Terseret Kasus Penganiayaan oleh Orang Suruhan Diduga Istri Bos Djarum, Tim Kuasa Hukum : Saya No Comment

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 12 Jul 2021 19:32 WIB

Terseret Kasus Penganiayaan oleh Orang Suruhan Diduga Istri Bos Djarum, Tim Kuasa Hukum : Saya No Comment

i

ABF beserta kuasa hukum dan ayahnya saat melaorndi Polrestabes Surabaya. SP/Anggadia Muhammad 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Sengketa tanah di Jalan Puncak Permai Darmo Utara III antara Mulya Hadi ahli waris dari Radim P Warsiah dengan Widowati Hartono berujung penganiayaan kepada ABF pada hari Jumat (9/7/2021) sekitar pukul 20.30 WIB.

Guna mendapatkan keadilan, ABF mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Surabaya, Jumat (9/7/2021) sekitar pukul 21.30 WIB untuk membuat laporan polisi. ABF didampingi ayahnya, Warsono dan Lim Tji Tiong, S.H, M.Hum, Penasihat Hukum (PH) dari Mulya Hadi.

Baca Juga: Said Basalamah, Anggota Pembina Yayasan Fastabiqul Khairat Lumajang Didakwa Kasus Penganiayaan

“ABF dipukuli dan Handphone (HP) dirampas oleh beberapa orang preman yang diduga suruhan Widowati Hartono yang tidak lain merupakan istri dari Bos Djarum Budi Hartono,” ungkap Lim.

Surabaya Pagi mengkonfirmasi kepada Tim Kuasa Hukum dari Widowati Hartono terkait dugaan kasus penganiayaan yang menyeret nama clientnya. Kepada Surabaya Pagi, Tim Kuasa hukum yang diwakili oleh Sandi enggan berkomentar lebih jauh.

"Saya no comment atas pemberitaan tersebut", ujar Sandi saat dikonfirmasi oleh Surabaya Pagi via pesan Whatsapp, Senin (12/7/2021).

Baca Juga: Tahanan Polsek Dukuh Pakis Kabur saat Libur Lebaran

Ia mengaku baru mengetahui pemberitaan tersebut dari rekan - rekan media lainnya.

"Saya baru mengetahui pemberitaan tersebut tadi sore dari rekan media juga", ujar Sandi.

Baca Juga: Kru Bus Adu Jotos dengan Pengemudi Avanza di Bojonegoro

Sebelumnya, Kuasa Hukum ABF, Lim Tji Tiong menceritakan ABF dianiaya setelah mencoba merekam video kedatangan sekelompok massa yang diduga suruhan pihak Widowati Hartono. Dia menyayangkan tindakan main hakim sendiri itu, meski dirinya sudah mengatakan ini negara hukum, sehingga semuanya harus patuh pada hukum.

“Mereka (maksudnya diduga preman) malah menjawab duitnya banyak siapa, kamu atau Djarum,” keluhnya. ang

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU