SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Sugar Glider, memang tidak asing namanya sudah di masyarakat Indonesia. Menjadi pilihan Bu Ranni untuk mendapatkan cuan di masa pandemi Covid-19 ini. Dengan berternak Sugar Glider, bu ranni sendiri mendapatkan profit yang lumayan besar.
Bermula dari memelihara sepasang Sugar Glider, Bu Ranni mempelajari berbagai hal untuk memulai berternak Sugar Glider tersebut. Sugar Glider sendiri termasuk hewan yang tidak dapat hidup sendiri. Yang pada akhirnya berkembang biak dan menjadi profit untuk dijual. Terkhususnya masa pandemi, banyaknya keluarga yang mulai mengadopsi Sugar Glider sebagai hiburan sehari hari.
Baca Juga: Mantan Buruh yang Sukses Jadi Peternak Sapi
Kegemarannya pada Sugar Glider tersebut berawal dari hobinya. Biaya maintenance SG cukup murah, menjadikan binatang tersebut banyak peminatnya. Dengan makanan seperti buah buahan dan bubur bayi, Sugar Glider menjadi binatang yang menarik banyak peminat di Indonesia sendiri. Untuk memulai breeding atau ternak, Sugar Glider diharuskan mencukupi umur yaitu 8 bulan, dan hanya memakan waktu 3 bulan untuk masa inkubasinya.
Baca Juga: Dari Jajanan Ndeso, Kini Rambah Retail Modern dan Ekspor
"Berawal dari hobi, yang pada akhirnya Sugar Glider punya saya melahirkan, hingga pada akhirnya saya memutuskan untuk memulai ternak karena termasuk profit setiap bulannya, terlebih lagi SG memiliki banyak peminat dari yang berwarna Grey hingga yang Caramel, " Ujar bu Ranni, Breeder M'Bakul Sugar Glider, Jumat (9/4/2021)
Baca Juga: Sukses Produksi Makanan dan Minuman Janggelan
Sugar Glider sendiri memiliki harga yang bervariasi, dari warna Grey yang cukup murah hingga Albino yang berkisaran seharga 20 juta. Dan tentunya Sugar Glider adalah hewan yang paling mudah untuk dibawa kemana saja karena ukurannya yang cukup kecil, cukup dimasukkan ke pouch dan Sugar Glider sudah dapat dibawa kemana saja. Str
Editor : Redaksi
