Tips Sukses Lewati Tahun Pertama Pernikahan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 09 Nov 2017 14:59 WIB

Tips Sukses Lewati Tahun Pertama Pernikahan

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya Pengantin baru bisanya penuh semangat dan bahagia. Namun, pengantin baru harus memikirkan bagaimana agar pernikahan berhasil dalam tahun-tahun berikutnya. Mengutip Time, Kamis (9/11/2017), terapis pernikahan mengatakan, tahun pertama adalah tahun "fondasi basah". Di tahun pertama pernikahan adalah masa di mana pasangan suami istri berusaha membangun bentuk pernikahan. Tahun pertama adalah waktu untuk membangun pola pernikahan yang baik, yang akan menjadi pegangan pengantin baru untuk seumur hidup mereka nantinya. Saat mengumpulkan materi untuk bukunya yang berjudul How to Be Married, Jo Piazza, mewawancara ratusan suami istri dari 20 negara, tentang apa yang membuat pernikahan mereka sukses, berikut 8 jawabannya yang bisa berguna untuk pengantin baru: Jadikan rumah sebagai tempat tinggal Jadikan rumah sebagai tempat kalian berdua ingin menghabiskan waktu bersama. Wanita Denmark mengajarkan, hal ini sangat penting. Wanita-wanita di Denmark menghias rumah mereka dengan lilin wangi dan bantal-bantal empuk untuk menambahkan kesan nyaman, sehingga rumah bisa jadi tempat perlindungan bagi pengantin baru dari dunia luar. Jangan lupakan romansa Saran ini datang dari wanita Perancis. Jauhkan ponsel saat makan malam bersama, dan semarakkan suasana dengan berdandan cantik. Santai Pepatah lama mengatakan, pernikahan itu ibarat maraton, bukan sprint. Dan beberapa hari akan terasa seperti jalan kalian berdua menemui halangan yang harus dilewati dengan susah payah. Terlalu fokus memikirkan apakah pernikahan kalian kuat, atau apakah Anda sudah jadi suami/istri yang baik sebenarnya adalah kunci kegagalan. Bersandarlah pada pasangan Anda tidak harus menanggung seluruh beban hidup sendiri. Biarkan pasangan sesekali waktu mengurus Anda. Para wanita di Belanda menekankan pentingnya hal ini. Mereka sangatlah mandiri saat mengejar target profesional, atau bahkan keliling dunia seorang diri, tapi mereka juga tidak berpikir dua kali saat harus bekerja paruh-waktu demi mengurus anak, dan membiarkan beban finansial jatuh ke pundah suami. Ucapkan terima kasih Berhentilah membandingkan pasangan sendiri dengan orang lain, dan jangan pula menentukan ekspektasi yang tak masuk akal pada suami. Para wanita India ini menyarankan pengantin baru untuk belajar bersyukur, mensyukur hal-hal baik yang sudah dibawa suami ke dalam pernikahan, dan mengucapkan kata terima kasih secara verbal. Fokuskan perhatian pada upaya yang sudah dilakukan supaya, bukan kekurangannya. Jangan lupa merawat diri Seorang wanita di Yerusalem, yang memiliki enam orang anak mengatakan, "Memang mudah untuk kehilangan dirimu sendiri dalam pernikahan. Mudah memang mengurus suami dan hubungan, sampai lupa untuk mengurus diri sendiri." Wanita ini menyarankan, agar tidak pernah lupa meluangkan waktu untuk memanjakan diri sendiri. "Hal ini akan membuat pernikahanmu jadi lebih baik," sarannya. Berpetualang Teruslah berpetualang. Pakar hubungan sekaligus antropolog, Helen Fisher menuliskan, "Riset menunjukkan bahwa hal baru -mengambil risiko atau mencoba sesuatu yang baru- bisa memicu pelepasan hormon dopamin di otak." Hal ini juga bukan masalah mencoba hal baru di ranjang saja. Anda bisa mendapatkan efek yang sama saat mencoba kuliner baru, atau mencoba mengunjungi tempat-tempat seru bersama pasangan. Kesetaraan Pelajaran terakhir didapat dari seorang bapak rumah tangga di Swedia, yang sedang mengerjakan buku fotografi tentang kehidupan para pria yang mengambil cuti mengurus anak yang disediakan pemerintah sana. Banyak wanita yang khawatir, dia bukan lagi feminis jika membagi segala sama rata dengan suaminya. Tapi ternyata, pemikiran ini sangat konyol. Keseimbangan dalam pernikahan bukanlah seperti jurnal akuntansi. Keseimbangan adalah ketika kedua pasangan merasa sama-sama mendapat dukungan. lx/lpt

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU