Tim Gabungan Polres Probolinggo dan Operasi BKC Berhasil Amankan 18.568 Rokok Ilegal

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 25 Sep 2022 10:47 WIB

Tim Gabungan Polres Probolinggo dan Operasi BKC Berhasil Amankan 18.568 Rokok Ilegal

i

Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sabani S. I. K., S. H.

SURABAYAPAGI.COM, Probolinggo - Tim gabungan yang terdiri dari Polres Probolinggo Kota, Satpol PP dan Bea Cukai berhasil mengamankan 18.568 batang rokok ilegal pada Kamis (22/9/2022).

Penemuan rokok ilegal ini terjadi pada saat melakukan Operasi Barang Kena Cukai (BKC) di sejumlah toko kawasan Jalan Lumajang, Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo.

Baca Juga: Cukai Hasil Tembakau Resmi Naik 10% per Januari 2024

Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sabani S.I.K., S.H, membenarkan hal tersebut, jika operasi BKC yang diikuti 26 personel gabungan ini dilakukan di sejumlah wilayah secara acak dan berhasil mengamankan 18.568 batang rokok ilegal di salah satu toko roti.

“Awalnya pemilik toko roti ini tidak mengaku, karena data sudah valid dan tim menemukan barang bukti di tempat sampah, akhirnya digeledah dan kedapatan barang bukti di dalam kamar,” kata AKBP Wadi, Jumat (23/9/22)

Baca Juga: Satpol PP Jombang Beri Edukasi Rokok Ilegal ke PKL dan Ojol

Alumni Akpol 2003 ini menambahkan, ditemukan rokok tanpa cukai sejumlah 18.568 batang atau 1.119 bungkus rokok berbagai merek di dalam kamar pemilik toko.

"Rinciannya, merek Nice 90 bungkus, YS Pro Mild 81 bungkus, Tirani 23 bungkus, DRJ Bold 62 bungkus, Luxio 401 bungkus, Oppo 342 bungkus, dan Swiss 120 bungkus," beber AKBP Wadi.

Baca Juga: Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal, Pemkab Mojokerto Gelar Dzikir dan Sholawat Bersama Ustadz Maulana

Barang bukti hasil operasi BKC tersebut saat ini telah disita oleh tim penindakan satgas pemberantasan rokok ilegal dan diserahkan ke Bea Cukai setempat. Selain itu, pihaknya mengaku akan terus melakukan pemantauan dan tindakan dengan bekerja sama dengan tim gabungan.

"Operasi serupa akan terus dilakukan secara acak, karena tidak dipungkiri penyebaran masih ada," tutupnya. ari

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU