Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa UPN, Tuntut Perbaikan Kinerja Pemerintah

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 21 Sep 2022 21:28 WIB

Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa UPN, Tuntut Perbaikan Kinerja Pemerintah

i

Mahasiswa UPN Veteran Surabaya saat melakuka aksi demo di depan kantor Gubernur Jatim, Rabu. SP/Ariandi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Ratusan mahasiswa Universitas Pembangunan Nusantara (UPN) Veteran Surabaya menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan. Sejumlah tuntutan disampaikan oleh para mahasiswa. Dalam aksinya terjadi penyanderaan terhadap empat pejabat Pemprov Jatim dikarenakan mereka (mahasiswa) kecewa tidak ditemui oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Saat orasi mereka membawa sejumlah poster dan spanduk yang salah satunya bertuliskan 'Ekonomi Buruk Rakjat Terpuruk'. Di depan kantor Gubernur Jawa Timur sendiri dijaga oleh petugas kepolisian. Kawat berduri juga dilintangkan di depan kantor Gubernur Jatim.

Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya

“Naiknya harga bbm ini telah menyengsarakan rakyat karena semua kebutuhan pokok di masyarakat ikut naik,” teriak salah satu mahasiswa Jenggala Prasasti di depan Kantor Gubernur Jatim, Rabu (21/9/2022).

Aksi penyanderaan bermula dari sekitar pukul 15.45 WIB, ada empat perwakilan dari Pemprov Jatim yang mendatangi mahasiswa. Namun kedatangan mereka tidak diterima para mahasiswa. Mahasiswa hanya mau ditemui oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Namun saat hendak kembali, mereka tak bisa karena 'disandera' kerumunan aksi mahasiswa. Mereka diblokade para mahasiswa yang merapatkan barisan.

Baca Juga: SK Kwarda Jatim Terbit, Semangat Baru Bagi Pramuka Jawa Timur

Mahasiswa menolak melepas keempat pejabat tersebut sebelum Khofifah Indar Parawansa Gubernur jatim menemui massa aksi . "Dengan tidak adanya bentuk dialog antara kita massa aksi dengan bu Khofifah atau pemerintahan pusat. Maka, kita tidak mau adanya audiensi dalam bentuk apapun. Karena hari ini kita butuh figur bu Khofifah," katanya.

Jenggala menambahkan ia dan mahasiswa lainnya masih akan menahan perwakilan dari Pemprov Jatim untuk tetap berada diantara mahasiswa, hingga mereka dapat berkomunikasi langsung dengan Gubernur Jawa Timur.

Hingga Rabu sore, aksi demo mahasiswa UPN itu, tidak menemui kesepakatan. Aksi tersebut, diakhiri dengan para mahasiswa yang pulang dengan tangan hampa.

Baca Juga: Hari Kamis, Presiden Jokowi Dijadwalkan ke Surabaya

Bahkan, massa demo sempat ricuh dengan beberapa anggota kepolisian karena tidak bisa bertemu langsung dengan Gubernur ataupun Wakil Gubernur. ari/ana

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU