Tingkat Recovery Rate di RSLI Surabaya Capai 98,34 Persen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 08 Sep 2021 15:29 WIB

Tingkat Recovery Rate di RSLI Surabaya Capai 98,34 Persen

i

Penanggungjawab RSLI, dr. Samsulhadi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Turunnya pasien lokal di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) berdampak pada kenaikan tingkat kesembuhan pasien yang mencapai 98,34 persen.

Hingga pukul 13:05 WIB, jumlah pasien lokal yang dirawat di RSLI sebanyak 8 pasien. Sementara untuk pasien yang berasal dari cluster pekerja migran Indonesia (PMI) sebanyak 149 pasien. Jumlah pasien masuk yang dirawat di RSLI selama setahun terakhir sebanyak 10.274 dengan tingkat kesembuhan sebesar 9.631.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Disnakertrans Jatim Buka 54 Posko Pengaduan THR

Para pasien PMI yang dirawat di RSLI merupakan pekerja yang sebelumnya bekerja di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, Brunei Darusalam, Jepang, Inggris dan Belanda. Dan untuk pasien lokal berasal dari wilayah Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya.

"Total pasien per hari ini sebanyak 157 orang. Terbanyak dari PMI dengan presentase 94,90% dan lokal 5,10%," kata Penanggungjawab RSLI dr. Samsulhadi kepada Surabaya Pagi, Rabu (08/09/2021).

Secara nasional, RSLI berkontribusi dalam tingkat recovery rate Indonesia sebesar 0,27 persen. Untuk Jawa Timur, tingkat kontribusi kesembuhan mencapai 2,59 persen dan khusus Surabaya diangka 16,31 persen.

Baca Juga: Mengatasnamakan Media Nasional, Warga Lamongan Diperas Wartawan Gadungan

Dari segi pemakaian pemakaian tempat tidur (bor), hingga hari ini mencapai 38,3 persen. Dan kapasitas bed di RSLI sendiri adalah sebanyak 410 bed.

"Pasien terbanyak yang dirawat RSLI adalah pada bulan Juli yakni mencapai 398 orang. Dengan jumlah terbanyak dalam satu hari adalah 233 orang," katanya.

Baca Juga: Unesa Terima 4.733 Camaba Lewat Jalur SNBP 2024

Terkait pasien lokal yang mengalami penurunan secara signifikan diakibatkan oleh kebijakan pemerintah melalui PPKM yang berkesinambungan. Di sisi lain, Jadid juga menilai angka tracing dan testing saat ini juga mengalami penurunan. Hal lainnya yang tak kalah penting adalah munculnya kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan serta keinginan untuk vaksinasi. sem

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU