Tewaskan Belasan Pemuda, Penjual Miras Oplosan Dibekuk

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 25 Jul 2022 20:49 WIB

Tewaskan Belasan Pemuda, Penjual Miras Oplosan Dibekuk

i

Pelaku penjual miras oplosan, AZ, saat diamankan oleh Polsek Lakarsantri, Surabaya, Senin (25/7/2022) kemarin. Beserta pula barang bukti diamankan.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Peristiwa minuman keras (miras) oplosan yang mengakibatkan beberapa orang tewas terus terjadi. Kini, polisi pun berhasil menangkap pedagang miras oplosan yang menyebabkan para pemuda meninggal dunia.

Pedagang miras oplosan itu diamankan karena menjual miras-miras berukuran 1,5 literan yang dijual sangat murah.  Adalah, AZ (49) warga Kepatihan, Benowo, Surabaya diamankan anggota unit Reskrim Polsek Lakarsantri.

Baca Juga: Polrestabes Surabaya Siapkan 155.165 Personel

AZ merupakan pedagang minuman keras (miras) oplosan yang mengakibatkan beberapa orang tewas beberapa waktu yang lalu.

Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri Ipda Bambang Setiawan mengatakan dalam penangkapan tersebut, pihaknya menyita sembilan botol miras berukuran 1,5 liter yang dijualnya Rp 70 ribu untuk dibawa ke laboratorium forensik.

"Kita sudah dapatkan barang bukti miras. Kita mengambil miras yang ada kaitannya dengan kejadian tersebut, yang di beli di daerah Kepatihan, berinisial AZ usia 49 tahun," kata Bambang, Senin (25/7/2022).

Dari hasil pemeriksaan sementara, AZ telah menjual miras oplosan selama 2 tahun. Ia mengaku, hanya menjual dan membeli dari Tuban. Miras yang dijual yakni jenis cukrik atau ciu.

"AZ ini statusnya penjual minuman jenis cukrik atau ciu. Berjualan kurang lebih 2 tahun. Dia mendapatkan barang bukti dari Tuban. Jadi setelah habis dikirim langsung dari Tuban," ungkap Bambang.

Bambang menambahkan, pesta miras tersebut terjadi pada Senin, (18/7/2022) malam sebelum dilangsungkan pernikahan pada Selasa (19/7/2022). Setelah itu, pada Kamis (21/7/2022) dua orang yang ikut dalam pesta miras itu meninggal dunia.

Keesokan harinya, satu orang meninggal. Sehingga total orang yang meninggal dunia usai pesta miras maut itu sebanyak tiga orang.

“Total korban tiga meninggal dunia. Kemarin ada informasi empat orang, setelah didalami ternyata satu orang meninggal karena sakit, hanya ikut ngumpul tapi tidak minum,” tegasnya.

Dari hasil pemeriksaan terhadap empat saksi, mereka membawa miras sendiri-sendiri. Lantas, miras hasil bawaan dijadikan satu dalam galon berwarna biru.

Baca Juga: 8 Remaja Diduga Gangster Diamankan saat Hendak Konvoi

Saat ini, satu orang yang dirawat di Rumah Sakit Bhakti Dharmahusada telah diperbolehkan pulang.

Sementara, versi warga sekitar, ada empat orang yang meninggal dunia karena miras oplosan itu. Yang mengutarakan salah satunya, Ahmad, saksi yang juga warga setempat mengatakan selain empat orang tewas itu, dua orang lainnya masih dalam keadaan kritis.

Dua orang berinisial AG dan BM ini, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit BDH (Bhakti Darma Husada). "Dua orang yang masih kritis, mengalami gejala serupa (seperti korban tewas). Awalnya mata buram, dadanya panas," kata Ahmad, Senin (25/7/2022).

Dari data yang dihimpun Surabaya Pagi, dalam beberapa pekan terakhir aksi pesta miras oplosan terjadi 2 kali di Surabaya.

Insiden pertama berlangsung saat malam takbir Idul Adha di Tambaksari, Surabaya. Enam pemuda menggelar pesta miras oplosan. Untuk menambah sensasi, mereka menenggak miras yang dioplos dengan lotion anti nyamuk.

Baca Juga: Dalami Korupsi Pembangunan Gedung Pemkab, KPK Periksa Eks Ketua DPRD Lamongan

Dari enam orang yang ikut pesta, lima diantaranya tewas. Usai pesta miras, dua orang langsung meninggal saat mendapat perawatan di rumah sakit, Minggu (10/7/2022). Selang beberapa hari, tiga korban lainnya menyusul meninggal dunia. Total korban meninggal adalah 8 orang.

"Diduga bahwa miras yang dikonsumsi itu tidak hanya miras. Namun ditambahkan suatu bahan yang emang tidak boleh dikonsumsi oleh masyarakat," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Akhmad Yusep Gunawan

"Seperti lotion anti nyamuk ke dalam minuman tersebut, sehingga menimbulkan campuran kimia yang mengakibatkan kerusakan otak," sambung Yusep.

Yusep juga mengimbau kepada masyarakat agar tak ragu melapor jika menemukan peredaran miras ilegal atau narkoba. Ia lantas meminta agar tak mencoba-coba mengonsumsi hal-hal yang bisa merugikan dan membahayakan diri.

"Dan kami mengimbau kepada masyarakat jika mengetahui hal ini tidak bosan-bosannya mengantisipasi hal-hal yang dapat merugikan dirinya baik itu miras maupun narkoba. Sehingga kita dapat untuk memperkuat kesehatan dan perekonomian di kota Surabaya," tandas Yusep. res/ham

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU