Tingkat Kematian Covid-19 di Jatim Tertinggi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 11 Agu 2021 21:03 WIB

Tingkat Kematian Covid-19 di Jatim Tertinggi

i

Tingginya angka kematian akibat Covid-19 di kota Surabaya menyebabkan antrian pemakaman. Petugas pemakaman ekstra kerja keras dalam kurun waktu 24 jam

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya- Jumlah pasien positif covid-19 yang meninggal dunia per Rabu (11/8) tercatat sebanyak 1.579 orang. Tambahan itu, membuat akumulasi kasus kematian Covid-19 di Indonesia mencapai 112.198 orang.

Berdasarkan data laporan harian Covid-19 hari ini, Provinsi Jawa Timur menjadi daerah penyumbang kasus kematian Covid-19 tertinggi dengan 431 orang. Tambahan itu membuat akumulasi kasus kematian Covid-19 di Jatim menjadi 24.052 orang.

Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya

Provinsi kedua dengan laporan tertinggi adalah Jawa Tengah dengan 350 kematian Covid-19. Tambahan itu membuat akumulasi kasus kematian menjadi 23.847 orang.

Kasus kematian tertinggi selanjutnya terjadi di Jawa Barat dengan 120 orang, dengan itu, akumulasi kasus kematian menjadi 11.108 orang. Kemudian, di Kalimantan Timur dilaporkan ada 64 kasus kematian sehingga akumulasi menjadi 4.194 orang. Sementara di Riau ada 55 kasus kematian. Tambahan itu membuat akumulasi kematian menjadi 3.090 orang.

Sebelumnya,  Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengklaim adanya pemberlakuan PPKM berlevel ini berdampak signifikan pada penurunan Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian bed di rumah sakit. Utamanya untuk BOR isolasi rumah sakit maupun rumah sakit darurat serta rumah karantina telah berada di bawah standar WHO yaitu di bawah 60 persen.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, bila dibandingkan dengan awal PPKM 3 Juli hingga 9 Agustus 2021 kondisi BOR isolasi RS di Jatim turun dari 81 persen menjadi 59 persen. Kemudian, untuk BOR RS Darurat dari 69 persen menjadi 49 persen. BOR rumah isolasi turun menjadi 38 persen dari yang sebelumnya 50 persen.

Sedangkan untuk ICU penurunan BOR-nya dari sebelumnya 78 persen menjadi 73 persen. "Signifikansi PPKM ini juga terlihat dari tingkat penurunan BOR di RS, saat ini baik untuk isolasi, RS Darurat, maupun rumah karantina sudah turun di bawah standar WHO 60 persen," tandas Khofifah.

 

Baca Juga: SK Kwarda Jatim Terbit, Semangat Baru Bagi Pramuka Jawa Timur

Jakarta Bebas Zona Merah

Apa yang terjadi di Jawa Timur berbanding terbalik dengan DKI Jakarta. Terungkap dalam data yang tertera di situs Covid19.go.id pada Rabu (11/8/2021), sebanyak 6 kotamadya di Jakarta sekarang memiliki status zona oranye atau risiko sedang.

Sehari sebelumnya, DKI Jakarta mencatatkan pertambahan kasus Covid-19 yang rendah dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Selasa (10/8/2021) DKI Jakarta mencatat ada 1.425 kasus baru Covid-19. Sementara Jawa Barat tercatat ada 4.163 kasus, Jawa Tengah 4.560 dan Jawa Timur 3.618 kasus.

Baca Juga: Hari Kamis, Presiden Jokowi Dijadwalkan ke Surabaya

Dengan perkembangan di atas maka kasus aktif Covid-19 di DKI tersisa 10.520 kasus. Jumlah ini merupakan kasus aktif terendah di Pulau Jawa dan Bali. Alhasil, ibukota sekarang sudah keluar dari predikat Zona Merah dan turun menjadi Zona Oranye.

Meski memiliki status zona oranye, Jakarta masih masih masuk ke dalam PPKM level 4. Penyebabnya adalah wilayah anglomerasi Jabodetabek mayoritas masih PPKM level 4.bs

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU