Tolak Larangan Jual Rokok Eceran, PKL Bakal Kirim Surat ke Jokowi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 29 Des 2022 09:52 WIB

Tolak Larangan Jual Rokok Eceran, PKL Bakal Kirim Surat ke Jokowi

i

Foto ilustrasi.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Pemerintah berencana melarang penjualan rokok secara eceran atau ketengan. Namun sayangnya, wacana itu langsung ditolak para pedagang kaki lima.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Ali Mahsun mengatakan, penjualan rokok secara eceran selama ini merupakan salah satu penopang utama pendapatan para pedagang kaki lima.

Baca Juga: Pemkot Madiun Bakal Tata PKL Seperti di Negara Maju

Di tengah pemulihan ekonomi pascapandemi, ditambah kenaikan harga rokok 2023, wacana ini dinilai bakal mematikan usaha pedagang kaki lima.

“Dampak kebijakan ini akan sangat signifikan mengurangi pendapatan, karena pedagang kaki lima biasanya memang membeli per bungkus di warung dengan harga normal. Misalnya satu bungkus mereka beli Rp 23 ribu, kemudian dia jual eceran 2-3 batang senilai Rp 5 ribu. Kalau kemudian penjualan eceran dilarang, pasti keuntungan akan anjlok,” kata Ali, Rabu (28/12/2022).

Menurutnya di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih dari pandemi, wacana ini memberatkan dan tidak adil bagi para pedagang kaki lima. Dari sisi lain, harga rokok juga dipastikan akan meningkat pasca keputusan kenaikan cukai.

Terlebih lagi, jumlah pedagang kaki lima di Indonesia tidak sedikit. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada 2021, pekerja informal yang mencakup pedagang kaki lima ada sebanyak 78,14 juta orang. Sementara jumlah pedagang kaki lima sendiri diperkirakan mencapai lebih dari 25 juta orang.

Baca Juga: Pembangunan Gedung Relokasi PKL Manyar Gresik Segera Rampung

Larangan penjualan rokok ketengan juga dinilai akan menambah beban konsumen perokok dewasa. Sebab mayoritas pembeli rokok batangan merupakan masyarakat kelas menengah bawah yang kondisi keuangannya terbatas atau terbiasa mengonsumsi rokok dalam jumlah yang sedikit.

“Kalau penjualan kepada anak di bawah umur itu sudah ada aturannya yang memang dilarang. Semua masyarakat dan pemerintah perlu untuk mendorongnya. Oleh karenanya, aturan itu memang perlu dipertegas, dan dijalankan lebih baik di lapangan pengawasannya,” jelasnya.

Menanggapi wacana tersebut, APLKI pun mengaku berencana mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Selama Ramadhan, PKL Diizinkan Jualan di Alun - alun Trenggalek Setiap Hari

"Makanya kami juga sedang mempersiapkan untuk mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Jokowi untuk kembali meninjau wacana kebijakan ini,” ujarnya.

Sebelumnya, wacana kebijakan larangan penjualan rokok batangan sendiri muncul ke publik setelah Presiden Jokowi meneken Keputusan Presiden 25/2022 tentang Program Penyusunan Peraturan Pemerintah Tahun 2023.

Dalam beleid tersebut dijelaskan, PP 109/2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan diusulkan untuk direvisi dengan mencantumkan poin larangan penjualan rokok batangan. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU