Tetap Eksis Berbisnis dengan Digitalisasi Teknologi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 22 Agu 2021 09:28 WIB

Tetap Eksis Berbisnis dengan Digitalisasi Teknologi

i

Winarti Handayani, pendiri Kamalika Artprints. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Di tengah pandemi Covid-19 saat ini penggunaan digitalisasi dan teknologi telah membantu banyak usaha, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satunya adalah 2 pegiat usaha lokal perempuan, Winarti Handayani (pendiri Kamalika Artprints) dan Eveline Wirawan (pendiri Kitakita Pajamas).

Winarti Handayani mengawali karirnya sebagai seorang pelukis dan ilustrator buku anak hingga ia mendirikan Kamalika Artprints pada 2013. Melalui usahanya, ia menjual beragam produk kartu ucapan, stationery serta tas yang dilukis sendiri.

Baca Juga: Sambut Lebaran, Realme Hadirkan Inovasi Baru Lewat Experience Store Pertama di Indonesia

Di awal pandemi, kenyataan pahit harus dihadapi perempuan berusia 42 tahun ini. Seluruh toko offline miliknya terpaksa tutup sehingga omzet turun cukup drastis.

 “Saya bersama tim akhirnya mulai melakukan inovasi produk yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat di tengah pandemi. Selain kartu ucapan, kini Kamalika Artprints juga menjual masker kain, celemek, outerwear, rok dan produk dekorasi rumah,” tambahnya.

Penjualan Kamalika Artprints pun berangsur membaik sehingga jumlah karyawannya juga bertambah.

“Kini 100 persen transaksi dilakukan lewat Tokopedia. Jumlah transaksi toko meningkat lebih dari 30 kalo lipat pada Desember 2020 lalu jika dibandingkan dengan bulan pertama buka toko pada April 2020. Bahkan produk kami bisa menjangkau Kalimantan dan Sulawesi,” ungkap Winarti.

Baca Juga: Kreasi Unik Vanilla, Siswi SD Kaliasin 1 Sulap Daun Sirih Jadi Kue Kering Lebaran

Winarti juga membagikan tips kepada perempuan pegiat usaha yang sedang membangun bisnis.

“Bekerja dengan tekun dan terus melakukan inovasi sesuai perkembangan pasar. Inilah kunci agar bisa bertahan di tengah pandemi,” ujar Winarti.

Sedangkan Eveline Wirawan, membangun Kitakita Pajamas berawal dari kecintaannya pada pakaian tidur. Ia pun memulai usaha piyama pada 2018.

Baca Juga: Berkah Ramadhan, Pedagang Gula Aren di Lebak Beromzet Rp 50 Juta per Hari

Saat ini, perempuan 26 tahun tersebut telah mempekerjakan 8 karyawan dari masyarakat sekitar yang membantu mulai dari proses produksi hingga pengemasan. Eveline mengaku digitalisasi dan pemanfaatan teknologi sangat membantu proses usahanya menjadi lebih mudah dan efisien.

Ia juga kerap melakukan inovasi produk agar selalu relevan, misalnya dengan melakukan kerja sama dari pengrajin kain Bali untuk koleksi piyama motif tiedye. Selain bisa membantu pengrajin lokal, kolaborasi ini juga menghasilkan produk dengan motif ciri khas Kitakita.

Eveline menunjukkan harapan bagi para pegiat usaha lokal, terutama perempuan. “Di era teknologi saat ini, semua punya kesempatan yang sama untuk membangun usaha. Perempuan harus berani memulai dan jeli dalam melihat peluang usaha meskipun di tengah pandemi,” tutupnya. Dsy6

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU