Baca Juga: Pasokan Migor Curah Menipis, Kemendag: Masih Mencukupi, Bisa Pakai ‘Second Brand’
Seperti itulah gambaran kehidupan yang dialami oleh Suryono (45) sopir angkutan umum Jurusan Wonokromo – Pegirian – Indrosono – Kapasari – THR – Ambengan - Stasiun Gubeng – Biliton - Bagong - Ngagel Surabaya, itu mulai mengeluhkan susahnya mencari penumpang kondisi di tengah pandemi ini.
“Selama pandemi melanda sangat susah cari penumpang, ini saja sudah 3 (tiga) kali PP (Pulang – Pergi) belum dapat setoran masih pegang uang Rp. 6000 (Enam Ribu Rupiah) masih kurang Rp. 44.000. Bingung nanti setoran ke bos, kalo tidak bisa menutup ya terpaksa utang lagi,” ungkap saat ditemui Surabaya Pagi, di daerah Wonokromo, Kamis (6/8/2020).
Ia juga mengatakan kondisi normal biasanya 1 atau 2 perjalanan PP sudah dapat setoran bahkan cukup untuk dibawa pulang.
Namun, Suryono tak punya pilihan lain. Ia harus tetap mencari penumpang demi menghidupi keluarga. Meski tak ada jaminan mendapatkan penumpang, setidaknya ia mencoba. Ketakutan terpapar Covid-19 pun terpaksa ia lawan. pat
Editor : Moch Ilham