Tim PPDM UBAYA Gelar Pelatihan Pembuatan Kosmetik Berbasis Kelor

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 29 Jun 2021 15:04 WIB

Tim PPDM UBAYA Gelar Pelatihan Pembuatan Kosmetik Berbasis Kelor

i

Dosen Universitas Surabaya (UBAYA) gelar pelatihan pembuatan kosmetik berbasis kelor. SP/ Lady Yuvinda

SURABAYAPAGI.com, Surabaya – Dosen Universitas Surabaya (UBAYA) gelar pelatihan pembuatan kosmetik berbasis kelor kepada warga Desa Bogo, Bojonegoro. Kegiatan ini merupakan tahun ketiga program pengabdian kepada masyarakat UBAYA yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbud Ristek) yaitu Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Sentra Kelor.

Pelatihan ini diikuti secara offline oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Rejeki dan BUMDES Langgeng Makmur dengan tetap mengikuti protokol kesehatan di Desa Bogo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro.

Baca Juga: Stanford Soal Bangun Pusat Riset di IKN, OIKN: Sudah Teken MoU, Dimulai Mei 2024

Ketua tim PPDM UBAYA, Karina Citra Rani, S.Farm., M.Farm., Apt., menyampaikan ada beberapa rangkaian kegiatan dalam pelatihan yang diberikan tim PPDM UBAYA untuk mendukung pengembangan usaha kelor warga Desa Bogo. Pelatihan tersebut mulai dari mengenal manfaat tanaman kelor pada daun, bunga dan batang hingga potensi pengembangannya dalam sediaan kosmetik.

“Tim PPDM UBAYA memilih memberikan pelatihan ini karena warga Desa Bogo terutama ibu-ibu juga membutuhkan kosmetik yang sederhana dan bisa dibuat serta diaplikasikan untuk mendukung pengembangan usaha mereka. Akhirnya kami memilih untuk mengajarkan salah satu jenis kosmetik yang mudah dibuat yaitu sabun berbahan dasar kelor,” jelasnya Kepada Surabaya Pagi, Selasa (29/6/2021).

Adanya pelatihan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pengalaman kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Rejeki dan BUMDES Langgeng Makmur bahwa kelor bisa dikembangkan di berbagai macam produk termasuk kosmetik. Tim PPDM UBAYA yang terlibat dalam pelatihan yaitu Karina Citra Rani, S.Farm., M.Farm., Apt., Nikmatul Ikhrom Eka Jayani, S.Farm., M.Farm-Klin., Apt., Dr. Noviaty Kresna Darmasetiawan, S.Psi., M.Si., CBC., Dra. Elsye Tandelilin, M.M. dan Utomo, S.S.

Baca Juga: Pemkab Pasuruan Adakan Forum Perangkat Daerah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2025

Pada kesempatan ini, tim PPDM UBAYA juga menghadirkan Nabila Al Bathaty selaku founder OURAQILA sebagai narasumber yang telah berpengalaman dalam membuat handmade herbal soap. Selama pelatihan berlangsung, 25 orang warga Desa Bogo dibagi menjadi berkelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari empat orang untuk praktik secara langsung membuat sabun berbahan dasar kelor dengan didampingi oleh tim PPDM UBAYA.

Karina Citra Rani selaku Dosen Fakultas Farmasi UBAYA menjelaskan bahwa sabun berbahan dasar kelor mempunyai beragam manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh maupun kecantikan kulit. Ekstrak daun dan bunga kelor memiliki kandungan antioksidan yang tinggi sehingga berfungi untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV (ultraviolet) dan radikal bebas. Disamping itu, juga memiliki kandungan emolien yang berkhasiat untuk melembapkan serta melembutkan kulit yang kasar atau kering. Jadi selain bisa digunakan sehari-hari untuk membersihkan tubuh, sabun berbahan dasar kelor memiliki manfaat sebagai perlindungan kulit.

“Harapan kami dengan adanya pelatihan ini maka Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Rejeki dan BUMDES Langgeng Makmur dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan mereka dalam pengembangan produk berbasis kelor. Kemudian bisa menjadikan sabun natural ini sebagai produk kesehatan untuk digunakan di lingkungan Desa Bogo,” terangnya.

Baca Juga: Pendaftar SNBP Unesa Hampir 40 Ribu, Persaingan Prodi Kedokteran Paling Ketat

Selain pelatihan pembuatan sabun berbahan dasar kelor, tim PPDM UBAYA juga sudah memberikan pelatihan manajemen yang diikuti warga Desa Bogo secara online pada Sabtu 19 Juni lalu. Dalam pelatihan tersebut, tim PPDM UBAYA mengundang Fitri Novika Widjaja, S.Si., M.MT. selaku Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) UBAYA untuk membahas “Perencanaan Produksi Makanan dan Minuman Berbahan Dasar Kelor” dari sisi manajemen operasional.

Pelatihan manajemen ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman kepada warga pentingnya merencanakan hingga mengevaluasi kembali kegiatan proses produksi yang sudah dilakukan. Tujuannya agar ada tindakan perbaikan yang terus-menerus dilakukan warga Desa Bogo sehingga kegiatan proses produksi bisa menjadi lebih baik kedepannya. La

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU