Tim Tagana LSM GMBI Berbakti untuk Mengabdi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 26 Des 2021 16:57 WIB

Tim Tagana LSM GMBI Berbakti untuk Mengabdi

i

Tim Tagana LSM GMBI saat berada di pengungsian korban erupsi Semeru. SP/AKB

SURABAYAPAGI.COM, Lumajang - Selama dua tahun sudah Indonesia diterpa pandemi Covid 19 yang masih mewabah di pelosok negeri bahkan mendunia.

Belum usai nya wabah pandemi Covid 29, Gunung Semeru yang mempunyai ketinggian 3.676 M. Mengeluarkan Asap tebal memuntahkan material gunung berupa lahar panas, lahar dingin dan debu vulkanik Sabtu 4/12/2021.

Baca Juga: Pemkab Lumajang Pastikan Harga Bapok Terjangkau

Erupsi Gunung Semeru yang memuntahkan isi perut gunung memporakporandakan  lebih dari 2900 rumah di wilayah perbatasan kabupaten Lumajang dan kabupaten Malang yang tertimpa guguran material awan panas sehingga tertimbun lebih dari 15 meter. Puluhan korban meninggal dan hilang masih dalam pencarian kemarin (26/12/2021).

Bencana erupsi gunung semeru membuat LSM GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) melalui GMBI Wilter Jawa timur langsung membuat POSKO Bencana Alam di garis terdepan tempat dimana bencana itu terjadi di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro kab. Lumajang. Minggu 05/12/2021.

Dewan Pimpinan Wilayah Teritorial Jawa Timur, LSM GMBI, melalui KA Kesekretariatan, M. Yusuf  menuturkan, "Posko Peduli Tanggap bencana Erupsi Semeru  LSM GMBI. Sengaja kami buat di tempat bencana supaya bisa melihat, mengamati, menganalisis dan mendistribusikan bantuan langsung ke korban yang terdampak bencana erupsi gunung Semeru,  karena ini merupakan salah satu dari Program Umum LSM GMBI. Tanggap dan peduli terhadap Masyarakat terdampak.”

Sugeng  SP sebagai Ketua Wilter Jatim menuturkan, “Saya menjalankan komando dari Ketua umum LSM GMBI Bapak Muhammad Fauzan SE. untuk segera merapatkan barisan di Semeru. Alhamdulillah bantuan dari saudara saudara GMBI melalui ke struktural Distrik yang ada di setiap kabupaten dan kota khususnya Jawa Timur dan Jawa Barat berdatangan, dan tim TAGANA LSM GMBI WILTER Jatim yang berjaga di posko langsung menyalurkan ke Masyarakat desa yang terdampak di kecamatan Candipuro Lumajang khususnya," tutur Kang Sugeng Sp.

Baca Juga: Hewan Ternak di Lumajang Divaksin LSD

Dari Pantauan Tim Investigasi di lapangan beberapa warga dari dusun Kamar Kajang dan kampung renteng Desa Sumberwuluh yang mengungsi di rumah saudaranya mengatakan "Kami beruntung dan berterimakasih ada relawan mas mas dari GMBI yang memberi bantuan, karena bantuan dari Pemerahan Desa kami belum mendapatkan. Kami harus membawa KK dan KTP, sedangkan pada waktu kejadian kami semua bingung untuk menyelamatkan diri tidak terpikirkan bawa KTP dan KK," ujar salah satu warga kepada tim Investigasi Surabaya Pagi.

Di tempat yang berbeda Sugeng SP. menambahkan erupsi gunung Semeru menjadi suatu keniscayaan dalam fenomena hidup yang terjadi secara alamiah atas kehendak Allah. Meskipun tidak dinafikkan, di samping adanya kehendak tuhan, terdapat arogansi kemanusiaan yang menjadi sebab terjadinya suatu bencana alam.

“Fenomena letusan Semeru kemarin ada kalanya diletakkan sebagai presedensi dengan nuansa hikmah-hikmah. Manusia harus mampu mereguk pelajaran di balik terjadinya Erupsi Semeru itu. Ada banyak sekali motivasi sebagai renungan diri menjadi manusia yang sempurna," pungkas Sugeng SP. Ketua LSM GMBI WILTER Jawa Timur. Akb

Baca Juga: Cegah Banjir, Sungai Cangkring di Lumajang Dinormalisasi

 

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU