Tipu Pacar, Tentara Gadungan Dituntut 2 Tahun Penjara

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 30 Nov 2020 19:35 WIB

Tipu Pacar, Tentara Gadungan Dituntut 2 Tahun Penjara

i

Terdakwa penipuan Yudha Setiawan saat menjalani sidang yang digelar secara jaring di Pengadilan Negeri Surabaya. SP/Budi Mulyono

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Chalida dari Kejari Tanjung Perak Surabaya, menuntut tentara gadungan, terdakwa Yudha Setiawan, akibat telah melakukan penipuan terhadap pacarnya sendiri sebesar Rp. 28 juta.

"Menuntut agar majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, menjatuhkan pidana kepada terdakwa Yudha Setiawan, dengan pidana penjara selama 2 tahun,"ucap JPU pengganti I Gede Willy Pramana, saat membacakan surat tuntutannya di ruang sidang Candra, Pengadilan Negeri Surabaya, Senin (30/11).

Baca Juga: Perampokan di Perum PPS Gresik Hanya Rekayasa, Polisi Ungkap Korban Terlilit Investasi Bodong

Yudha dinyatakan telah bersalah oleh JPU, karena melanggar sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378 KUHP Jo Pasal 65 ayat (1) KUHP tentang penipuan.

Atas tuntutan tersebut, terdakwa mengaku menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. "Saya menyesal Pak Hakim. Mohon keringanannya,"ujar terdakwa. 

Bukannya menyanggupi permohonan terdakwa, majelis hakim malah menyindir terdakwa karena geram dengan perbuatannya melakukan penipuan mengaku sebagai aparat keamanan negara. 

Baca Juga: Tipu Rekanan dengan Modus Kontrak Fiktif Rp 11 M, 2 Bos PT MBS Ditahan

"Kenapa kamu jadi loyo gitu setelah ditangkap, nggak minta tambah saja ? Jangan diulangi lagi ya,”kata hakim.  

Dalam persidangan sebelumnya, korban Noerika, warga Kenjeran, Surabaya, mengaku mengenal terdakwa dari aplikasi biro jodoh Tinder, dan mengaku sebagai anggota TNI. 

Baca Juga: Hakim Geram, Terdakwa Edy Mukti Terlambat di Persidangan

Karena tertarik dengan korban yang saat itu memakai seragam TNI, akhirnya mereka berpacaran. Tak berapa lama kemudian, terdakwa meminjam sejumlah uang kepada dengan total Rp. 28 juta, dengan alasan untuk menyelesaikan persoalan di kesatuan dinasnya. 

Akan tetapi, saat ditagih oleh korban, terdakwa tidak dapat mengembalikan uang korban. Akhirnya korban pun melaporkan terdakwa ke pihak kepolisian karena merasa ditipu. nbd

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU