Tingkatkan Kapasitas Mandiri, Penggiat Desa di Lamongan Gelar Pelatihan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 09 Agu 2022 16:14 WIB

Tingkatkan Kapasitas Mandiri, Penggiat Desa di Lamongan Gelar Pelatihan

i

Bupati saat diwawancarai usai membuka acara pelatihan peningkatan kapasitas mandiri bagi para pendamping desa. SP/MUHAJIRIN KASRUN

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Para pendamping desa di Lamongan terus digembleng dalam rangka peningkatan kapasitas mandiri. Kali ini melalui  Pimpinan Cabang (PC) Asosiasi Pegiat Desa Indonesia (APDI) dengan mengundang 180 peserta. Bupati Yuhronur Efendi berkesempatan membuka acara yang di gelar di Aula Gajah Mada Pemkab Lantai 7, Selasa (9/8/2022).

Baca Juga: 110 ASN Diambil Sumpah, Bupati Pesan Agar Pelayanan Publik Harus Berkualitas

Kegiatan yang mengambil tema 'Penyelarasan Program Pembangunan Desa dan Nasional' tersebut, para peserta cukup antusias menerima materi dari para narasumber yang dihadirkan secara langsung untuk ikut meningkatkan kapasitas kemampuan peserta dalam ikut memajukan desa di Kabupaten Lamongan.

Ketua PC APDI Lamongan, Iskandar NH menyampaikan bahwa kegiatan PKM ini digelar untuk meningkatkan kinerja para pendamping, agar semakin baik dan lebih profesional dalam menjalankan tugasnya.

"Kegiatan ini sebagai proyek perubahan citra diri pendamping desa yang ke depan diharapkan mampu mengakselerasi seluruh kegiatannya, bukan hanya yang bersifat akademik administratif saja, namun juga betul-betul mampu mentransfer ide-idenya," ungkap Iskandar.

Menurut Iskandar, kegiatan yang pertama kali digelar di Lamongan ini juga lebih difokuskan pada pematangan pola fikir dan mental para pendamping, sehingga pendekatan yang dilakukan dengan para stakeholder dan masyarakat bisa berjalan maksimal.

"Kalau akademik semata hanya dibantu media-media seperti hp saja bisa. Tapi pola pikir dan mental teman-teman ini sangat dibutuhkan agar semakin banyak pendekatan yang dilakukan dengan tokoh masyarakat maupun kelompok-kelompok sosial di desa. Salah satu tool-nya adalah SDGs Desa," terangnya.

Lebih lanjut, Iskandar yang juga Koordinator Tenaga Ahli (TA) Pemberdayaan Masyarakat (PM) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Lamongan ini menyebut, ada sejumlah materi yang disampaikan dalam kegiatan ini.

Adapun materi itu di antaranya, materi pertama tentang citra diri perubahan perilaku pendamping dan kedua membaca dashbord-nya SDGs Desa.

"Seluruh desa itu punya admin desa dan ada E-numerator desa. Kami di kabupaten itu tidak bisa melihat desa datanya seperti apa, yang punya data itu desa. Jadi istilah kami daulat data desa, dengan jargon kami serahkan desa, desa bisa," bebernya.

Baca Juga: Lembaga Sosial Terus Diberdayakan Untuk Bisa Turunkan Angka Kemiskinan

Selain dua materi tersebut, imbuh Iskandar, juga ada materi ketiga tentang Padat Karya Tunai Desa (PKTD) berbasis pemberdayaan masyarakat berdasarkan rencana kerja yang disusun sendiri oleh desa sesuai dengan kebutuhan lokal, serta materi keempat tentang ketahanan pangan.

"PKTD ini bukan semata gotong royong yang bisa diganti atau dibayarkan dengan uang, tapi PKTD dengan pendekatan khusus yang dilakukan oleh Pemerintah Desa guna membantu masyarakat yang kurang mampu. Ini adalah program sendiri, namun tidak menghilangkan gotong royong. Sehingga keluarga miskin atau setengah penganggur bisa bekerja di situ. Juga bagi yang keterampilannya tidak terlalu tinggi bisa ikut program PKTD ini," jelasnya.

Sedangkan untuk ketahanan pangan desa, Iskandar menuturkan, hal ini disampaikan sebagai komitmen dalam mengantisipasi krisis pangan dunia.

"Saat ini ada alokasi 20 persen dari anggaran Dana Desa (DD) untuk sektor ketahanan pangan, seperti pertanian dan peternakan, melalui musyawarah rencana pembangunan desa, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 tahun 2021 tentang APBN," ujarnya.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka acara tersebut berharap, Agara pendamping  nantinya akan meningkatkan terus kapasitas kemandirian. Sehingga apa yang digagas semakin selaras dengan program yang dilakukan Pemkab Lamongan.

Baca Juga: Kini, Kabag Keuangan Lamongan Diperiksa KPK

"Pemkab Lamongan memiliki 11 program prioritas yang dikembangkan, supaya nantinya bisa bersama-sama, berkolaborasi, selaras, sehingga program yang kami kembangkan ini juga bisa terintegrasi dengan seluruh elemen masyarakat di Lamongan," ucapnya.

Orang nomor satu di Lamongan ini juga mengungkapkan bahwa saat ini ada 97 desa berstatus mandiri, 189 berstatus maju dan 176 desa berstatus berkembang. Menurutnya, angka ini telah melebihi target yang ditentukan.

Disebutkan olehnya, capaian selama ini tak lepas dari kerja keras yang dilakukan oleh para pendamping desa. Sebenarnya targetnya adalah 84 desa yang kita tetapkan di RPJMD. Rangking nasional terbanyak nomor 8. Sementara untuk pencairan dana desanya saat ini kita juga sudah tahap dua.

Bupati juga menyebutkan kalau Lamongan telah berhasil menyalurkan bantuan per dusun Rp 35 juta. "Cita-cita kami nanti bisa naik jadi Rp 100 juta per dusun. Bertahap, seperti dana desa itu kan tidak langsung Rp1 miliar, tapi mulai Rp250 juta dan terus meningkat seiring dengan kemampuan fiskal daerah," pungkasnya. jir

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU