Home / Pendidikan dan Teknologi : Kolom Kasih Karunia

Toleransi untuk Saudaraku

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 20 Mar 2023 07:11 WIB

Toleransi untuk Saudaraku

Tak lama lagi, memasuki puasa. Saya yang berada di antara keberagaman agama mengharuskan saya untuk peka terhadap situasi di sekitar ruang publik saya. Surabaya, merupakan kota yang melambangkan pertemuan keberagaman agama dalam hampir semua lini kehidupan masyarakat.

Di sekolah, kampus, kantor, transportasi umum, kereta, pusat perbelanjaan, pasar, semua nama tempat ini menghadirkan perjumpaan antara keberagaman, khususnya Muslim dan Kristen.

Baca Juga: Mari Hidup Sederhana

Apakah kepekaan yang saya maksudkan? Dia adalah toleransi.

Saya memang tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Dan pastinya saya bisa makan dan minum kapan dan dimana saja.
Tetapi, dalam kebebasan ini saya tidak terlepas dari yang namanya tuntutan ketaatan akan ajaran agama untuk saling menghargai sebagai wujud toleransi di dalam keberagaman agama.

Inilah toleransiku dalam bulan Ramadhanmu.

Ibadah di bulan Ramadhanmu telah memberiku juga ruang untuk menjadi pelaku ketaatan dalam ibadahku.
Toleransi harus menjadi sebuah sikap nyata dalam ruang publik yang beragam. Toleransi dapat dinyatakan dalam sikap menghargai dan menghormati orang lain.

Urgensi toleransi sendiri menurut saya juga berhubungan dengan cita-cita perdamaian, kerukunan dan persaudaraan di Indonesia.

Baca Juga: Fadhilah Ramadhan (12): Tombo Ati

Keberagaman yang terjadi di Indonesia membuat toleransi menjadi tindakan yang paling tepat dalam menjaga identitas dan keterbukaan. Ia memampukan saya untuk ikut tidak makan dan minum semau saya di depan umum pada saat bulan Ramadhan.
Dengan memiliki toleransi mengajarkan setiap orang pada keterbukaan akan yang lain.

Sikap toleransi bagi umat Kristiani harus dibangun sesuai ajaran dan teladan hidup Tuhan Yesus Kristus. Pengajaran Tuhan Yesus Kristus tentang toleransi harus menjadi sikap berpikir, berbicara dan bertindak bagi setiap orang percaya ditengah masyarakat majemuk. Ini karena Gereja Tuhan berkewajiban mengimplementasikan sikap hidup, ajaran dan praktek toleransi Tuhan Yesus.

Misal mengasihi semua orang seperti diri sendiri, menghormati ajaran agama dan keyakinan orang lain serta mengembangkan sikap mengampuni adalah ajaran yang harus diimplementasikan untuk mewujudkan toleransi. 

Baca Juga: Meriah, Lomba Patrol Ramadhan Diikuti Ratusan Pelajar dan Karang Taruna Se Kota Mojokerto

Kita harus juga mempraktikkan toleransi dan menghormati kepada orang lain. Sebagaimana diajarkan oleh Rasul Paulus, Orang Kristen hendaknya “mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera (Roma 14:19) dan, sebanyak mungkin, “hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang” (Roma 12:18).

Oleh karenanya, kita umat Kristiani hendaknya sigap untuk menghormati kebaikan yang kita lihat dalam semua orang dan dalam banyak pendapat dan praktik yang membedakan dengan milik kita. Sebagaimana diajarkan dalam Kitab Mormon: “Semua hal yang baik berasal dari Allah. …
“… Karenanya, segala sesuatu yang mengajak dan membujuk untuk melakukan yang baik, dan untuk mengasihi Allah, dan untuk melayani-Nya, diilhami oleh Allah.

Jadi, pendekatan pada perbedaan itu akan meningkatkan toleransi dan juga rasa hormat termasuk kepada saudara kita yang akan menjalani ibadah puasa. (Maria Sari)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU