalan. Mereka mendesak dilakukan penyelidikan atas tuduhan oleh Hindenburg Research terhadap grup terbesar di India hingga memicu kerugian besar.

Mengutip Reuters, saham perusahaan milik Gautam Adani terjun bebas sejak laporan Heidenberg Reserch pada 24 Januari 2023 lalu. Jumlah kerugian kumulatif nilai pasar konglomerat itu mencapai 110 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.671 triliun. Hal ini memicu kekhawatiran penularan di sektor keuangan yang lebih luas.

 

Demo Tentang Adani

Para pengunjuk rasa pada Senin (6/2/2023) juga mengungkapkan kemarahan tentang investasi yang dilakukan oleh Life Insurance Corporation (LIC) yang didukung negara dan State Bank of India (SBI) di Adani Group.

Juga di Jantar Mantar di New Delhi, pengunjuk rasa mengangkat spanduk dan meneriakkan slogan-slogan menentang Adani. Beberapa menerobos barikade, sehingga memaksa polisi untuk menahan mereka.

"Orang biasa telah menginvestasikan uangnya di perusahaan pengusaha (Gautam Adani) dan pemerintah berusaha menyelamatkannya. Pemerintah mendukung pengusaha (Adani) dan bukan orang biasa," kata Sekretaris Jenderal Komite Kongres Uttar Pradesh Shiv Panday dikutip seperti yang dikatakan oleh kantor berita ANI, dikutip Reuters, Selasa (7/2/2023).

 

Harta Adani Turun Drastis

Sejak laporan dirilis, harga saham emiten yang tergabung dalam Grup Adani tertekan dan secara total kehilangan kapitalisasi pasar lebih dari US$ 100 miliar (Rp 1.500 triliun). Tidak hanya itu, akibat laporan tersebut Adani terpaksa membatalkan penjualan saham terbaru dan harta kekayaan sang pemilik ikut turun drastis, dan terdepak dari posisi orang terkaya di Asia.

Adani menjadi salah satu tokoh utama yang dielukan Modi dalam bisnis. Termasuk saat ia membangun kerajaan industri lokal yang membantu calon perdana menteri menjual Gujarat sebagai model ekonomi untuk India. Kedekatan mereka ikut terlihat ketika Modi terbang dengan jet Adani setelah dia terpilih menjadi pejabat nasional pada tahun 2014.

"Dia dianggap dekat dengan pemerintah," kata Shumita Deveshwar, kepala ekonom India di TS Lombard, seperti diwartakan oleh Financial Times. "Mungkin itu karena dia berasal dari Gujarat dan kenaikan kekayaannya tumpang tindih dengan masa pemerintahan [Modi]."

 

Baca Juga: Berkah Singapura, Hapus Visa Bagi Turis China

Pendukung Kuat PM Modi

Adani telah menjadi pendukung kuat agenda PM Modi sejak dia berkuasa, menggelontorkan miliaran dolar ke bidang-bidang yang dianggap prioritas oleh pemerintah.

Hal ini termasuk secara bersamaan berinvestasi dalam penambangan batu bara - yang mana India ingin memenuhi permintaan listrik yang tumbuh cepat - dan energi terbarukan, prioritas jangka panjang karena India menetapkan target ambisius dalam dekarbonisasi ekonomi.

Strategi bisnis ini terbukti menguntungkan, dengan kekayaan bersih Adani meningkat dari sekitar US$ 7 miliar pada tahun 2014 menjadi lebih dari US$ 120 miliar sebelum laporan Hindenburg rilis, menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia.

 

Anggota Partai Kongres Protes

Sejak Senin (6/2) ratusan anggota Partai Kongres memprotes di seluruh negeri, termasuk di luar beberapa kantor perusahaan asuransi milik negara LIC dan SBI, keduanya memiliki eksposur ke perusahaan grup Adani.

Di Jantar Mantar ada yang membakar koper berlogo SBI. Di Mumbai, seorang pengunjuk rasa memegang plakat dengan foto Adani dan logo LIC, menjelaskan dengan diagram batang "Berapa banyak investasi LIC di Grup Adani".

LIC memegang 4,23% saham di perusahaan utama Adani, sementara eksposur lainnya mencakup 9,14% saham di Adani Ports dan 5,96% di Adani Total Gas. SBI mengatakan minggu lalu total eksposurnya ke Adani Group adalah 0,9% dari total buku pinjamannya, atau sekitar 270 miliar rupee.

Baca Juga: APMP Jatim Gelar Aksi di Kantor KPU Bangkalan

 

Bisnis Adani Untungkan Kroninya

Secara terpisah, langkah Adani Group pada Senin untuk menenangkan kegelisahan investor gagal membendung kekalahan pasar. Perusahaan dikatakan akan membayar pinjaman di muka sekitar US$ 1,1 miliar yang diambil terhadap saham yang dijaminkan di Adani Ports and Special Economic Zone, Adani Transmission, dan Adani Green Energy, yang memungkinkannya untuk mendapatkan kembali sahamnya.

Sedang saham Adani Enterprises ditutup turun 0,9% pada Senin setelah tenggelam sebanyak 9,6% pada awal perdagangan. Adani Transmission anjlok 10%, Adani Green, Adani Total Gas Ltd, Adani Power, dan Adani Wilmar, masing-masing turun 5%. Namun Adani Ports naik 9,3%, satu-satunya saham yang melawan tren.

Strategi bisnis Adani menguntungkan kroni-kroninya, dengan kekayaan bersih Adani meningkat dari sekitar US$ 7 miliar pada tahun 2014 menjadi lebih dari US$ 120 miliar sebelum laporan Hindenburg rilis, menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia.

Audit pemerintah yang bocor dari tahun 2017 menuduh bahwa Adani Power menerima "perlakuan istimewa" yang memungkinkannya membebankan harga listrik yang lebih tinggi dari pembangkit listrik tenaga batu bara yang kemudian dibangun di negara bagian timur Jharkhand. Adani Power membantah tuduhan tentang proyek tersebut.

Adani selalu dengan keras membantah anggapan bahwa dia menerima perlakuan baik dari Modi atau siapa pun, dan bersikukuh bahwa perusahaannya selalu memenangkan bisnis melalui penawaran yang adil dan transparan.

Oposisi menyebut Adani dan Modi berasal dari negara bagian yang sama. Dia dan Modi juga telah lama dikabarkan memiliki hubungan yang akrab dan saling menguntungkan. Adani sendiri telah berulang kali membantah tuduhan bahwa mendapat keuntungan dari hubungan dekat mereka. Pemerintahan Modi juga membantah tuduhan mendukung Adani. n rtr/pti/afp/cr10/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU