Home / Ekonomi dan Bisnis : Hari Pertama Mal Surabaya Beroperasi

TP, ITC dan Pasar Atom, Masih Sepi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 11 Agu 2021 21:21 WIB

TP, ITC dan Pasar Atom, Masih Sepi

i

Petugas sedang menunjukkan kepada beberapa pengunjung cara menggunakan aplikasi PeduliLindungi agar bisa masuk ke dalam ITC Surabaya Mall. SP/semmy/raditya

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pembukaan kembali pasar dan mall di Surabaya telah dimulai sejak Selasa (10/08/2021) kemarin. Namun, sejak Selasa dan Rabu (11/8/2021) kemarin, terlihat beberapa mall masih terlihat sepi dan belum terlihat ramai. Meski sudah ada pelonggaran. Salah satunya karena ada keharusan menunjukkan vaksinasi melalui aplikasi digital dan pembatasan usia. Hal ini membuat beberapa warga ada yang tidak bisa masuk mall dan kecele. Berikut liputan tim Surabaya Pagi Raditya Mohammer Khadaffi dan Semmy Mantolas di Tunjungan Plaza, ITC Surabaya Mall dan Pasar Atom Mall.

Mall terbesar di Surabaya, Tunjungan Plaza, sekitar pukul 10:00 WIB sudah terlihat antrian untuk hendak masuk mall. Dari pantauan Surabaya Pagi di lobby Tunjungan Plaza 1, sekitar 10-13 orang hendak mengantri.

Baca Juga: Dampingi Siswa Inklusi, Guru di Surabaya Diberi Pembekalan

Mereka hendak masuk mall untuk mengisi waktu libur Tahun Baru Islam yang diundur dari tanggal 10 Agustus menjadi 11 Agustus 2021. Hanya saja, ada beberapa warga Surabaya yang boleh masuk, dan ada yang tidak diperbolehkan.

Seperti Thomas (39) dan Maria (33) yang mengajak dua anaknya yang masih dibawah usia 12 tahun. Warga Manyar ini tidak diperbolehkan masuk satu keluarga, dikarenakan Maria, sedang dalam kondisi hamil dan dua anaknya masih dibawah usia 12 tahun. "Mohon maaf pak, yang boleh masuk hanya bapak saja. Ibu dan putranya belum bisa," kata petugas sekuriti.

Thomas, merasa kecewa, dengan kebijakan ini. Sempat terjadi adu argumen, akhirnya Thomas lebih baik mengalah. "Yah tujuannya untuk refreshing, tetapi kayak gini. Jangan-jangan nanti masuk restoran diluar, harus tunjukkan vaksin," keluh Thomas, bernada kesal.

Pasalnya, lanjut Thomas, istrinya sedang dalam kondisi hamil belum ada tiga bulan. "Ini istri saya juga masih jalan 2 bulan kehamilan. Khan belum boleh vaksin khan?! Lha kalau begini yang disusahin yah warga juga," kata Thomas, yang akhirnya memilih meninggalkan lokasi.

 

Surat Keterangan Dokter

Petugas sekuriti itu sendiri mengaku hanya menjalankan tugas dan berusaha mematuhi aturan yang dibuat oleh pemerintah dan dilaksanakan oleh manajemen mall. "Kami memang berusaha memberikan pemahaman. Bila sedang ada penyakit atau hamil, bisa membawa surat keterangan dokter. Bila tidak, yah tidak bisa masuk. Kita disini yah hanya menjalankan tugas. Demi kebaikan bersama yah mas," kata petugas sekuriti di TP 1 itu.

Sementara, selama satu jam, pengunjung yang masuk di Tunjungan Plaza sendiri masih belum begitu banyak. Bila dihitung, kurang lebih satu jam, untuk mall yang memiliki TP1 hingga TP 6 itu, yang masuk di lobby TP 1, hanya 19 orang.

Sama halnya di ITC Mall Surabaya. Dari pantauan Surabaya Pagi di lapangan, masih belum begitu ramai. Hanya beberapa pengunjung terlihat mengantri di depan pintu masuk mall. Beberapa petugas terlihat sibuk mengarahkan pengunjung untuk mengisi dokumen check in melalui aplikasi PeduliLindungi.

Rudy Nugroho, petugas pemeriksa dokumen pengunjung di ITC Mall menyampaikan, sejak selasa kemarin, pengunjung yang ingin masuk ke ITC wajib divaksin minimal 1 kali. Adapun pemeriksaan kartu vaksin tersebut adalah melalui scan barcode yang diberikan oleh petugas.

"Untuk masuk harus divaksin mas, minimal 1 kali. Terus wajib download aplikasi pedulilindungi, agar bisa scan barcode untuk check in mas," kata Rudy Nugroho kepada Surabaya Pagi, Rabu (11/08/2021).

Sebagai informasi, apalikasi peduliLindungi merupakan aplikasi yang dirancang Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Kementerian BUMN untuk digunakan oleh masyarakat dalam beraktivitas selama PPKM berlangsung khususnya saat mengunjungi lokasi ramai seperti mall atau pusat pembelajaan lainnya.

Bagi pengunjung yang belum divaksin kata Rudy, tidak diperbolehkan masuk ke ITC Surabaya. Hingga pukul 13:05 WIB telah ada sekitar 18 pengunjung yang disuruh pulang oleh petugas. Pemeriksaan dilakukan di 7 titik pintu masuk ITC Surabaya. "Kami hanya menjalankan aturan, kalau gak divaksin ya kita suruh pulang," ucapnya.

Baca Juga: Oknum Polisi di Surabaya Cabuli Anak Tirinya Sejak SD Selama 4 Tahun, Korban Trauma Berat

 

Pedagang Boleh Masuk, Meski Belum Vaksin

Kendati begitu, ada beberapa pengecualian bagi pengunjung yang memiliki riwayat penyakit tertentu seperti penyakit jantung, hipertensi atau pun penyakit bawaan lainnya. Selain itu pula, khusus ibu hamil juga tidak diwajibkan untuk menunjukan kartu vaksin. "Tapi tetap mereka harus menyertakan surat keterangan sakit dari dokter. Kalau gak ada, ya tetap gak boleh masuk," katanya.

Sementara itu beberapa pemilik toko di ITC Surabaya yang ditemui mengaku, ada keringanan kebijakan bagi pemilik toko. Yuliana salah satu penjaga toko sepatu dan sandal mengaku, dirinya diperbolehkan masuk oleh petugas kendati belum divaksin. "Ya tadi diperbolehkan, tapi katanya hanya satu minggu ini. Minggu berikutnya kalau belum ya gak bisa jualan," kata Yuliana kepada Surabaya Pagi.

Yuliana sendiri merasa terbeban dengan aturan tersebut. Mengingat sedari awal dirinya tidak ada niatan untuk melakukan vaksinanasi covid-19 karena takut efek samping  pasca divaksin. "Yo gak mau [divaksin] mas, tetangga saya ada yang meninggal setelah divaksin. Mereka [pemerintah] boleh nyuruh kita untuk vaksin, tapi bisa jamin nyawa kita gak," tegasnya.

 

Omset Turun

Pedagang tas kulit dan accessories Bobi Lim juga memberatkan adanya kebijakan masuk mall harus divaksin. Menurutnya, tidak semua masyarakat khususnya di Surabaya yang telah divasksin. Sehingga dengan adanya aturan tersebut, justru semakin merugikan para pelaku bisnis. "Omzet jelas pasti turun mas, karena gak semua orang sudah divaksin. Ini belum lagi kita harus bayar service 600 ribu per bulan," keluh Bobi.

Baca Juga: Wariskan Kekuatan Untuk Perempuan Indonesia, Kiranti Rayakan Tiga Dekade

Oleh karenanya Bobi meminta kebijaksanaan dari pemerintah untuk merevisi kembali aturan wajib vaksin ketika masuk mall. "Sebenarnya cukup prokes [protokol kesehatan] saja, toh ada yang divaksin masih bisa positif kok. Jadi kan gak menjamin juga. Jadi kita hanya minta tolonglah kebijaksanaan dari pemerintah," ucapnya.

 

Uji Coba di Pasar Atom

Selain ITC Surabaya, pasar Atom juga menerapkan aturan yang serupa. Mukid, salah satu petugas pemeriksa kartu vaksin di Pasar Atom Surabaya menyampaikan, kebijakan masuk mall dan pusat pembelajaan wajib menunjukan kartu vaksin merupakan uji coba yang dilakukan oleh pemerintah pusat.

Tujuannya adalah untuk melihat seberapa banyak masyarakat yang telah divaksin dan seberapa besar masyarakat taat akan protokol kesehatan. "Ini kan hanya uji coba mas, kita gak tahu sampe kapan, tergantung instruksi dari pusat," kata Mukid kepada Surabaya Pagi.

Sama seperti di ITC Surabaya, setiap pengunjung yang masuk pasar Atom disodorkan barcode untuk selanjutnya discan oleh pengunjung menggunakan aplikasi PeduliLindungi. "Tinggal didownload aplikasinya, setelah itu daftar, isi NIK, nanti ada tulisan scan barecode, terus dipilih, scan barecode yang kita kasih nanti ketahuan tuh apakah sudah divaksin apa belum. Kalau sudah [divaksin] boleh masuk, kalau belum ya kita suruh kembali," terang Mukid.

Lebih lanjut Mukid menjelaskan, dalam aplikasi PeduliLindungi juga tercantum jumlah kapasitas pengunjung yang diperbolehkan masuk ke pasar atom. Bila saat melakukan check in dengan scan barecode terdapat tanda merah maka kapasitas pengunjung telah mencapai batas maksimal. Namun bila berwarna hijau maka pengunjung diperbolehkan masuk.

"Karena memang ini dibatasi hanya 25%, lebih dari itu gak bisa masuk. Meskipun sudah divaksin," katanya. sem/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU